Jakarta, FORTUNE - Mengikuti kesuksesan Enam Langit by Plataran yang sudah terbukti menjadi destinasi dining favorit di daerah Borobudur, Plataran Indonesia, hospitality group dengan visi untuk mempromosikan warisan alam dan budaya Indonesia, dengan bangga memperkenalkan konsep venue baru yang memukau bernama Plataran Langit Khatulistiwa Borobudur.
Plataran Langit Khatulistiwa Borobudur dapat menjadi pilihan ideal untuk acara MICE dan pernikahan yang unik, eksotik, serta dikelilingi oleh keindahan alam.
Dengan mengedepankan konsep Infinite Horizon Experience, Plataran Langit Khatulistiwa Borobudur menjadi destination venue baru yang sejajar dengan daya tarik intimate celebrations yang sering diadakan di Bali.
CEO dan Founder Plataran Indonesia, Yozua Makes, mengatakan Plataran sangat bangga bisa meluncurkan pembukaan Plataran Langit Khatulistiwa sebagai venue premium baru di Borobudur dan turut serta berkontribusi dalam perkembangan wisata di Borobudur sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
"Dengan dukungan Pemerintah dan juga masyarakat dan ditunjang oleh aksesibilitas dan infrastruktur yang sangat baik, kami percaya venue ini dapat menjadi daya tarik MICE yang menawarkan keistimewaan seperti di Bali," ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Senin (19/6).
Perpaduan nuansa high-end dengan sentuhan eksotisme
Yozua mengatakan, Plataran Langit Khatulistiwa Borobudur menggabungkan nuansa high-end dengan sentuhan eksotisme. Terletak di tengah-tengah Garden of Java yang berlokasi di tepi tebing, para pengunjung dapat menikmati panorama alam tak terbatas dari Sungai Progo dan enam gunung yang memukau, yaitu Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Tidar, dan Sumbing.
"Venue ini menganut filsafat kuno yang terinspirasi dari Candi Borobudur, menciptakan suasana sakral yang dipercaya dapat memberikan kekekalan, kemakmuran, dan keyakinan kepada Tuhan, khususnya untuk merayakan acara pernikahan yang tidak kalah dengan pesona keindahan di Pulau Bali," katanya, menambahkan.
Dengan sentuhan keanggunan khas Plataran, venue ini dapat menyajikan pengalaman yang tak terlupakan. Ada tiga pilihan venue untuk acara istimewa, yakni Askara Venue, Khatulistiwa Lounge, dan infinity pool.
Suguhan sunset dan sunrise
Menariknya, Plataran Langit Khatulistiwa Borobudur juga memberikan pengalaman meeting dan gathering yang unik sambil menikmati berbagai suasana yang mempunyai keunikan tersendiri, yaitu pemandangan matahari terbit dan terbenam yang menakjubkan.
"Plataran Langit Khatulistiwa Borobudur memberikan pesona cliff side istimewa dengan lokasinya yang berada di atas awan. Ini adalah destinasi prestisius yang cocok untuk acara sosial, perusahaan, dan acara kenegaraan," kata Yozua.
Di samping itu, Plataran Langit Khatulistiwa Borobudur menjadi pelengkap tempat MICE dan wedding yang sempurna di daerah Borobudur, Magelang, dengan aksesibilitas yang lebih mudah ditempuh melalui jalan darat. Para pengunjung bisa merasakan pengalaman istimewa berkualitas bersama keluarga sejak awal perjalanan menuju destinasi yang menciptakan kesan yang tidak tertandingi.
Atmosfer nyaman dengan fasilitas modern
Setiap detailnya dirancang dengan cermat untuk menciptakan atmosfer yang privat, nyaman, dan elegan bagi para tamu yang mengunjungi tempat ini. Mulai dari fasilitas moderen, layanan terbaik yang diberikan oleh tim kuliner profesional, hingga pemandangan yang menakjubkan, venue ini menggabungkan dengan harmonis keindahan budaya Indonesia dan keajaiban alamnya.
Tak hanya itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husein, mengatakan Plataran Langit Khatulistiwa dapat melengkapi destinasi wisata di kawasan Borobudur.
Plataran Langit Khatulistiwa tentunya bisa untuk membangkitkan kawasan yang ada di desa wisata, baik industri pariwisata maupun ekonomi kreatif.
"Dengan adanya sarana ini akan berdampak signifikan terhadap lingkungan maupun kawasan di Borobudur. Dengan segmentasi premium, saya yakin sejauh perjalanan sampai di lokasi melewati beberapa desa wisata yang bisa mengembangkan desa wisata itu sendiri," katanya, melansir ANTARA (19/6).