Jakarta, FORTUNE - Setelah lama dinantikan, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) meluncurkan lini mobil listrik terbaru Mercedes-Benz EQ pada Kamis, 8 Desember 2022. Hadirnya kedua kendaraan ini akan membuka jalan untuk hadirnya model-model Mercedes-EQ lainnya di Indonesia.
“Di Mercedes EQ SPACE, telah hadir dua model pertama dari lini Mercedes-EQ di Indonesia yaitu the new EQS yang tersedia dalam dua varian, yakni EQS 450+ AMG Line dan EQS 450+ Electric Art, dan the new EQE 350+ Electric Art,” ucap Choi Duk Jun, President Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kamis (8/12).
EQS hadir dalam dua varian, yakni EQS 450+ Electric Line dan EQS 450+ AMG Line. Kedua model ini menjadi kendaraan listrik pertama dalam kelas mobil mewah dan setara dengan Mercedes-Benz S-Class.
Harga mobil sedan listrik OTR mulai Rp2,215 miliar untuk Mercedes-Benz EQE 350+ Electric Art Line, Rp2,984 miliar untuk EQS 450+ Electric Art Line, dan Rp3,410 miliar untuk Mercedes-Benz EQS 450+ AMG Line.
Harga mobil listrik tersebut belum termasuk wall charger yang dijual terpisah, yaitu Rp38 juta hingga Rp50 juta. Mercedes-Benz bekerja sama dengan PLN dalam instalasi alat pengecasan ini.
The new EQS dilengkapi dengan baterai yang memiliki daya sebesar 107,8 kWh, yang dapat menempuh jarak 770 km, jarak terjauh di antara kendaraan listrik di pasar Indonesia, dengan konsumsi daya listrik WLTP 20,4-15,7 kWh/100km.
Untuk mengisi daya, mobil ini membutuhkan waktu selama 10 jam menggunakan Wallbox 11 kW dan pengisian dari 10 persen ke 80 persen selama 45 menit menggunakan DC fast charging system.Tak ketinggalan, fitur keamanan sudah dibekali dengan fitur-fitur canggih seperti Pre/safe System Distronic Active Distance Assist, dan Parktonic Active Parking Assist serta airbag di jendela dan tempat duduk belakang.
Sporty dan mewah
The New EQS merupakan pionir dari generasi kendaraan yang baru fully electric, fully digital and uncompromisingly luxurious. Pada tampilan eksterior, mobil ini memiliki garis yang lebih minim dan transisi halus pada body yang terlihat aerodinamis. Sementara, sektor pencahayaan dibekali dengan digital dengan 1,3 juta pixel per headlamp dan Ultra Range High Beam berjarak 650 meter yang dilengkapi dengan Adaptive High Beam Assist Plus.
Bagian interior EQS terlihat mewah berkat comfort leather seats dengan 4-way lumbar support, thermotonic automatic climate control dengan 4 zona iklim, Active Ambient Lighting yang akan “menyapa” penumpang saat kendaraan dinyalakan.
Mobil ini juga dilengkapi dengan bagasi luas dengan one-bow design, suspensi Airmatic, 4.5 degrees Rear-axle steering, dan panoramic sliding sunroof yang dapat dioperasikan dengan kendali suara.
Khusus untuk varian EQS 450+ AMG Line hadir lebih sporty dan mewah, dengan beberapa tambahan seperti MBUX Hyperscreen, unit layar melengkung yang menjangkau dari satu sisi ke sisi lainnya. MBUX Hyperscreen terdiri dari tiga layar OLED berukuran 12,3 inci (layar pengemudi), 17,7 inci (layar tengah) dan 12,3 inci (layar penumpang depan).
Ketiga layar ini dilapisi oleh satu penutup kaca yang membuat ketiga layar tergabung menjadi satu. Layar MBUX Hyperscreen merupakan layar glass display terbesar yang pernah ada di kendaraan Mercedes-Benz dan telah dilengkapi dengan kendali sentuh intuitif dengan haptic feedback dan force feedback.
Selain itu, varian AMG juga dibekali dengan Front bumper AMG dengan front splitter berwarna high-gloss chrome serta flic dan fin pada bagian pemasukan udara sebelah kiri dan kanan. Roda AMG multi-spoke berbahan light-alloy dengan ukuran 21 inci (53,3cm) dan setir mobil sport multifungsi berbahan nappa leather dengan bentuk flat bottom.
Mendukung adopsi kendaraan listrik
Deputy Director Sales Operation & Product Management, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Hari Arifianto mengatakan Mercedes-benz turut mendukung pemerintah dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Namun, kebijakan pemerintah juga memainkan peranan yang besar.
Selain menyiapkan infrastruktur, dengan lebih progresifnya kebijakan yang mendukung penggunaan kendaraan listrik maka tentunya industri juga akan mengambil keputusan yang sejalan dengan kebijakan tersebut.
"Menurut saya ini akan sangat bergantung dengan kebijakan pemerintah. Contoh saat ini Pemda yang memberlakukan STNK Rp0 (untuk kendaraan listrik) kan hanya Jakarta. Nah, pergerakan penjualan elektrik ini juga akan sangat dipengaruhi (oleh kebijakan)," kata Hari.
Dia mencontohkan, untuk lini kendaraan listrik ini pihaknya baru memilih daerah Jakarta untuk memulai penjualan karena insentif terhadap kendaraan listrik di DKI Jakarta terbilang positif. Dengan akselerasi yang tepat, mulai dari kebijakan hingga pembangunan infrastruktur dari Pemerintah maka pada akhirnya industri dinilai akan berinvestasi lebih banyak ke kendaraan listrik.
Dalam mendukung elektrifikasi, Mercedes-Benz juga menjalin kerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa tempat.
“Melalui persiapan matang dan dukungan dari pihak-pihak seperti PLN dan para diler untuk memastikan infrastruktur yang sesuai, kami dapat menghadirkan lini kendaraan listrik di Indonesia serta menawarkan ketenangan pikiran bagi setiap pemilik kendaraan Mercedes-EQ,” kata Choi Duk Jun.
Nantinya, Mercedes-Benz akan membangun SPKLU di beberapa daerah strategis sekaligus membangun Wallbox di sejumlah gedung yang ada di Jakarta. “Untuk pembangunan SPKLU kami tentu akan segera membangunnya, akan tetapi kami masih mencari tempat yang strategis untuk pembangunan ini. Kami juga sudah memasang Wallbox di beberapa titik, salah satunya di kantor kami,” kata Hari.
Selain itu, Mercedes juga menawarkan paket instalasi home charger yang bekerja sama dengan PLN. Terdapat dua pilihan pemasangannya, yakni pemasangan baru dengan meteran dan charger terpisah. Kedua, opsi penambahan daya pada meteran lama.