Jakarta, FORTUNE - Salah satu orang terkaya di dunia, Bernard Arnault menunjuk putranya, Frederic Arnault, untuk memimpin divisi jam tangan LVMH. Dilansir dari Bloomberg, Senin (8/1), penunjukan tersebut memungkinkan anak kedua dari punggawa industri mode dan barang mewah ini menakhodai sejumlah merek jam tangan Swiss, yakni Hublot, Zenith, dan Tag Heuer.
Sebelumnya, Frederic Arnault menjabat sebagai CEO Tag Heuer sejak tahun 2020. Perombakan struktur organisasi tersebut bagian dari kebijakan induk usaha LVMH sebagai perusahaan yang paling berharga di Eropa. Selain itu, peran baru ini mengubah posisi top manajemen LVMH yang semuanya dipimpin oleh anak Bernard Arnault.
Langkah orang terkaya di dunia untuk memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada anak-anaknya turut menimbulkan pertanyaan tentang suksesi di perusahaan paling berharga di Eropa ini, meskipun tak ada tanda-tanda Arnault mundur dari jabatannya.
Sebelumnya, LVMH pada 2022 mencabut batas usia CEO-nya, sehingga memungkinkan dirinya tetap memimpin sampai dia berusia 80 tahun. Adapun Bernard Arnault saat ini berusia 74 tahun.
Perombakan manajemen
Sementara Frederic Arnault berada di puncak jajaran eksekutif LVMH, adik laki-lakinya, Jean Arnault, mengembangkan divisi jam Louis Vuitton. Sejumlah langkah ekspansi merek digulirkan, termasuk menghidupkan merek-merek seperti Daniel Roth and Gérald Genta.
Frederic Arnault–yang kini berusia 29 tahun–akan melapor kepada Stephane Bianchi, pemimpin divisi jam tangan dan perhiasan perusahaan, menurut pengumuman internal yang diperoleh oleh Bloomberg News.
Setelah Frederic Arnault menduduki posisi baru, Julien Tornare mantan kepala Zenith akan menjadi CEO di Tag Heuer–merek Swiss yang dikenal dengan kronograf Carrera dan Monaco serta model Aquaracer dan Formula One yang lebih entry-level.
Perusahaan juga menunjuk Benoit de Clerck, mantan eksekutif Richemont di merek Panerai, sebagai CEO baru Zenith–yang dikenal dengan gerak jam tangan El Primero-nya.
Tornare, de Clerck, dan CEO Hublot Ricardo Guadalupe akan berada di bawah naungan Frederic Arnault, kata perusahaan dalam pengumuman internal. Ketiga perusahaan ini memiliki penjualan tahunan gabungan sekitar 1,6 miliar franc Swiss (US$1,9 miliar), seperti yang dilaporkan oleh Women's Wear Daily, mengutip Arnault.
Meskipun LVMH adalah perusahaan mewah terbesar di Eropa, divisi jam tangan yang akan diawasi oleh Arnault lebih kecil dibandingkan dengan grup merek jam tangan yang dimiliki oleh Richemont, Swatch Group AG, dan Rolex SA yang tidak go public, yang juga memiliki merek Tudor.
Prospek LVMH di 2024
Melansir Business Insider pada Senin (8/1), para analis memperkirakan bahwa pasar barang mewah masih akan cerah, dengan perkiraan penjualan yang luar biasa mencapai US$369 miliar pada tahun 2024. Proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan diperkirakan mencapai 3,22 persen hingga tahun 2028.
LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton (OTCMKTS: LVMUY), sebagai pemimpin pasar barang mewah, membanggakan warisan desain abadi dan keahlian luar biasa. Melayani 5 persen dari konsumen uber-mewah teratas dan mewakili 40 persen dari penjualan barang mewah global, LVMH secara cekatan memenuhi permintaan pelanggan eksklusifnya.
Selain itu, LVMH secara konsisten melakukan inovasi, terutama dengan merambah ke metaverse. Kolaborasi dengan platform seperti Roblox telah mengubah merek LVMUY menjadi pengalaman virtual. Investasi LVMH pada merek Stella McCartney menyoroti komitmennya terhadap fesyen berkelanjutan, dengan cermat mengintegrasikan keahlian ramah lingkungan McCartney ke dalam portofolionya.
Secara finansial, LVMH unggul dengan pertumbuhan pendapatan organik sebesar 14 persen dalam sembilan bulan pertama tahun 2023. Sektor fesyen dan barang-barang kulit tumbuh sebesar 16 persen, jauh melampaui median sektor tersebut. Kinerja ini menghasilkan pertumbuhan pendapatan dinamis sebesar 17,18 persen, melampaui median sektor sebesar 5,34 persen, menjadikan LVMUY sebagai pilihan menarik bagi para investor.