Melirik Rolex Koleksi Terbaru 2023 untuk Investasi

Pembaruan hadir dalam Rolex koleksi terbaru 2023.

Melirik Rolex Koleksi Terbaru 2023 untuk Investasi
Oyster Perpetual GMT-Master II, 40mm/Dok. Rolex
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rolex merilis koleksi terbaru jam tangan mewah yang mengesankan di 2023. Jenama legendaris ini didirikan pada 1902 dan terus berinovasi. Adalah bernama Hans Wilsdorf sang pendiri Rolex bersama sepupunya Alfred Davis merintis Rolex. Kantor pertama dibuka di La Chaux de Fonds dan seiring waktu jam tangan ini dikenal di seluruh dunia.

Berbagai penghargaan diraih, di antaranya adalah penghargaan sebagai jam tangan yang diratifikasi sertifikat chronometric performance dan penghargaan Class A Precision Certificate dari the key Observatory.

Tahun demi tahun, koleksinya terus berkembang. Rolex tak hanya menjadi penunjuk waktu tapi telah menjadi bagian gaya hidup masa kini dan investasi. Berikut ini sejumlah koleksi terbaru Rolex untuk tahun 2023.

1. Oyster Perpetual Cosmograph Daytona

Oyster Perpetual Cosmograph Daytona/Dok. Rolex

Jam tangan ini ibarat sebuah ikon yang menentang waktu. Gaya simbolis dan performa superlatif dari Oyster Perpetual Cosmograph Daytona telah mengokohkan status ikonisnya jauh di luar sirkuit balap motor. 

Untuk menandai ulang tahun ke-60 jam tangan ini, Rolex memastikan legenda ini terus hidup dengan memakai seluruh jajaran klasik ini dan memperbaruinya, melalui pengerjaan ulang dengan ketepatan tinggi, menyangkut case dan wajah serta mesin jam-nya. Berbagai penyesuaian dan evolusi mengingatkan bahwa pengejaran keunggulan adalah balapan tanpa garis finish.

Sejumlah pembaruan terlihat, seperti case yang diperbarui. Ada garis cahaya yang anggun dipantulkan secara elegan dari sisi case tengahnya yang telah didesain ulang. Pada versi dengan bezel Cerachrom dari keramik, tepi bezel terbuat dari logam yang sama dengan case.

Pada versi platinum 950, dapat dikenali dari dial jam ice bluenya, bandulnya terbuat dari emas kuning 18 karat dan dapat dilihat oleh pemakainya melalui penutup case transparan dalam safir – yang pertama untuk koleksi Oyster Perpetual.

Platinum, yang dianggap sebagai logam paling mulia, mencolok karena kilau luar biasa yang unik. Logam mulia dan langka ini termasuk yang paling padat dan paling sulit untuk dikerjakan dan terkenal karena antikarat-nya yang luar biasa. Rolex hanya menggunakan platinum 950, logam campuran yang terdiri dari 950 persen platinum dan ruthenium dosis khusus, dengan finishing internal yang cermat.

Dapur pacunya Cosmograph Daytona dilengkapi dengan kaliber 4131. Mesin jam kronograf baru ini, seluruhnya dikembangkan dan diproduksi oleh Rolex, merupakan evolusi dari kaliber 4130. 

Diluncurkan pada tahun 2023, jam ini menggabungkan sejumlah inovasi utama yang telah dibawa Rolex ke dalam mesin jamnya, termasuk Chronergy escapement untuk mengurangi kehilangan energi (di antara keunggulan lainnya); Peredam kejut paraflex untuk melindungi jantung dari mesin jam; dan bearing bola yang dioptimalkan untuk meningkatkan pemuntir otomatis.

Kaliber ini menghadirkan estetika baru untuk Rolex: bandul ‘cut-out’ dan, pada bagian bridge, dekorasi eksklusif Rolex Côtes de Genève – interpretasi ulang dari finishing ikonik dalam pembuatan jam tradisional Swiss.

2. Perpetual 1908

Perpetual 1908, 39mm, yellow gold/Dok. Rolex

Elegan, klasik, dan sangat kontemporer, Perpetual 1908 mengabadikan semangat berani Rolex yang sudah ada sejak lama. Mewarisi kode sejarah Rolex serta banyak inovasi dalam pembuatan jam tangan, jam tangan ini menandai tonggak sejarah baru dalam mengejar keunggulan Rolex. Konsepsi dan pembuatan model baru ini membuktikan keahlian Manufaktur in-house yang komprehensif.

