Jakarta, FORTUNE - Ascott, unit bisnis penginapan yang sepenuhnya dimiliki oleh CapitaLand Investment (CLI), berencana membuka 28 properti baru di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2024. Ekspansi ini dilakukan di tengah prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah tersebut.
Menurut keterangan resmi Ascott, pasar perhotelan di Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 5,8 persen dan mencapai pendapatan US$16,4 miliar pada 2029. Selain itu, Ascott memperkirakan jumlah wisatawan akan kembali ke tingkat sebelum pandemi pada akhir tahun ini.
Chief Strategy Officer dan Managing Director Asia Tenggara untuk Ascott, Wong Kar Ling, mengatakan bahwa kawasan ini memberikan kontribusi lebih dari 30 persen dari total pendapatan Ascott, sehingga tetap menjadi prioritas dalam strategi ekspansi global mereka. Ia menegaskan bahwa Ascott berada di jalur yang tepat untuk membuka 28 properti tersebut, dengan 12 properti sudah rampung dibangun.
"Perjalanan Ascott sebagai pemimpin perhotelan global dimulai di Singapura 40 tahun yang lalu, dan pertumbuhan kami yang berkelanjutan di Asia Tenggara menyoroti pentingnya kawasan ini sebagai basis utama kami dan pasar strategis utama. Dengan kontribusi lebih dari 30 persen dari total pendapatan kami, kawasan ini tetap menjadi pusat dari strategi ekspansi global Ascott," ujarnya.
Penandatanganan kontrak baru
Selain ekspansi, Ascott juga telah menandatangani 28 kontrak baru sepanjang tahun ini di Asia Tenggara, yang akan menambah lebih dari 3.400 unit properti di berbagai merek seperti lyf, Citadines, dan Oakwood. Dengan penandatanganan baru ini, portofolio Ascott di kawasan tersebut akan mencapai lebih dari 360 properti yang beroperasi maupun masih dalam pengembangan di 86 kota di sembilan negara, yakni di Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Ada tujuh dari properti baru bagian dari merek Oakwood yang akan dibuka di Kamboja serta beberapa kota di Indonesia dan Singapura. Sementara itu, merek Somerset menambah empat properti baru dan Citadines tiga properti.
Ekspansi besar-besaran ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan perhotelan di Asia Tenggara yang mulai pulih dari dampak pandemi.
Chief Growth Officer Ascott, Serena Lim, menyatakan bahwa model hotel-in-residence yang fleksibel dan hibrida dari Ascott dirancang untuk memenuhi berbagai tujuan perjalanan serta mengakomodasi berbagai durasi menginap. Model ini menarik bagi pemilik dan pengembang properti dari berbagai kelas aset dan lokasi. Selain itu, model ini telah menunjukkan ketahanan yang sangat baik selama dan setelah pandemi, menjadikannya pilihan utama di industri perhotelan.
“Dengan menggunakan pendekatan ‘glocal’, kami secara efektif memperluas jangkauan kami dengan merek global Ascott sekaligus menggali lebih dalam destinasi lokal melalui penawaran regional kami. Strategi ini memungkinkan kami untuk menangkap tidak hanya perjalanan inbound ke Asia Tenggara, tetapi juga perjalanan intraregional dan domestik, yang selanjutnya meningkatkan kinerja pasar Ascott,” tuturnya.