Deretan Perusahaan Fesyen Terbesar di Dunia. Siapa Juara?

Mengacu pada kapitalisasi pasar pada 31 Januari 2024.

Deretan Perusahaan Fesyen Terbesar di Dunia. Siapa Juara?
Toko Louis Vuitton di Champs-Élysées di Paris/Dok Marie Thérèse Hébert & Jean Robert Thibault/Wikimedia Commons)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Fesyen adalah salah satu industri terbesar secara global, menyumbang 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.

Melansir Visual Capitalist pada Senin (19/2), riset Companies Market Cap menampilkan 12 perusahaan fesyen publik terbesar di dunia. Pemeringkatan ini berdasarkan kapitalisasi pasar pada 31 Januari 2024.

Negara-negara Eropa mendominasi daftar perusahaan fesyen terbesar, dengan total enam perusahaan fesyen terbesar. Amerika mempunyai empat perusahaan, sedangkan Jepang dan Kanada masing-masing mempunyai satu perusahaan.

LVMH jadi jawara

Dok. companiesmarketcap.com

LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton (LVMH) bertengger di posisi puncak. Perusahaan ini memiliki portofolio merek mewah yang luas yang mencakup fesyen, kosmetik, dan minuman keras, termasuk Marc Jacobs, Givechy, Fendi, dan Dior—di mana LVMH memegang 41 persen kepemilikan saham di perusahaan barang mewah global tersebut.

Gurita bisnis LVMH turut mendorong CEO LVMH Bernard Arnault menyalip Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia. Dikutip dari Forbes, Senin (19/2) Arnault dan keluarganya mencatat kekayaan naik sekitar US$ 22,9 miliar menjadi US$ 207,8 miliar atau sekitar Rp3.277 triliun pada Jumat, 26 Januari 2024. Kekayaan Arnault menyalip Elon Musk yang mencatat kekayaan US$204,7 miliar.

Di posisi kedua, Nike menghasilkan 68 persen pendapatannya pada tahun 2023 dari alas kaki. Salah satu merek perusahaan yang paling populer, Jordan Brand, menghasilkan pendapatan sekitar US$5 miliar per tahun. Namun, kini Nike kini dihadapkan pada penurunan laba di tengah upaya memangkas biaya, hingga harus memangkas sekitar 2 persen dari total tenaga kerjanya, atau lebih dari 1.600 pekerja.

Prospek industri fesyen global masih cerah

Dok. Visual Capitalist

Tak hanya perusahaan fesyen ternama, daftar tersebut juga berisi nama-nama yang kurang dikenal seperti Inditex, entitas korporat yang memiliki Zara, serta beberapa merek lainnya, dan Fast Retailing, perusahaan induk Jepang yang memiliki Uniqlo, Theory, dan Helmut Lang.

Menurut McKinsey & Company, industri fesyen diperkirakan akan mengalami pertumbuhan moderat sebesar 2 persen hingga 4 persen pada tahun 2024. Meningkat dibandingkan dengan 5 persen hingga 7 persen pada tahun 2023.

Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang lemah dan melemahnya kepercayaan konsumen. Segmen barang mewah diproyeksikan masih akan menyumbang porsi keuntungan ekonomi terbesar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024