Jakarta, FORTUNE - Di tengah pandemi dan ketidakpastian ekonomi global, ternyata luxury brand tetap laris jadi incaran. Apalagi di 2022 kondisi ekonomi pun berangsur mulai bergerak kembali.
Menurut GlobalData dalam riset berjudul Luxury Apparel Market Size, Sector Analysis, Consumer and Retail Trends, Competitive Landscape and Forecast, 2020-2025, pasar apparel atau barang mewah tumbuh luar biasa di angka 24,2 persen sepanjang 2021. Meskipun tak sebesar tahun lalu, industri ini tetap diprediksi tumbuh 10 persen pada 2022.
Head of Marketing and Communication Voila.id, Zoey Rasjid mengatakan, salah satu alasan masih tingginya minat belanja barang mewah di masa pandemi ini adalah kultur investasi yang masih dekat dengan kaum urban.
Barang mewah tersebut dimiliki bukan sebatas untuk kesenangan pribadi dan koleksi personal, tapi dijadikan 'alat investasi' yang cukup menjanjikan. Tren belanja barang mewah via Instagram pun makin banyak diminati.
"Saking banyaknya luxury brand yang ada saat ini, kadang konsumen merasa overwhelmed, mana yang layak untuk investasi," kata Zoey dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (8/7).
Luxury apparel yang kini banyak diminati, sambung Zoey, sampai saat ini masih didominasi oleh rumah mode ternama seperti Hermes, Chanel, Dior, dan Louis Vuitton. Zoey pun membocorkan empat item barang mewah yang paling diburu sepanjang Januari-Juni 2022, apa saja?
1. Hermes Kelly
Desain tas simpel berbentuk trapesium ini berusia lebih dari sembilan dekade. Dikenalkan pada 1930, saat itu belum dinamai Kelly. Sekitar 26 tahun kemudian, tas ini dipakai aktris Amerika Serikat, Grace Kelly, untuk menutupi perut hamilnya dari jepretan paparazi.
Grace Kelly adalah ikon mode yang penting dan membantu Hermes menjadi lebih terkenal. Dalam foto menakjubkannya yang diambil oleh paparazzi, tas Sac dépêches diganti namanya setelah foto ikoniknya membuat heboh di Hollywood, dan masih menggunakan nama yang sama hingga saat ini. Foto Grace Kelly memegang tas ini menyebar luas dan sejak itu tas ini mendapatkan namanya.
2. Chanel Classic Flap Bag
Tas yang juga dikenal dengan nama 11.12 ini sebenarnya merupakan versi baru dari 2.55 yang dibuat pada tahun 1980-an oleh Karl Lagerfeld. Karena itu, bentuknya pun sangat mirip dengan 2.55, meski tetap memiliki ciri khas dari dekade itu. Salah satu perubahan yang terlihat jelas adalah kunci tasnya yang berbentuk logo CC ikonik yang selama ini kita kenal.
Lalu, bicara soal julukan "classic" dalam namanya, mungkin ada alasannya. Sebab, tas dengan penampilan sederhana namun statement ini bisa ditemukan di lemari koleksi semua orang, mulai dari orang biasa hingga sekebritas. Sesuai namanya, tas ini hadir dengan siluet klasik, tapi berkarakter untuk dijadikan statement bag.
3. Louis Vuitton NéoNoé
Tas berbentuk bucket bag yang bernama Noé ini awalnya bukanlah ditujukan sebagai aksesori penunjang penampilan. Gaston-Louis Vuitton merancang tas Noé pada 1932. Awalnya tas ini untuk membawa botol-botol Champagne agar tidak mudah jatuh. Konon tas Noé dapat membawa hingga lima botol champagne sekaligus.
Pada 2017, desain itu dibangkitkan kembali lewat NéoNoé dengan struktur yang lebih kuat. Hadir dengan top handle yang bisa dilepas-pasang, NéoNoé dapat bertransformasi jadi cross body atau hand bag. Kini Noé memiliki sejumlah varian baru seperti NéoNoé dan Petit Noé.
4. Dior Caro
Baru dikenalkan pada 2021, tas Caro koleksi Creative Director Maria Grazia Chiuri langsung mencuri perhatian. Tas yang dibuat secara handmade itu mengkombinasikan nuansa modern dengan siluet klasik.
Demi menciptakan motif Cannage khas Dior pada tiap sisi, tas Caro membutuhkan 18.000 jahitan. Tas ikonik ini pernah dipakai selebritas ternama seperti Jisoo Blackpink, Bae Suzy, Lucy Ramos, hingga Maria Bakalova.
Selain empat brand yang sudah sangat besar tersebut, nama-nama jenama fesyen lainnya yang juga cukup banyak disorot pencinta fesyen adalah A.P.C, COMME des GARÇONS, Miu Miu, Goyard, Theory, Boyy, hingga Yuzefi.
Jadi, apakah Anda juga termasuk penggemar luxury brand yang juga belanja tas atau barang mewah di kala pandemi ini untuk alasan investasi?