Inggris, FORTUNE - Produsen mobil mulai semakin masif menuju elektrifikasi. Mulai dari mobil untuk kebutuhan harian, kelas premium, hingga super mewah telah menyiapkan berbagai strategi.
Gencarnya kampanye mobil listrik dan energi ramah lingkungan ini demi mencapai tujuan dari Kesepakatan Paris 2015 (Paris Agreement) untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius. Otomatis mobil berbahan bakar fosil semakin berkurang, maka investasi besar dalam teknologi baru kendaraan bebas emisi terus berlangsung.
Tak mau ketinggalan, Bentley yang bernaung di bawah grup Volkswagen AG sejak 1998 pun memasang kuda-kuda. Dilansir dari Reuters, pada Rabu (26/1) mereka akan memulai produksi mobil listrik penuh pertamanya pada tahun 2025. Ini menjadi sebuah tonggak penting dalam rencana pergeseran unit Volkswagen AG, pemegang saham terbesar di Bentley, ke jajaran model listrik penuh pada tahun 2030.
Dibayangi kekhawatiran pelarangan mobil listrik
Demi memuluskan langkahnya, brand super mewah ini berkomitmen untuk menginvestasikan 2,5 miliar poundsterling atau US$3,4 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan teknologi otomotif yang memiliki langkah keberlanjutan (sustainability) selama dekade berikutnya.
Dilansir dari Reuters (28/1), disebutkan pula bahwa Bentley akan memulai produksi mobil listrik penuh atau fully Electric Vehicle (EV) pertamanya pada 2025.
Awal bulan ini, Bentley menyatakan telah mencapai rekor 2021 karena penjualan global melonjak 31 persen di tengah permintaan yang kuat untuk produk mobil eksklusif kelas atas.
Selanjutnya, brand dengan pabrik berlokasi di Crewe, Cheshire, England, Britania Raya ini menyatakan akan melakukan konfigurasi ulang pabrik. Tujuannya untuk memulai produksi mobil listrik, tetapi belum disebutkan desain ataupun kategorinya.
Sementara itu, kompetitor Bentley sesama kelahiran Britania Raya yang dipayungi BMW Group, Rolls-Royce, telah mengembangkan mobil listrik bertajuk Rolls-Royce Spectre. Mobil ini dikabarkan mulai masuk dapur produksi dan diluncurkan pada 2023.