Jakarta, FORTUNE - Meskipun industri barang mewah mengalami perlambatan pada tahun 2024 akibat ketidakpastian ekonomi global, permintaan untuk tas-Tas Mewah tetap kuat. Merek mewah juga berjuang menghadapi lanskap yang terus berubah dengan lahirnya tren baru untuk memikat konsumen kelas atas.
Laporan terbaru Vogue Business Index untuk paruh kedua 2024 menyoroti merek-merek kuat yang tetap bertahan serta bintang-bintang baru yang mulai bersinar. Nyatanya ketidakpastian ekonomi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi merek mewah, tapi dipengaruhi pula oleh pergantian posisi desainer serta CEO, para pemimpin utama di industri ini.
Vogue Business Index memberikan wawasan bagaimana merek-merek ini mempertahankan posisinya atau membuat gebrakan baru, di tengah berbagai faktor dan dinamika pasar. Merek mana yang masih kokoh bertahan?
Louis Vuitton, Gucci, dan Dior teratas
Di garis depan, tiga merek teratas — Louis Vuitton, Gucci, dan Dior — tetap kokoh di tengah persaingan. Ha ini menunjukkan ketahanan meskipun industri ini mengalami masa yang agak penuh gejolak.
Hermès muncul sebagai sorotan, naik dua peringkat untuk menempati posisi ke-4. Tidak mengherankan bahwa sentimen konsumen terhadap merek ini tetap sangat positif. Meskipun menghadapi tantangan seperti "permainan Hermès" dan sistem kuota tas, Hermès terus memperkuat reputasinya sebagai salah satu nama paling dikenal dan dihormati di dunia mode mewah.
Selain itu, Hermès menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan peningkatan 13 persen dalam intervensi perbaikan. Tahun ini, merek tersebut merombak beberapa butik andalannya di seluruh dunia, termasuk renovasi besar-besaran di Beijing, serta membuka bengkel kulit ke-23 di Prancis.
Sementara itu, Chanel mengalami sedikit penurunan ke posisi ke-5, tetapi tetap bersinar dengan penjualan yang diperkirakan melampaui US$20 miliar. Dengan ekspansi strategis ke properti utama dan kampanye berprofil tinggi yang menampilkan bintang-bintang seperti Brad Pitt dan Penélope Cruz, Chanel menunjukkan bahwa daya tariknya tetap kuat, setidaknya untuk saat ini.
Pengaruh retail dan omnichannel
Di tempat ke-6, Prada terus berkembang dengan fokus besar pada retail omnichannel dan renovasi toko-toko baru-baru ini, menarik perhatian positif untuk gaya modernnya dan kampanye digitalnya. Meskipun Prada tidak menghasilkan banyak headline dibandingkan dengan para pesaingnya tahun ini, ke depannya merek ini berencana untuk melakukan investasi ritel yang signifikan, dengan fokus khusus pada pasar Cina — jadi ada kemungkinan besar situasi akan berubah
Sementara itu, Saint Laurent naik ke posisi ke-7, meskipun masa publisitasnya relatif tenang. Namun, inisiatif baru merek tersebut, termasuk toko buku Saint Laurent Babylon di Paris, serta partisipasi di Festival Film Cannes, telah meningkatkan daya tariknya. Burberry mengikuti Saint Laurent di tempat ke-8 setelah turun satu peringkat.
Dalam pergeseran yang signifikan, merek LVMH seperti Loewe dan Fendi menunjukkan kemajuan yang mengesankan dalam peringkat terbaru. Loewe naik lima peringkat, untuk pertama kalinya masuk ke dalam 10 besar, menandai kenaikan luar biasa sebanyak 16 posisi sejak pertengahan 2022. Pertumbuhan ini terlihat jelas dalam strategi digitalnya, di mana Loewe dengan cerdas menggabungkan konten kreatif yang menyenangkan dengan tema budaya yang lebih mendalam, meningkatkan kesadaran konsumen dan niat membeli.
Sementara itu, Fendi kembali masuk ke 10 besar di posisi ke-10 setelah sempat keluar di paruh sebelumnya. Merek ini mengalami peningkatan dalam upaya digital dan omnichannel-nya, mendapatkan daya tarik di platform seperti TikTok. Dengan penunjukan Pierre-Emmanuel Angeloglou sebagai CEO baru, akan menarik untuk melihat bagaimana Fendi menghadapi tahun yang akan datang.
Saat industri mode mewah memandang ke masa depan, peringkat saat ini dalam Vogue Business Index menggambarkan stabilitas dan perubahan. Kehadiran yang kuat dari merek-merek besar LVMH seperti Louis Vuitton dan Dior menunjukkan kekuatan mereka di pasar yang terus berkembang. Di saat yang sama, kenaikan merek-merek baru seperti Loewe dan kebangkitan kembali Fendi menyoroti pergeseran yang signifikan dalam lanskap ini.
Dengan perubahan lebih lanjut di kepemimpinan dan arah kreatif yang diharapkan terjadi, akan menarik untuk melihat bagaimana merek-merek ini merespons tantangan ke depan. Tahun depan menjanjikan menjadi periode penting bagi rumah mode mewah, karena kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan akan menentukan arah mereka di masa mendatang.