Afternoon Tea The Hermitage, Paduan Cita Rasa Lokal dan Internasional

Pengalaman baru menikmati teh di Jakarta.

Afternoon Tea The Hermitage, Paduan Cita Rasa Lokal dan Internasional
Dok. The Hermitage Jakarta
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - The Hermitage, a Tribute Portfolio Hotel, Jakarta meluncurkan menu Afternoon Tea baru yang terinspirasi oleh warisan dan budaya. Menu ini dapat menciptakan pengalaman yang unik dan tak terlupakan bagi para tamu.

Ritual Afternoon Tea berasal dari abad ke-19 di Inggris, di mana kelas atas menikmati hidangan ringan dan secangkir teh di antara makan siang dan makan malam. Ritual ini menjadi populer terutama sebagai cara untuk menikmati teh dan makanan ringan.

“Sebagai sebuah tradisi yang berharga, The Hermitage Jakarta dengan bangga mempersembahkan dua pilihan Afternoon Tea eksklusif yang menghormati warisan dan budaya lokal, sambil menyajikan pengalaman yang mewah dan tak terlupakan,” kata Marketing Communications Manager The Hermitage Jakarta, Dequinita Vadela dalam keterangannya, Kamis (10/5).

Hermitage Afternoon Tea

source_name

Hermitage Afternoon Tea adalah reinterpretasi modern dan mewah dari tradisi Afternoon Tea khas Inggris yang terinspirasi oleh era kolonial dan sejarah yang kaya dari The Hermitage Jakarta. 

Bangunan ini didirikan pada tahun 1920-an dan telah mengalami restorasi yang mengembalikannya ke kejayaannya yang dulu, hingga menciptakan lingkungan yang sempurna untuk pengalaman yang elegan ini.

Menu Hermitage Afternoon Tea menyajikan kue dan hidangan ringan klasik yang diberi sentuhan khas Indonesia, dengan mempertahankan cita rasa Belanda dalam masakan Indonesia selama era kolonial. 

Setiap hidangan dalam menu disiapkan dengan perhatian dan detail yang teliti, menggabungkan teknik kuliner modern untuk meningkatkan cita rasa dan tekstur dengan sempurna.

Menteng Afternoon Tea

source_name

Menteng Afternoon Tea merupakan variasi unik dari tradisi Afternoon Tea Inggris yang mengangkat panorama kuliner Jakarta yang beragam dan dinamis. Nama Afternoon Tea ini terinspirasi oleh Menteng, sebuah daerah perumahan elit yang terkenal dengan warisan kaya dan suasana yang elegan.

Menu Menteng Afternoon Tea dirancang untuk mempersembahkan yang terbaik dari masakan Indonesia dengan memasukkan bahan-bahan lokal dan rasa khas ke dalam hidangan-hidangan Afternoon Tea klasik. Hidangan ringan terinspirasi oleh jajanan populer di Indonesia, seperti Pecel dan Bakwan, yang kreatif diolah menggunakan teknik kuliner modern. Ini menciptakan perpaduan rasa yang unik dan lezat.

Hidangan manis menjadi sorotan utama dalam Menteng Afternoon Tea, menampilkan hidangan penutup Indonesia penuh cita rasa berpadu tampilan yang memukau. Tamu dapat menikmati hidangan manis tradisional seperti Bika Pandan, Talam Nangka, dan Wajik, yang mampu memuaskan selera manis.

Setiap detail dari pengalaman menikmati teh sore ini telah dirancang dengan cermat oleh Executive Pastry Chef, Chef Rikky Yohanson, dan disajikan dalam rantang keramik yang indah. Tamu akan disajikan dengan rantang yang menumpuk di atas meja dan akan mengungkap setiap lapisan rantang yang sesuai dengan teh yang disajikan.

Pengalaman baru Afternoon Tea yang elegan dan mewah ini, disajikan setiap hari dari pukul 11.30 hingga 17.00 dengan harga Rp488.000++ per orang. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di www.hermitagejakarta.com dan Instagram thehermitagejkt. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Baru Sepekan IPO, Saham RATU Kena UMA!
Pengiriman Boeing pada 2024 Turun ke Level Terendah Sejak Pandemi
Mirae Asset Beberkan Saham Berdividen Tinggi Layak Pantau Tahun Ini
Siapa Pemilik Aplikasi Jagat? Seorang Arsitek Lulusan MIT
BEI Catat 19 Perusahaan dalam Pipeline IPO Saham, 17 Beraset Besar