Penjualan Jam Tangan Mewah Terus Merosot Pascapandemi

Rolex, Patek Philippe, dan Audemars Piguet terdampak.

Penjualan Jam Tangan Mewah Terus Merosot Pascapandemi
Oyster Perpetual GMT-Master II, 40mm/Dok. Rolex
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Setelah mengalami lonjakan keuntungan selama pandemi, merek Jam Tangan Mewah seperti Rolex, Patek Philippe, dan Audemars Piguet kini menghadapi penurunan penjualan yang signifikan. Hal ini memperpanjang tren penurunan selama dua tahun terakhir.

Melansir Fortune.com pada Jumat (12/7), harga untuk jam tangan mewah yang paling dicari kembali turun di pasar sekunder bulan lalu, memperpanjang penurunan dua tahun seiring para investor beralih ke tempat lain setelah lonjakan harga selama pandemi berakhir.

Indeks Bloomberg Subdial Watch, yang melacak 50 jam tangan yang paling banyak diperdagangkan berdasarkan nilai transaksi, turun kurang dari 1 persen pada bulan Juni. Indeks ini telah turun  persen dalam setahun terakhir dan 23 persendalam dua tahun terakhir, menurut data dari Subdial, platform perdagangan jam tangan yang berbasis di Inggris.

Situasi Ini berbanding terbalik sata pandemi Covid-19. Ada dengan lonjakan 27 persen dalam Indeks S&P 500, tolok ukur pasar saham AS, dalam setahun terakhir.

Merek Swiss terdampak

Jam tangan Patek Philippe Milik Andy Warhol/Dok. Christie's

Merek-merek Swiss terkemuka termasuk Rolex, Patek Philippe, dan Audemars Piguet mengalami perubahan drastis setelah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar sekunder pada awal 2022. Hal ini disebabkan pembeli yang terjebak di rumah mengalihkan tabungan pandemi mereka ke jam tangan mahal.

Selama 12 bulan hingga Juni 2022, Indeks Bloomberg Subdial Watch melonjak 40 persen, sementara S&P 500 turun sekitar 1 persen. Meskipun banyak model terlaris masih diminati, tapi para spekulan yang bertaruh bahwa harga jam tangan sudah tak sesuai pasaran karen ekuitas dan investasi lain menawarkan pengembalian yang lebih baik.

Bahkan selama penurunan ini, harga untuk beberapa merek tetap meningkat. Indeks Subdial untuk harga jam tangan Cartier naik hampir 2 persen dalam setahun karena jam tangan buatan merek perhiasan Prancis yang dimiliki oleh Richemont semakin populer di kalangan kolektor. Jam tangan Cartier juga umumnya lebih murah daripada Rolex, Patek, atau Audemars Piguet dan cenderung diperdagangkan di bawah harga eceran.

Pada bulan Juni, model Rolex, yang merupakan mayoritas dari indeks, sebagian besar tetap stabil, sementara merek saudaranya Tudor mengalami penurunan. Harga untuk jam tangan mewah tingkat pemula, serta indeks merek Omega dari Swatch Group AG dan Cartier, menunjukkan kenaikan moderat selama bulan tersebut, menurut data dari Subdial.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya