3 Hidangan Nabati Khas Negara Asia Tenggara dalam Penerbangan AirAsia

Menu kolaborasi dengan Green Rebel.

3 Hidangan Nabati Khas Negara Asia Tenggara dalam Penerbangan AirAsia
Nasi rendang/Dok. green rebel
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Masyarakat Indonesia yang hendak melakukan penerbangan domestik dan regional dengan maskapai AirAsia kini dapat memilih hidangan sesuai dengan kebutuhan gaya hidup sehat dan selera mereka. Menu ini dihadirkan dalam kerja sama Green Rebel, pionir protein nabati dari Indonesia, dengan Santan by AirAsia.

Layanan ini pertama kalinya diterapkan pada 18 Juli lalu, penumpang AirAsia yang akan terbang menuju Malaysia dapat menikmati Pak Nasser’s Plant-Based Nasi Lemak yang merupakan signature menu AirAsia Malaysia versi 100% nabati. 

Sementara mereka yang akan terbang menuju Filipina dapat menikmati Sisig vegetarian yang gurih dan lezat. Dan mulai 25 Juli yang lalu, para penumpang yang melakukan penerbangan bersama AirAsia di Indonesia dapat menikmati dua varian hidangan plant-based, yakni Nasi Rendang dengan sayur singkong dan sambal hijau ala Padang dan Rendang with Coconut Rice yang akan tersedia di 15 Agustus mendatang.

Co-Founder dan CEO Green Rebel, Helga Angelina Tjahjadi, mengatakan Green Rebel dan AirAsia memiliki nilai-nilai yang selaras, khususnya komitmen terhadap menjaga kelestarian lingkungan dan lokalisasi rasa.

"Green Rebel merupakan merek daging nabati pertama yang bermitra dengan AirAsia di Malaysia, Filipina dan Indonesia," ujarnya.

Cita rasa otentik, rendah kalori, dan bergizi

Rendang with Coconut Rice/Dok. Green Rebel

Santan, cabang katering AirAsia, telah mengganti protein hewani seperti daging sapi, ayam, dan babi pada hidangan tradisional berbahan dasar daging dengan Beefless Rendang, Chick'n Chunks, dan Plant Mince yang merupakan protein nabati dari Green Rebel.

Hidangan klasik Malaysia, Nasi Lemak, disajikan dengan campuran beras basmati dan beras ungu, ditambah dengan Green Rebel Chick'n Chunks dan kari terong, kacang panjang dan kentang. Sambal bawang, kacang renyah, dan taburan kelapa melengkapi hidangan ini. Sisig, hidangan Filipina yang biasanya mengandung daging babi cincang, bawang bombay, dan hati ayam, sudah diganti menggunakan Plant Mince Green Rebel yang dibumbui dengan kalamansi, bawang bombay, dan cabai, disajikan dengan nasi putih dan mayones. 

Sementara, hidangan klasik Indonesia, hadir dalam dua varian, yakni Rendang with Coconut Rice, menggunakan bumbu terlaris Green Rebel, dan Nasi Rendang menyajikan Green Rebel Beefless Rendang yang disajikan dengan nasi putih, daun singkong, dan sambal ijo.

Teknologi Green Rebel

Shutterstock/Abdul Razak Latif

Guna menyamakan rasa dan tekstur daging, Green Rebel mengembangkan teknologi makanan agar produk yang dihasilkan tetap cocok digunakan dalam masakan Asia.

Teknologi Rebel Texturization membantu menciptakan "daging" utuh dengan tekstur berserat layaknya daging asli, sementara Rebel Emulsion menciptakan formulasi eksklusif dari minyak kelapa, air, dan bumbu nabati alami yang berfungsi sebagai pengganti lemak hewani untuk menghasilkan rasa, aroma, dan juiciness yang menyerupai protein hewani.

Semua produk Green Rebel adalah halal, terbuat dari 100% bahan nabati alami, dan bebas dari tambahan seperti MSG, pengawet, dan olahan gula. Kedelai non-transgenik dan jamur shiitake menjadi bahan dasar protein nabati Green Rebel. Penggunaan rempah-rempah dan bumbu- bumbu Asia seperti serai, lengkuas, kunyit, ketumbar, asam jawa, dan cabai tidak hanya memberikan rasa, tetapi juga umami yang akrab dengan lidah Asia.

Related Topics

AirAsia

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA