Italia, FORTUNE - Ferrari siap menyuntikkan dana sekitar 500 juta euro atau sekitar Rp7,9 triliun untuk pabriknya di Maranello dan Modena, Italia tengah pada 2025. Dikutip dari Reuters, Kamis (24/3) tujuannya untuk mendukung teknologi baru dan menciptakan 250 pekerjaan.
Dana investasi ini akan digunakan untuk pembangunan yang mencakup fasilitas baru sektor elektrifikasi dan sistem propulsi baru. Dan proyek ini telah menghitung bahwa kegiatan yang dilakukan memiliki dampak lingkungan yang rendah.
Investasi proyek industri dan penelitian teknologi terbaru
Sebelumnya, Ferrari telah mengatakan, bahwa pihaknya telah mengamankan dana publik hingga 106 juta euro atau US$117 juta untuk mendukung total investasi.
Dana itu adalah bagian dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Ferrari dengan Kementerian Ekonomi Italia, lembaga investasi Invitalia, dan pemerintah daerah Emilia-Romagna.
Dikutip dari Reuters, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (22/3), Ferrari akan memanfaatkan suntikan dana dalam bentuk investasi di proyek-proyek industri, penelitian dan pengembangan untuk teknologi baru.
Dana investasi ini akan digunakan untuk pembangunan yang mencakup fasilitas baru sektor elektrifikasi dan sistem propulsi baru. Proyek ini diproyeksikan akan meningkatkan digitalisasi dan mengurangi dampak lingkungan.
Selain itu, Ferrari yakin rencana itu akan secara signifikan menguntungkan wilayah di sekitar Kota Maranello dan Modena.
"Kami percaya pada wilayah kami dan berkomitmen untuk meningkatkannya melalui proyek-proyek yang membawa manfaat nyata dari perspektif sosial dan lingkungan, serta memperkuat daya saingnya," kata Chief Executive Ferrari Benedetto Vigna dalam pernyataan.
Proyeksi laba naik
Menurut pemberitaan Reuters sebelumnya pada awal bulan lalu, sepanjang tahun ini Ferrari memproyeksi laba yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar 1,65-1,70 miliar euro. Proyeksinya naik dibandingkan dengan capaian EBITDA 1,53 miliar euro atau US$1,73 miliar pada tahun 2021.
Namun tahun ini, Ferrari memperkirakan margin pada EBITDA yang disesuaikan akan turun menjadi antara 34,5-35,5 persen. Tahun lalu, margin pada EBITDA yang disesuaikan mencapai rekor yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar 35,9 persen.
Pengiriman mobil Ferrari tahun lalu tumbuh 22,3 persen dibandingkan dengan tahun 2020. Pengiriman ke Cina, Hong Kong dan Taiwan naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Semua wilayah geografis mencatat pertumbuhan dua digit karena didukung oleh penjualan kuat dari model 8 silinder. "Termasuk keluarga F8 serta grand tourer Roma dan SF90 Stradale hybrid," kata Ferrari.