Perayaan Seabad Fendi, Nostalgia Koleksi Bertema 1920-an

Inspirasi dari1920-an ditampilkan di Milan Fashion Week.

Perayaan Seabad Fendi, Nostalgia Koleksi Bertema 1920-an
Koleksi Fendi di Milan fashion week/Dok. Instagram @Fendi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Fendi merayakan tonggak sejarahnya yang ke-100 dengan peragaan busana bertema 1920-an di Milan Fashion Week pada pada Selasa, 19 September 2024. Peragaan ini menampilkan busana dengan detail art deco, tas baguette ikonik, dan ansambel era-defining dari karya Kim Jones, direktur artistik Fendi.

Jones sang direktur artistik yang menjabat sejak 2020, mengambil inspirasi dari tahun 1925 dan membawa kembali ruh awal sejak berdirinya rumah mode asal Roma tersebut.

Dengan menggali arsip mode lawas Fendi, Jones berhasil menampilkan koleksi yang penuh dengan nuansa sejarah dan referensi era tersebut, membawa kembali siluet dan desain ikonik Fendi ke panggung internasional.

“Tahun 1925 memiliki begitu banyak momen penting; ini adalah tahun berdirinya Fendi, tetapi juga tahun pameran art deco. Selain itu, Mrs Dalloway karya Virginia Woolf dan The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald juga diterbitkan tahun itu,” ujar Jones dalam pernyataan resminya, melansir The Guardian (19/9). Ia menambahkan bahwa modernisme yang tercermin dalam busana, desain, dan pemikiran pada tahun tersebut menjadi landasan koleksinya kali ini.

Siluet khas 1920-an Fendi

Siluet khas 1920-an, seperti pinggang yang jatuh, detail kristal art deco, dan pinggiran di tepi gaun, mendominasi peragaan. Seiring berjalannya peragaan, koleksi ini berkembang menjadi rok pensil berpinggang ketat dan gaun kemeja berkerah yang populer pada 1940-an.  

Jones juga menyuntikkan elemen ketidakteraturan dalam kreasinya, dengan memadukan Jacquard sutra yang kaya dan lapisan chiffon lembut dengan sepatu bot gurun industri hasil kolaborasi dengan Red Wing. Sepatu ini sebelumnya pernah muncul dalam koleksi busana pria Fendi sejak 1950-an.

Jones menegaskan bahwa ia tidak ingin koleksinya sekadar menjadi nostalgia. “Saya tidak suka melihat sesuatu dengan cara yang reflektif atau nostalgia. Koleksi Fendi ini mencerminkan bagaimana wanita mengenakan dan menata pakaian saat ini. Koleksi ini memiliki gerakan, kelembutan, keunggulan, dan kemudahan," katanya.  Menurutnya, hal terpenting adalah koleksi ini memberi pemakainya kemampuan untuk menjalani kehidupan kontemporer.

Koleksi ini menjadi salah satu momen penting dalam peringatan seabad Fendi, yang tetap menjadi salah satu rumah mode terkemuka dengan kolaborasi artistik dan desain inovatif, sebagaimana yang telah dipelopori oleh Karl Lagerfeld selama puluhan tahun.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%