Jakarta, FORTUNE - Mercedes-Benz mengerek perkiraan laba setahun penuh karena permintaan yang kuat untuk mobil mewah. Pada saat yang sama, penghematan biaya mampu mengimbangi kemacetan rantai pasokan yang telah menghambat produksi industri pada 2022.
Kini Mercedes-Benz berharap pendapatan grup naik setidaknya 15 persen pada tahun ini dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, yakni tumbuh 5-15 persen. Revisi ditingkatkan setelah laba pada divisi mobil perusahaan Jerman tersebut tumbuh hampir tiga kali lipat pada kuartal ketiga dari tingkat pra-pandemi.
Melansir Reuters, Selasa (1/11), Kepala Keuangan Mercedes-Benz, Harald Wilhelm, mengatakan permintaan terpendam di Eropa dan backlog pesanan yang tinggi akan mendukung perusahaan tahun depan.
Menurutnya, Mercedes-Benz akan memprioritaskan penurunan persediaan pada kuartal keempat karena penjualan dalam triwulan itu diramalkan akan sedikit meningkat ketimbang tahun sebelumnya.
Dampak pemangkasan sejumlah biaya
Setelah pada 2020 Mercedes-Benz berjanji memangkas biaya tetap, belanja modal, serta belanja penelitian dan pengembangan lebih dari 20 persen pada 2025, peningkatan profitabilitas pun terjadi.
Tingginya inflasi mendongkrak biaya produksi, yang artinya Mercedes-Benz mungkin perlu melakukan lebih banyak pemotongan daripada yang direncanakan untuk mencapai target. Demikian Wilhelm dalam paparannya.
Divisi mobil Mercedes-Benz menghasilkan 4,03 miliar euro terhadap pendapatan 28,2 miliar pada kuartal ketiga. Nilai itu naik dibandingkan dengan 1,4 miliar euro terhadap pendapatan 23,5 miliar pada kuartal yang sama pada 2019.
Mercedes-Benz menaikkan perkiraan margin setahun penuh untuk divisi mobil menjadi 13-15 persen. Adapun perkiraan margin mereka sebelumnya 12-14 persen.
Penarikan dari Rusia
Dalam paparan kepada analis, Wilhelm juga mengatakan bahwa Mercedes-Benz akan menarik diri dari pasar Rusia dan menjual saham pada anak perusahaannya yang ada di sana. Bisnis di Rusia terdiri dari bisnis industri dan jasa keuangan.
Pada Maret, Mercedes-Benz telah menangguhkan ekspor mobil penumpang dan van ke Rusia serta manufaktur lokal menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Mercedes-Benz memiliki pabrik mobil di Kota Esipovo yang terletak 40 kilometer (25 mil) barat laut Moskow. Pabrik dengan lebih dari 1.000 karyawan tersebut memproduksi sedan dan SUV kelas-E.
"(Penarikan) diperkirakan tidak akan menimbulkan efek signifikan lebih lanjut pada profitabilitas grup dan posisi keuangan di luar yang dilaporkan pada kuartal sebelumnya," kata Wilhelm.
Pendapatan grup mencapai 5,2 miliar euro dari Juli-September 2022 atau naik 83 persen dari tahun lalu. Pendapatan naik seperlima menjadi 37,7 miliar euro.
Sementara, pengembalian yang disesuaikan 14,5 persen untuk divisi mobil dan 12,7 persen di Mercedes-Benz Vans. Kategori ini mencatatkan kenaikan penjualan hanya di bawah seperlima menjadi 104.000 kendaraan. Sejauh ini, penjualan van listrik naik sepertiga pada 2022.
Selain itu, penjualan mobil mewah kelas atas mengangkat pendapatan. Kategori tersebut menyumbang 15 persen terhadap keseluruhan penjualan mobil pada kuartal ketiga.