Jakarta, FORTUNE - SuperYacht selalu menjadi simbol kemewahan, petualangan, dan gaya hidup eksklusif. Namun, di tengah meningkatnya kesadaran akan krisis iklim, industri ini menghadapi tantangan besar untuk mengimbangi permintaan akan pengalaman mewah dengan tanggung jawab terhadap lingkungan. Jawabannya? Kapal pesiar ramah lingkungan yang dilengkapi teknologi canggih untuk mengurangi jejak karbon.
Inovasi ini tidak hanya mengubah cara kita berlayar, tetapi juga memberikan harapan baru bahwa kemewahan dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan. Dengan mesin berbasis bahan bakar alternatif, sistem tenaga listrik, hingga penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, kapal pesiar generasi baru ini menetapkan standar baru dalam industri pelayaran global.
Sistem propulsi inovatif kini menjadi kenyataan untuk kapal pesiar berbagai ukuran, dengan nama-nama besar seperti Azimut memimpin pergerakan. Dalam industri ini, konsep keberlanjutan telah menjadi sorotan utama, meskipun sering kali lebih banyak menjadi jargon daripada implementasi nyata.
Selama bertahun-tahun, metode propulsi alternatif seperti sel bahan bakar hidrogen dan metanol hijau untuk superyacht atau tenaga diesel-listrik untuk kapal kecil kerap dianggap terlalu rumit dan mahal. Namun kini, sejumlah galangan kapal dan pemilik visioner telah merancang sistem ramah lingkungan yang berpotensi mengubah industri. Sistem ini tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga menawarkan manfaat seperti operasi yang senyap dan manuver yang lebih mulus. Merangkum Robb Report, berikut ini tiga superyacht yang berlayar dengan mesin ramah lingkungan.
Sanlorenzo 50 Steel Almax
Sistem propulsi inovatif kini menjadi kenyataan untuk kapal pesiar berbagai ukuran, dengan nama-nama besar seperti Azimut memimpin pergerakan. Dalam industri ini, konsep keberlanjutan telah menjadi sorotan utama, meskipun sering kali lebih banyak menjadi jargon daripada implementasi nyata.
Selama bertahun-tahun, metode propulsi alternatif seperti sel bahan bakar hidrogen dan metanol hijau untuk superyacht atau tenaga diesel-listrik untuk kapal kecil kerap dianggap terlalu rumit dan mahal. Namun kini, sejumlah galangan kapal dan pemilik visioner telah merancang sistem ramah lingkungan yang berpotensi mengubah industri.
Sistem ini tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga menawarkan manfaat seperti operasi yang senyap dan manuver yang lebih mulus.
Feadship Project 821
Ketua Eksekutif Sanlorenzo, Massimo Perotti, menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan membangun prototipe bertenaga metanol pertama di dunia untuk dirinya sendiri sebagai bukti konsep.
Kapal pesiar 50 Steel Almax, hasil kolaborasi empat tahun dengan Siemens Energy, menggunakan perangkat bernama Reformer untuk mengubah metanol hijau menjadi hidrogen. Hidrogen ini kemudian mengisi sel bahan bakar yang mampu memenuhi hingga 90 persen kebutuhan energi hotel di kapal.
Ruang mesin dan generator kapal ini mencakup 775 kaki persegi di bawah area pantai belakang, sementara cluster sel bahan bakar berada di bagian haluan. Perotti mengungkapkan optimisme tentang masa depan teknologi ini. “Melihat kecepatan inovasi, kemungkinan dalam 10 tahun, kita akan melihat sistem propulsi yang sepenuhnya bertenaga metanol,” katanya.
Azimut Seadeck 7
Azimut menghadirkan Seadeck 7, yang dilengkapi sistem hibrida terbaru dari Volvo Penta. Sistem ini menggabungkan dua mesin diesel IPS 1350 dengan dua motor listrik Danfoss 160 kW dan bank baterai, menghasilkan pengurangan emisi karbon hingga 40 persen. Terobosan lainnya adalah garansi penuh untuk seluruh sistem, memastikan keandalan teknologi ini.
“Fitur IPS seperti joystick docking dan GPS positioning kini dapat digunakan dalam mode listrik maupun diesel,” kata Johan Inden, Presiden Volvo Penta Marine.
Selain teknologi propulsi, kesadaran lingkungan juga tercermin dalam material yang digunakan. Karpet interior dibuat dari plastik daur ulang, sementara lantai eksterior menggunakan gabus. Giovanna Vitelli, Ketua Azimut-Benetti Group, menekankan bahwa kapal ini menggabungkan keberlanjutan dengan desain estetis.
“Kapal ini bukan hanya tentang material berkelanjutan tetapi juga desain minimalis kontemporer yang akan tetap menarik dalam 10 tahun,” ujarnya.
Dengan inovasi ini, kapal-Kapal Pesiar Mewah kini tidak hanya menjadi simbol status, tetapi juga pelopor keberlanjutan di lautan global.