Jakarta, FORTUNE - Arab Saudi mengumumkan rencana pembangunan kapal pesiar raksasa. Megaproyek kapal pesiar yang diberi nama Pangeos, yang berasal dari kata pangea atau benua, kapal pesiar ini akan jadi yang terbesar yang pernah ada di bumi
Melansir CNN, demi membangun Pangeos, negara penghasil minyak Bumi terbesar di dunia ini menganggarkan biaya hingga US$8 miliar atau setara Rp125,6 triliun. Arab Saudi menggandeng desainer asal Italia, Lazzarini untuk membuat terayacht ini.
Pangeos akan membentang sepanjang 550 meter dan memiliki lebar 610 meter. Bentuknya unik, menyerupai penyu raksasa. Kapasitasnya mampu menampung 60.000 orang. Saat selesai nanti, Pangeos akan menjadi bangunan terapung terbesar yang pernah ada.
Lazzarini berharap kapal pesiar Pangeos menjadi kenyataan. Pihaknya mengadakan penggalangan dana dan akan memulai proyek ini pada tahun 2023 dengan waktu pembangunan selama 8 tahun.
Mereka menawarkan kesempatan kepada pelanggan untuk mengakses rencana tersebut melalui token digital NFT. Nantinya akan ada tiket masuk virtual melalui NFT sebesar US$16 dan US$169 untuk apartemen VIP.
"Ruang virtual kapal juga dapat dibeli dalam bentuk koleksi NFT di mana pengguna dapat mengumpulkan konten tertentu dan mengaksesnya secara virtual," kata Lazzarini.
Para perancang juga mengusulkan agar galangan kapal dibangun khusus untuk proyek tersebut. "Terayatch membutuhkan terashipyard (galangan kapal raksasa). Konsep kapal sebesar itu membutuhkan galangan kapal khusus untuk mengapungkan yacht saat diluncurkan," kata sang desainer.
Konsep "kota terapung"
Menurut Lazzarini, Pangeos akan jadi 'Kota Terapung' yang pernah dibuat oleh manusia. Di dalam kapal akan ada beach club, apartemen, dan berbagai fasilitas modern yang membuatnya bak kota kecil terapung.
Selain itu ada hotel, pusat perbelanjaan, taman, pantai, pelabuhan untuk kapal dan pesawat kecil. Jadi pengunjungnya bisa datang dari mana saja, mengingat kapal ini tak akan berhenti berlayar keliling dunia.
Dibangun di Arab Saudi, para desainer telah mengeruk bendungan melingkar untuk Pangeos. Letaknya di Pelabuhan King Abdullah, 81 mil sebelah utara Kota Jeddah.
Dibagi menjadi blok-blok seperti kota, Pangeos akan memiliki alun-alun utama. Area cangkang atas akan di kelilingi oleh ruang taman yang menjadi tempat pendaratan pesawat.
Menggunakan energi terbarukan
Mengutip laman Metro, terayacht Pangeos ditenagai sembilan mesin yang sepenuhnya bertenaga listrik. Mesin-mesin ini akan menjaga kapal pada kecepatan konstan 5 knot. Inovasi ini juga akan menghasilkan energi terbarukan dari pecahnya ombak di sayap kapal, dan memiliki atap yang dilapisi panel surya untuk membantu menggerakkannya.
Di bagian bawah kapal, tim desain juga menyertakan 30.000 sel, atau kompartemen kluster, dan memberikan solusi terapung yang tidak dapat tenggelam untuk ruang bawah tanah.
Tak hanya itu, terayacht Pangeos dilengkapi dengan serambi yang terletak di buritan kapal, yang memungkinkan kapal memasuki kota.
Menurut Lazzarini, Pangeos akan dapat menggunakan "sayap" untuk berlayar tanpa menggunakan energi, menjadikannya struktur yang ramah lingkungan.
Saat selesai nanti, Pangeos akan diluncurkan dari galangan kapal di Arab Saudi dan tidak akan memiliki tujuan, melainkan akan terus berlayar keliling dunia. Apakah Anda tertarik berlayar dengan kapal pesiar terbesar dan tercanggih di dunia ini?