Jakarta, FORTUNE – InterContinental Bali Resort siap menyambut kembali penyelenggaraan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) setelah sempat terhambat pandemi Covid-19, melalui Jimbaran Convention Center (JCC).
Director of Public Relations and Marketing InterContinental Bali Resort, Andry Kurnyawan, mengatakan, JCC adalah salah satu lokasi MICE yang terbesar di Pulau Dewata. “Dengan pembaruan dari sisi fasilitas ini memungkinkan kami menggaet pasar yang baru bagi InterContinental, khususnya dalam penyelenggaraan MICE,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Kamis (22/6).
JCC terdiri atas dua setengah lantai dengan lebih dari selusin ruang serba guna tersebar di dalamnya. Lantai pertama adalah The Imperial Grand Ballroom yang memiliki luas 2.300 meter persegi dengan kapasitas sampai 2.200 orang. Memadukan desain modern dengan berbagai sentuhan etnik Bali, menjadi daya tarik tersendiri bagi berbagai gelaran MICE.
Selain itu, JCC juga memiliki berbagai ruang, seperti Puri Kencana Ballroom, Ramayana VIP Room, dan Mahabarata VIP Room. Tepat di atasnya adalah Mezzanine Floor dengan pilihan ruang Pandawa Ballroom yang bisa diperlebar serta dua boardroom Nakula dan Sadewa.
Di lantai dua, tamu bisa menemukan berbagai ruang memikat berbagai ukuran, yakni Pandu, Kunti, Yudistira, dan Drupadi untuk keperluan rapat maupun pertemuan. Di lantai ini, juga tersedia Arjuna VIP Room dan Bima Boardroom yang berfungsi sebagai ruang pertemuan dengan privasi mumpuni.
Mampu bersaing
Andry mengatakan, pembaruan JCC ini dilakukan oleh InterContinental Bali Resort untuk bisa terus bersaing dalam pasar penyelenggaraan MICE, yang mulai ramai sejak pandemi.
“Kami mencoba mengembalikan lagi kejayaan ini, melalui berbagai penyelenggaraan event di Jimbaran, seperti event G20 beberapa waktu lalu. Kemudian, beberapa pasar seperti wisatawan India yang mulai menggantikan Cina, serta Timur Tengah,” ujarnya.
Ia tak menampik, bahwa zaman berubah dan sektor properti hospitality memerlukan penyegaran dari sisi produk. Meski begitu, ada sejumlah area yang dipertahankan, seperti ruang terbuka yang tersebar, yaitu Taman Gita Garden, Alun-Alun, dan Sunset Garden. “Ini jadi daya tarik tersendiri dari properti ini. Jadi konsep Indonesianya tetap dimunculkan,” katanya.
Keunggulan
Andry mengatakan bahwa salah satu yang menjadi nilai jual utama dari InterContinental adalah posisi resor yang menghadap ke sisi barat. Artinya, suasana matahari terbenam di tepi pantai atau sunset point menjadi suguhan unggulan bagi para tamu yang menginap dan menggunakan fasilitas InterContinetal Bali Resort.
Selain itu, fasilitas yang dimiliki InterContinental Bali Resort mengakomodir berbagai gelaran acara MICE, mulai dari Wedding, Food & Beverages, Spa and Wellness Tourism, Exhibition, hingga Fashion Show. “Kami juga mempunyai 5 restoran yang tematik, yang menyajikan hidangan Italia, Jepang, Seafood, sampai masakan Nusantara,” katanya.
Akomodasi
Seiring pulihnya perekonomian Bali dan status endemi yang baru diumumkan pemerintah, kedatangan para tamu menginap di InterContinental Bali Resort disebut semakin meningkat. Sebagian besar, pasar hotel ini adalah para wisatawan mancanegara. “Sekarang tingkat okupansi kamar rata-rata 60-70 persen,” ujar Andry.
Dengan jumlah kamar mencapai 425 kamar, suite, dan villa pribadi yang tersebar di enam sayap bangunan terpisah di lahan sekitar 14 hekatre, InterContinental Bali Resort pun semakin memantapkan kunjungan dengan bekerja sama dengan berbagai jasa online booking, wholesale, dan agen pariwisata di berbagai negara.