Terinspirasi oleh Oyster Perpetual dari tahun 1931, jam tangan yang benar-benar baru ini menjawab tantangan jam tangan yang lebih ramping menurut kanon/ hukum Rolex dan menandai kedatangan koleksi Perpetual, yang mengubah jam tangan tradisional dalam semangat Rolex yang avant-garde. Nama '1908' adalah sebuah referensi untuk tanggal merek dagang ‘Rolex’ secara resmi terdaftar di Swiss.

Menjanjikan performa superlatif, 1908 mengukir tempatnya sendiri sebagai Rolex yang terinspirasi oleh tradisi namun memancarkan modernitas.

Dari sisi desain, dihadirkan desain ramping dengan angka 3, 9, 12 dan jarum detik kecilnya pada pukul 6, 1908 mengambil gaya Oyster Perpetual dari tahun 1931 dan menegaskannya dengan modernitas. Case-nya kokoh dibalut emas kuning atau putih 18 karat. Kesan mewah terlihat dengan penutup case transparan yang membuat kualitas finishing mesin jam yang mengagumkan.

Untuk menggerakkan 1908, para insinyur jam tangan Rolex mengembangkan kaliber 7140, sebuah mesin jam self-winding/ pemuntir otomatis yang benar-benar baru, dengan dua jarum jam tengah dan sebuah detik kecil pada pukul 6. Lima permohonan paten telah diajukan untuk mesin jam ramping ini, yang seluruhnya dikembangkan dan diproduksi oleh Rolex.

Dilengkapi dengan hairspring Syloxi, Chronergy escapement, dan peredam kejut Paraflex, menjamin cadangan daya sekitar 66 jam dan menawarkan kinerja kronometrik yang luar biasa (–2/+2 detik per hari).

Untuk merampingkan jam tangan, tim Rolex berupaya mengurangi ketebalan case hingga sepertiga dibandingkan dengan jam tangan dalam koleksi Oyster Perpetual, tanpa mengorbankan kinerja mesin jam. 

3. Oyster Perpetual Yacht-Master 42

Oyster Perpetual Yacht-Master 42/Dok. Rolex

Ringan dan kokoh, Oyster Perpetual Yacht-Master 42 baru dalam titanium RLX adalah sekutu bagi mereka yang mencari kebebasan bergerak. jam tangan ini sangat sesuai dengan tuntutan dan tekanan dalam pelayaran yang kompetitif, ini menempatkan keunggulan pembuatan jam tangan demi memajukan kinerja olahraga.

Yacht-Master 42 adalah jam tangan kedua dalam titanium RLX yang diluncurkan oleh Rolex setelah Oyster Perpetual Deepsea Challenge, yang menegaskan bahwa keringanan adalah kualitas yang harus dianggap serius.

Titanium RLX muncul pertama kali dalam jajaran Yacht-Master. Logam campuran titanium kelas 5 yang dipilih oleh Rolex adalah logam yang sangat ringan dan terkenal karena kekuatan mekanis dan antikaratnya. Penggunaannya untuk case dan rantai jam telah mengurangi bobot jam tangan sekitar sepertiga dibandingkan dengan jam tangan serupa yang terbuat dari baja. Titanium RLX rumit untuk dikerjakan dan memerlukan proses produksi khusus yang baru.

Kombinasi finishing satin terpoles, sangat berkilau, dan teknis ini mengilustrasikan keunggulan Rolex dalam teknik finishing. Selain itu, bezel yang dapat diputar dua arah dan sisipan Cerachrom dalam keramik hitam matt dengan penanda dan angka-angka yang dinaikkan dan dipoles. Versi baru ini tetap menggunakan estetika model aslinya, yang diluncurkan pada tahun 2019.

Untuk rantai Yacht-Master 42 juga terbuat dari titanium RLX dengan finishing satin teknis sampai ke sisi-sisi kaitan rantai dan ke tepi penutup pengait pengaman Oysterlock.

Rantai jam tersebut juga dilengkapi dengan kaitan ekstensi nyaman Easylink, yang memungkinkan pemakainya dengan mudah menyesuaikan panjang rantai jam hingga kira-kira 5 mm. 

