Jakarta, FORTUNE - Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi terus melakukan perbaikan, penguatan, dan inovasi terus melakukan perbaikan dan transformasi secara berkelanjutan.
Hal itu diwujudkan di antaranya dengan mendorong Anggota Holding memperkuat pencadangan, perbaikan model bisnis dan proses. Seperti sentralisasi underwriting hingga implementasi PSAK 117.
Selain itu, Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha menjelaskan, pihaknya juga melakukan penguatan dan implementasi Risk Culture & Risk management.
“Sebagai konglomerasi keuangan di IKNB dengan 16 Anggota Holding, di tahun ke-4 ini dan ke depannya, kami optimis dapat terus berkontribusi menjalankan transformasi serta kemajuan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat Indonesia,” ujar Sistha di Jakarta, Kamis (28/3).
Dorong restrukturisasi Jasindo
Sistha mengungkapkan, di perjalanan usia yang menginjak empat tahun, IFG mencatatkan sejumlah pencapaian dan terus melakukan transformasi.
Beberapa pencapaian IFG, antara lain menyelesaikan mandat untuk program restrukturisasi Jiwasraya pada akhir tahun lalu. Tak berhenti di situ, IFG juga mendorong restrukturisasi Jasindo hingga menghasilkan perubahan yang signifikan dengan posisi RBC perusahaan tersebut di atas ketentuan OJK.
Sistha menambahkan, IFG bertekad menjadi pemimpin pasar untuk lini bisnis non life dan asuransi umum serta asset management.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan inisiatif dan inovasi itu, antara lain pengembangan skema baru virtual joint venture, yaitu kerja sama bancassurance yang memperhatikan keseimbangan antara kepentingan nasabah, bank, dan IFG Life, fokus pada core competence di ekosistem BUMN seperti yang dilakukan Jasindo.
Serta, optimalisasi bisnis non penugasan dan penguatan manajemen risiko oleh Jamkrindo dan Askrindo, serta mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan EV Charging yang dilakukan Grahaniaga Tatautama.