Jakarta, FORTUNE - Dr. Uma Naidoo, seorang pakar gizi, koki profesional, dan penulis buku "This Is Your Brain on Food," menelaah hubungan penting antara Kesehatan otak dan kesehatan mental. Hal itu pun rupanya dipengaruhi oleh sejumlah kandungan bahan makanan.
“Makanan dapat memiliki dampak yang sangat kuat pada kesehatan otak kita,” katanya dalam kelas terbaru yang dirilis di MasterClass tentang kesehatan otak, mengutip Fortune.com pada Jumat (21/6).
“Kekuatan itu ada di ujung garpu Anda," katanya, menambahkan.
Menurut Naidoo, neuroinflamasi—respons inflamasi di otak—merupakan salah satu mekanisme pendorong gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Ini mempengaruhi sirkuit saraf di otak yang bertanggung jawab untuk regulasi suasana hati.
Kelebihan gula dari makanan ultra-proses, penyebab utama peradangan, merusak neuron otak yang berperan dalam fungsi penting seperti memori dan perhatian. Karena itu, perubahan gaya hidup seperti diet dianjurkan untuk membantu mengelola depresi dan kecemasan serta melindungi otak dari penyakit terkait usia seperti demensia.
Salah satu cara untuk mengurangi peradangan di otak adalah dengan mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti beri, kacang-kacangan, dan berbagai rempah-rempah untuk menghilangkan radikal bebas dalam tubuh. Namun, sering kali orang kewalahan dengan banyaknya pilihan di supermarket dan tidak tahu harus mulai dari mana.
“Ketika kita pergi ke supermarket, otak dan pikiran kita dibajak oleh iklan makanan, dan itu bukan pemasaran yang terbaik untuk otak kita,” katanya.
Naidoo menekankan, berbelanja di bagian tepi supermarket di mana Anda menemukan produk segar, daging sapi yang diberi makan rumput, dan produk susu. Namun, dia juga merekomendasikan lima rempah-rempah yang sebaiknya dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan otak.
Menurutnya, rempah-rempah tidak hanya beraroma dan serbaguna, mereka “menambahkan sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat ke makanan apa pun yang Anda makan,” kata Naidoo. Dia menyarankan membeli rempah-rempah tanpa pengawet, garam, atau gula tambahan.
1. Kunyit
Kunyit mengandung bahan aktif kurkumin, yang sangat bertanggung jawab atas kualitas anti-inflamasi dan antioksidannya. Kunyit juga meningkatkan kadar gula darah dan insulin, membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan obesitas.
Naidoo juga merekomendasikan penambahan sejumput lada hitam ke dalam kunyit untuk mengaktifkan kurkumin dan membuatnya 20 kali lebih bioavailable, sehingga lebih efisien diserap oleh tubuh. Pertimbangkan untuk menambahkan kunyit ke dalam teh atau latte Anda, atau memberi rasa pada nasi, protein, atau hidangan rebus.
2. Mint
Mengonsumsi mint segar atau kering dapat membantu memperkuat otak. Rempah kering lebih terkonsentrasi daripada yang segar.
Daun mint mengandung senyawa aktif menthol yang dipercaya dapat meredakan sakit kepala akibat migrain maupun sakit kepala tegang. Kandungan menthol dalam daun mint akan meningkatkan aliran darah dan memberikan sensasi dingin. Kedua manfaat inilah yang diyakini dapat mengurangi sakit kepala.
“Mint memiliki antioksidan kuat yang disebut luteolin, yang membantu dengan kabut otak,” katanya. Pertimbangkan untuk menambahkan mint ke dalam air atau teh Anda.
3. Bawang putih
Bawang putih dan jahe adalah rempah-rempah penting untuk kesehatan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, bawang putih dipercaya mempunyai khasiat sebagai obat menurunkan tekanan arah tinggi, meredakan pusing kepala, menurunkan kolesterol, dan obat maag.
“Bawang putih adalah prebiotik yang membantu menyeimbangkan usus dengan merangsang pertumbuhan bakteri sehat,” kata Naidoo.
Tak hanya itu, bawang putih digunakan pula sebagai ekspektoransia (pada bronkhitis kronis), dan sebagai antikanker.
4. Jahe
Jahe, yang memiliki sifat anti-inflamasi, membantu mual dan dapat membantu menyembuhkan usus dan otak dengan mengurangi peradangan.
Ini juga merupakan bahan umum dalam minyak esensial karena kualitasnya yang menenangkan melalui senyawa gingerol, yang dapat membantu mengurangi stres. Jahe juga bermanfaat meredakan morning sickness, mengatasi nyeri menstruasi, dan meningkatkan sistem imun tubuh.
5. Cabai
Pecinta makanan pedas beruntung. Capsaicin, zat yang bertanggung jawab memberikan kepedasan pada cabai digunakan sebagai pengobatan homeopati untuk berbagai penyakit dan dapat meningkatkan suasana hati.
“Capsaicin bekerja pada neurotransmitter tertentu dan terkait dengan efek antidepresan melalui reseptor saraf NMDA,” kata Naidoo. Studi pada model hewan memverifikasi kualitas antidepresan capsaicin. Anda bisa mendapatkan cabai di bagian produk, serta bubuk cabai di lorong rempah-rempah.
Meskipun mengubah diet Anda untuk melindungi otak dapat terasa luar biasa, Naidoo merekomendasikan melakukan beberapa penyesuaian kecil untuk memulai, salah satunya mengonsumsi rempah-rempah dan memprioritaskan kesehatan otak.
“Kita tidak harus melepaskan semua yang kita sukai. Ini tentang perubahan kecil dan bertahap yang dapat kita lakukan untuk kesehatan otak,” ujarnya.