4. Oyster Perpetual Sky-Dweller

Oyster Perpetual Sky-Dweller, 42mm, white gold/Dok. Rolex

Dengan dua zona waktu dan kalender tahunannya, Sky-Dweller adalah pendamping yang elegan dan terpercaya bagi para pelancong dunia. Jajaran ini telah diperbarui dengan banyak penyempurnaan yang membuktikan bahwa, bagi Rolex, keunggulan tampil bahkan dalam detail terkecil.

Hiasan estetika diperkenalkan dengan versi baru yang bergabung dengan jajaran ini. Dan jam tangan ini memandang evolusi teknis dengan pengenalan mesin jam yang dilengkapi dengan kemajuan terbaru dalam teknologi Rolex.

Dalam versi baru ini, emas putih 18 karat hadir kembali dalam jajaran Sky-Dweller. Logam campuran berharga ini dipadukan dengan dial jam hitam terang dan, untuk pertama kalinya, dengan tali jam Oysterflex.

Dilengkapi dengan Oysterclasp dan sistem ekstensi Glidelock, tali jam ini memberikan kenyamanan yang lebih baik pada pergelangan tangan. Warna dial jam baru menghiasi wajah Sky-Dweller: hijau mint halus yang ditawarkan pada versi Rolesor putih, dan biru-hijau yang elegan secara eksklusif pada referensi dalam emas Everose 18 karat yang dipasangkan pada rantai jam Oyster.

Di sisi dapur pacu, Sky-Dweller generasi baru dilengkapi dengan kaliber 9002 Turunan dari kaliber 9001, yang telah menggerakkan model ini sejak diluncurkan pada tahun 2012, ini adalah salah satu mesin jam paling rumit yang dirancang oleh para insinyur Rolex.

5. Oyster Perpetual GMT-Master II

Oyster Perpetual GMT-Master II/Dok. Rolex

GMT‑Master II menyoroti hubungan kita dengan dunia. Sekarang ini juga tersedia dalam dua versi baru – Emas kuning 18 karat dan Rolesor kuning – dengan sisipan bezel Cerachrom dari keramik abu-abu dan hitam, sebuah kombinasi warna yang benar-benar baru.

Keahlian yang luar biasa ditunjukkan ini dilahirkan dari pilihan bahan dan ketepatan dari finishing, yang hasil akhirnya menampilkan jam tangan dalam cahaya terbaiknya. Warna kontras yang harmonis antara emas berkilauan pada rantai jam Jubilee dan bezel dua warna dengan warna gelap yang menggambarkan pergantian siang dan malam.

Menariknya, emas 18 karat yang menghiasi jam tangan Rolex dibuat dan dicetak di pabrik pengecoran manufaktur sendiri. Selain itu, pada versi baru GMT‑Master II menggunakan rantai jam Jubilee yang ekslusif.

6. Oyster Perpetual Explorer 40

Oyster Perpetual Explorer, 40mm, Oystersteel

Jajaran Explorer diperluas dengan kedatangan model 40 mm baru. Menawarkan tingkat keterbacaan yang lebih baik, jam tangan ini memiliki semua kualitas yang menjadikan Explorer – salah satu jam tangan perkakas pertama Rolex – sebagai referensi selama beberapa dekade. Sederhana, kokoh, dan antikarat, Explorer 40 baru dibuat dari Oystersteel, logam campuran khusus untuk Rolex.

Finishing satin pada case tengah, rantai jam, dan pengait, serta pantulan cahaya dari sisi case yang dipoles merupakan sebuah undangan untuk melihat secara lebih baik lagi jam tangan ikonik ini dengan harmoni yang bersahaja.

Mencontohkan ketangguhan dan keandalan, case/ cangkang Oyster diperkenalkan ke Explorer untuk pertama kalinya dengan diameter 40 mm. Case tengah dari model baru ini dibuat dari blok Oystersteel yang padat. Crown winding Twinlock, dilengkapi dengan sistem kedap air ganda, disekrupkan erat ke case. Kristalnya terbuat dari safir anti gores dan lapisan antireflektif.

Explorer 40 menawarkan keterbacaan yang sangat baik dalam segala situasi, berkat tampilan Chromalight yang memancarkan cahaya biru tahan lama dalam kondisi gelap dan, pada siang hari, menghasilkan rona putih yang  terang. 

