Belanja Barang Mewah Melambat, Prada Malah Buka Gerai di Hongkong

Gerai baru di Hong Kong seluas 8.000 kaki persegi.

Belanja Barang Mewah Melambat, Prada Malah Buka Gerai di Hongkong
Toko prada di Shanghai, Cina/Dok. prada
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Industri Barang Mewah menghadapi tantangan dalam beberapa bulan terakhir. Ini menjadi pertanyaan banyak pihak usai masa gemerlap barang mewah yang booming selama pandemi Covid-19.  Meskipun beberapa merek mewah menghadapi perlambatan, tak sedikit pula yang bersiap untuk memperluas ruang ritel mereka.

Prada SpA menyewa toko seluas 8.000 kaki persegi di K11 Musea, pusat perbelanjaan mewah di tepi pelabuhan yang dikembangkan oleh New World Development Co. Melansir Business of Fashion pada Senin (29/7), sumber terdekat Prada yang tak ingin diungkap mengatakan pekerjaan konstruksi untuk gerai eksklusif dua lantai tersebut akan segera dimulai dan diperkirakan akan dibuka awal tahun depan.

Toko baru ini akan menjadi toko besar pertama Prada di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, grup ini menutup toko unggulannya di Causeway Bay pada tahun 2020, yang merupakan salah satu toko dengan sewa ritel termahal dengan tarif sewa bulanan sebesar HK$9 juta (sekitar US$1,2 juta). Pada puncaknya, Prada memiliki sembilan gerai di kota tersebut, tapi kini hanya mengoperasikan enam gerai, menurut situs webnya.

Terkait hal ini tim komunikasi Prada di Italia belum menanggapi. New World, yang dikendalikan oleh keluarga miliarder Henry Cheng menolak berkomentar.

Hongkong masih jadi daya tarik merek mewah

Merek-merek mewah global semakin kembali ke distrik bisnis utama Hong Kong, tertarik oleh harga properti yang jauh lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi. Di Tsim Sha Tsui, tempat Musea berada, rata-rata sewa toko di jalan perbelanjaan utama masih 45 persen di bawah level tahun 2019, menurut studi oleh Cushman & Wakefield Plc.

Pusat perbelanjaan kelas atas di kota ini telah mempercepat dorongan mewah untuk menarik kelas atas yang belanja mereka tetap kuat meskipun ada kerusuhan sosial bertahun-tahun dan ekonomi yang melambat. New World, yang dipimpin oleh CEO Adrian Cheng, bekerja sama dengan Louis Vuitton untuk mengadakan pertunjukan mode pertama merek tersebut di Hong Kong tahun lalu, dengan acara tersebut diadakan tepat di luar Musea.

Penduduk kaya Hong Kong telah memberikan stabilitas bagi merek global terhadap penurunan penjualan di pasar utama mereka di daratan Tiongkok. Pusat perbelanjaan ini juga tetap menjadi salah satu tujuan paling populer bagi turis dari daratan Tiongkok.

Hongkong Land Holdings Ltd. dan penyewa termasuk Hermes International SCA dan Louis Vuitton akan menginvestasikan US$1 miliar untuk meningkatkan ruang ritel unggulan pengembang Landmark di Central. Hysan Development Co. juga sedang merombak Lee Gardens, sekelompok mal mewah di Causeway Bay, dengan penyewa termasuk Hermes dan Chanel yang memperluas toko mereka.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

1.000 Perusahaan Terpercaya Dunia 2024, 23 dari Indonesia!
Manajemen BREN Buka Suara Soal Penyebab Keluar Indeks FTSE
KPPU Ungkap Penyebab Harga Tiket Pesawat di Indonesia Mahal
PHK Guncang Sektor Otomotif, GM Berhentikan 1.700 Karyawan
Pelajaran Berharga Kisah Kepemimpinan John Donahoe di Nike
Kenali Dampak Kebijakan The Fed Bagi Perekonomian Indonesia