Ekspansi Global, CEO Rimowa Fokus Kembangkan Produk Nonkoper

CEO Rimowa ungkap strategi ekspansi dan produk baru.

Ekspansi Global, CEO Rimowa Fokus Kembangkan Produk Nonkoper
The Original Bag/Dok. Rimowa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rimowa, merek koper mewah milik LVMH, kini menjadi salah satu brand yang tumbuh paling cepat di bawah naungan raksasa barang mewah tersebut. Setelah Ekspansi dari Eropa dan Asia ke Amerika Utara, Amerika Serikat kini menjadi salah satu pasar utama Rimowa.

Perusahaan ini memperluas portofolionya dengan menambahkan aksesori sehari-hari, seperti ransel, tas duffel, dan tote bag, guna memperkuat posisinya di industri mode dan perjalanan.

LVMH, yang juga menaungi merek ternama seperti Louis Vuitton, Dior, dan Tiffany & Co., kini melihat Rimowa sebagai salah satu perusahaan yang tumbuh pesat. Meski mungkin tak sepopuler produk-produk mewah lainnya, Rimowa dikenal luas karena koper aluminium bergaris yang menjadi ikon dengan harga mulai dari US$1.430 hingga US$2.450.

Perusahaan Jerman berusia 126 tahun ini telah menjadi pelopor dalam industri koper keras sejak memperkenalkan versi aluminium pada tahun 1920-an dan kemudian polycarbonate 80 tahun setelahnya. Meskipun pesaing seperti Away, Samsonite, dan Tumi menawarkan produk serupa dengan harga lebih terjangkau, basis pelanggan setia Rimowa tetap bertahan, memuja tampilan klasik, roda mulus, garansi seumur hidup, dan status prestisenya.

Melansir Business Insider pada Senin (23/9), beberapa pelanggan setia Rimowa bahkan menjadikan merek ini sebagai koleksi pribadi mereka. Vanessa Garoute, 30 tahun, mengaku telah membeli enam koper Rimowa sejak 2017, sementara Tania Antonenkova, 32 tahun, dan suaminya, telah memiliki lebih dari 17 koper mewah ini.

Meskipun demikian, seperti merek mewah lainnya Rimowa juga terkenan imbas perlambatan penjualan dan dampak ekonomi. Hal tersebut memacu brand mengembangkan produk selain koper.

Memperluas pasar dan pengembangan produk

The Original Bag/Dok. Rimowa

Di tengah perlambatan penjualan barang mewah akibat turunnya permintaan di Cina, Rimowa tetap menjadi andalan bagi LVMH. Meski laba operasional grup tersebut turun 8 persen pada semester pertama 2024, segmen fashion dan barang kulit, termasuk Rimowa, mengalami penurunan yang lebih kecil sebesar 6 persen. Namun, LVMH menyebutkan bahwa Rimowa tetap memiliki "momentum yang sangat baik," bersama dengan produsen kasmir mewah, Loro Piana.

CEO Rimowa, Hugues Bonnet-Masimbert, dalam sebuah wawancara mengungkapkan bahwa perusahaan terus memperluas pasar ke Amerika Utara, menjadikan AS sebagai salah satu pasar utama. Selain itu, Rimowa juga terus memperluas portofolionya ke produk aksesori sehari-hari.

Pada awal September, Rimowa meluncurkan Original Bag, tas selempang aluminium seharga US$2.125 dengan desain khas, yang menurut Bonnet-Masimbert merupakan langkah penting dalam memasuki ruang mode. Ini juga mencerminkan strategi jangka panjang perusahaan untuk berkembang lebih jauh di luar industri koper.

Produk baru ini merupakan salah satu tantangan besar bagi perusahaan yang identik dengan koper, membutuhkan waktu tiga tahun untuk dikembangkan. Dalam lima tahun terakhir, Rimowa telah memperluas portofolio nonkoper dengan memperkenalkan berbagai produk seperti ransel, tas duffel, dan tote bag, yang diharapkan mampu memperkuat posisi Rimowa sebagai pelopor mode dan mobilitas.

Related Topics

RimowaEkspansi

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

1.000 Perusahaan Terpercaya Dunia 2024, 23 dari Indonesia!
Manajemen BREN Buka Suara Soal Penyebab Keluar Indeks FTSE
KPPU Ungkap Penyebab Harga Tiket Pesawat di Indonesia Mahal
PHK Guncang Sektor Otomotif, GM Berhentikan 1.700 Karyawan
Pelajaran Berharga Kisah Kepemimpinan John Donahoe di Nike
Kenali Dampak Kebijakan The Fed Bagi Perekonomian Indonesia