Menariknya, rantai jam ini mempertahankan versi legendaris. Dikembangkan pada akhir tahun 1930-an, rantai jam dengan kaitan tiga keping tetap menjadi rantai jam paling universal dalam koleksi Oyster Perpetual dan dikenal karena ketangguhannya.

7. Oyster Perpetual

Oyster Perpetual, 31mm, Oystersteel

Terlihat hidup dengan warna, vitalitas, dan keoptimisan, dial jam baru Oyster Perpetual 31, Oyster Perpetual 36, dan Oyster Perpetual 41 dihiasi dengan bola-bola penuh warna yang dengan ceria menyatukan kembali lima warna pernis yang diperkenalkan ke jajaran ini pada tahun 2020.

Menampilkan bola-bola berbagai ukuran dengan pinggiran hitam, dial jam Oyster Perpetual versi baru memadukan warna-warna cerah yang diperkenalkan pada tahun 2020: merah muda candy, biru turquoise, kuning, merah koral, dan hijau.

Versi-versi baru Oyster Perpetual terbuat dari Oystersteel. Baja khusus ini, memperlihatkan kemilau yang luar biasa, diproduksi secara eksklusif untuk Rolex. Oystersteel merupakan bagian dari keluarga baja 904L – logam campuran yang umumnya digunakan dalam industri berteknologi tinggi dan dalam industri kedirgantaraan dan kimia. Sifat anti karatnya yang sangat baik sebanding dengan sifat serupa yang dimiliki logam mulia.

Oyster Perpetual 31 dilengkapi dengan kaliber 2232, sedangkan Oyster Perpetual 36 dan Oyster Perpetual 41 keduanya dilengkapi dengan kaliber 3230. Diluncurkan pada tahun 2020 dan diperkenalkan ke model-model ini pada tahun yang sama, mesin jam ini sepenuhnya dikembangkan dan diproduksi oleh Rolex. Mereka memadukan sejumlah kemajuan terbaru dalam teknologi Rolex, termasuk peredam guncangan Paraflex berkinerja tinggi.

Dilengkapi dengan hairspring Syloxi dan roda escape paramagnetik berbahan nikel-fosfor, mesin jam 2232 menjamin cadangan daya hingga sekitar 55 jam. Kaliber 3230, di sisi lain, mencakup hairspring Parachrom biru dan Chronergy escapement yang memperpanjang cadangan daya hingga sekitar 70 jam.

8. Oyster Perpetual Day-Date 36

source_name

Oyster Perpetual Day-Date 36 yang baru menyambut dial-dial jam yang terbuat dari batu dekoratif dengan nada berkilauan yang membangkitkan suasana pantai Mediterania. Aventurine hijau,carnelian dan turquoise dipasangkan dengan jam tangan dalam emas Everose, kuning dan putih 18 karat.

Sebagai ungkapan keahlian Rolex dalam membuat dial, jam tangan Day-Date 36 yang baru juga menjadi bukti penguasaan sempurna Rolex dalam seni pengaturan permata. Perpaduan batu, permata, dan logam mulia yang luar biasa ini menekankan perbedaan dan keanggunan jam tangan yang bergengsi ini.

Menariknya, efek kristal, berbarik (veins), atau matriks yang khas pada batu-batu dekoratif ini membuat setiap tampilan wajah jam menjadi karya seni yang unik. Batu itu mengungkapkan ciri khasnya hanya setelah selesai dikerjakan. Finishing individual kemudian dilakukan pada setiap dial jam untuk memenuhi persyaratan kualitas Rolex yang menuntut.

Terbuat dari emas Everose 18 karat, varian pertama disajikan dengan dial jam berwarna aventurine hijau, sebuah batu dengan permukaan mengkristal halus.

Varian kedua terbuat dari emas kuning 18 karat dan dial jamnya dipotong dari carnelian, sebuah batu yang dilambangkan dengan garis-garis dengan berbagai bentuk dan ukuran yang membentuk pola-pola cameo jingga yang berseni.

Varian ketiga, dibuat dari emas putih 18 karat, menampilkan dial jam turquoise bertekstur dengan barik-barik/vein alami.

Related Topics

RolexArloji Mewah

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga