Jakarta, FORTUNE - Pandemi Covid-19 terbukti mengubah perilaku masyarakat, salah satunya adalah peralihan hampir segala jenis aktivitas ke sistem digital, termasuk berolahraga. Penyelenggaraan kegiatan olahraga pun sempat terhenti. Namun, melalui teknologi digital yang kini semakin canggih, kerinduan para penggemar olahraga luar ruang pun dapat terobati.
Seperti melalui virtual run atau lari secara virtual, para penggemar lomba lari dapat mengikuti lomba lari secara online. Peserta bisa memanfaatkan aplikasi smartphone, serta teknologi-teknologi yang dapat menunjang olahraga, seperti fitness tracker, smartwatch, tablet, dan aplikasi workout lainnya.
Berdasarkan survei bertajuk Indonesian consumer sentiment during the coronavirus crisis yang dirilis McKinsey & Company, terdapat pertumbuhan pengguna yang baru menggunakan layanan berbasis digital di masa pandemi. Survei mencatat pertumbuhan dalam hal pembelajaran jarak jauh (76 persen), penerapan olahraga virtual (66 persen), penggunaan aplikasi kesehatan (60 persen), dan pemanfaatan telemedisin untuk penyakit fisik (67 persen) serta untuk penyakit psikis (54 persen).
Dengan demikian, Covid-19 bukan menjadi penghalang untuk tetap berolahraga, terutama bila dilakukan di luar ruang. Selain itu, dengan dukungan orang sekitar kita yang mengajak untuk bergerak, maka kita pun ikut termotivasi untuk bergerak dan hidup sehat.
Olahraga virtual sekaligus edukasi hidup sehat
Ketika angka Covid-19 mulai mereda, lari virtual tetap diadakan, sebab terbilang praktis dan dapat dilakukan di mana saja. Selain itu, olahraga virtual pun menjadi sarana kampanye dan edukasi hidup sehat.
Merayakan hari jadi yang ke-16, Primaya Evasari Hospital mengadakan mengadakan kegiatan olahraga berjalan bersama dalam rangka kick off Primaya Heart Race. Primaya Heart Race merupakan kegiatan olahraga virtual berjalan, berlari, dan bersepeda selama sebulan.
Kegiatan ini ditujukan untuk mengajak masyarakat bergerak dan bergaya hidup yang lebih sehat. Primaya Heart Race akan dilangsungkan dari tanggal 25 Agustus hingga 25 September 2022.
Dengan teknologi aplikasi digital yang digunakan dalam Primaya Heart Race, peserta dapat tetap merasakan keseruan olahraga bersama tanpa harus bertemu muka. Melalui aplikasi olahraga seperti Aktivin dan Strava dengan menggunakan telepon genggam atau smart watch, para peserta dapat melihat pencapaian diri dan tim setiap hari.
Hal ini yang turut memacu para peserta Primaya Heart Race untuk bergerak bersama.Kegiatan olahraga virtual itu bisa dilakukan secara berkelompok dalam lima hingga sepuluh orang anggota, agar peserta dapat saling memberi dukungan dan semangat.
Kegiatan berjalan berjalan bersama tersebut dilakukan mulai dari Primaya Evasari Hospital menuju Velodrome. Selain berjalan bersama, Primaya Evasari Hospital juga menggandeng KNCV Indonesia untuk memberikan edukasi kesehatan dengan topik seputar TBC kepada masyarakat. Kegiatan edukasi ini bertujuan agar masyarakat lebih mengenal gejala, pencegahan hingga pengobatan penyakit TBC.
Penyakit Tuberkolosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Hal ini yang mendorong Primaya Evasari Hospital untuk memberikan edukasi seputar TBC dan mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat, salah satunya dengan berolahraga.
Direktur Primaya Evasari Hospital, dr. Petra ade paramita lestari, MARS menyampaikan Primaya Heart Race merupakan salah satu bentuk antusiasme dalam mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Berolahraga memberikan banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya untuk meningkatkan fungsi paru-paru.
“Olahraga seperti berjalan, berlari dan bersepeda merupakan olahraga yang disarankan untuk mengurangi risiko terjangkit TBC, dan bagi pengidap TBC olahraga tersebut dapat membantu mengembalikan fungsi paru-paru secara bertahap yang semula terganggu akibat TBC,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (6/9).
Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital menambahkan, Primaya Heart Race merupakan salah satu upaya kami untuk mendukung kampanye GERMAS yang digaungkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Menerapkan gaya hidup sehat bukan lah sesuatu yang mudah, kami berharap dengan diadakan Primaya Heart Race yang dilakukan selama satu bulan, masyarakat Indonesia semakin termotivasi dan menjadi terbiasa untuk berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat,” katanya.
Selain mengadakan kegiatan Primaya Heart Race, Primaya juga menyediakan berbagai pilihan Medical Check Up yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk deteksi dini dan memantau kesehatan tubuh secara berkala.
Pada 2021, Primaya Heart Race berhasil mengajak 1750 peserta yang berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Bandung, Indramayu, Sukabumi, Semarang, Salatiga, Yogyakarta, Bali, Makassar, Pangkal Pinang, Pare-pare, Luwu – Sulawesi Selatan, Ketapang – Kalimantan Barat, Ambon – Maluku, hingga Manokwari untuk bergerak bersama.