Restoran di Bristol, Inggris Memberikan Informasi Jejak Karbon di Menu

Inovasi The Canteen bentuk kepedulian terhadap krisis iklim.

Restoran di Bristol, Inggris Memberikan Informasi Jejak Karbon di Menu
The Canteen di Bristol, Inggris/Dok. Ashley Crowden/AFP
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Restoran The Canteen di barat daya Inggris tidak hanya menyediakan harga setiap hidangan di menunya. Restoran ini juga memberikan informasi mengenai jejak karbon yang terkandung di dalam tiap sajian.

Menu beetroot and carrot pakora with yoghurt, misalnya, hanya bertanggung jawab atas 16 gram emisi CO2. Ada pula menu terung dengan saus miso dan harissa dengan tabbouleh dan roti panggang Zaatar menghasilkan 675 gram karbon dioksida.

Menariknya, menu di restoran tersebut juga mencatat perbandingan dengan hidangan yang tidak mereka sajikan. Misalnya, burger daging sapi yang diproduksi di Inggris tampak menghasilkan emisi 10 kali lipat dibandingkan olahan alternatifnya.

Mengutip AFP pada Jumat (12/8), The Canteen menjadi restoran pertama yang setuju untuk menyajikan informasi jejak karbon pada menu yang mereka sajikan di bawah kampanye yang dipelopori oleh Viva!, sebuah badan amal kampanye vegan di Inggris. 

Peduli krisis iklim

Dok. Ashley Crowden/AFP

Manajer restoran The Canteen Liam Stock mengatakan, langkah tersebut sebagai cara untuk melihat dan memahami tindakan yang telah dilakukan manusia terkait krisis iklim. Mengenai apakah jejak karbon mempengaruhi pilihan pesanan para pengunjung restoran di Bristol itu, hal tersebut masih perlu untuk ditilik kembali. Walaupun demikian, Stock mengatakan inovasi menu restorannya telah memicu minat dan dukungan.

"Di Inggris, jika Anda memiliki restoran besar, menjadi kewajiban bagi Anda untuk menyediakan informasi mengenai kalori di menu. Tapi banyak orang mengatakan mereka lebih tertarik pada jejak karbon," kata Stock.

Dia mengatakan, hidangan di restorannya akan menghasilkan jejak karbon rendah. Sebab, sebagian besar bahannya bersumber dari dalam negeri.

Sementara itu, manajer kampanye di Viva! Laura Hellwig, mengatakan angka jejak karbon harus menjadi kewajiban yang disediakan oleh pihak restoran. Ia berpendapat bahwa kebanyakan orang akan benar-benar memilih sesuatu yang baik untuk planet ini apabila dihadapkan dengan perbandingan antara jejak karbon dari makanan berbasis daging dan hidangan vegan.

"Kita berada dalam keadaan darurat iklim dan konsumen harus dapat membuat pilihan yang tepat," kata aktivis itu.

Cara menghitung jejak karbon

The Canteen di Bristol, Inggris/Dok. Ashley Crowden/AFP

Untuk menghitung jejak karbon pada makanan, The Canteen mengirimkan resep dan sumber bahan yang mereka gunakan ke perusahaan khusus bernama MyEmissions. Perusahaan itu dapat menghitung dampak karbon yang dihasilkan dengan mempertimbangkan aspek pertanian, pemrosesan, pengangkutan, hingga pengemasan.

Untuk menghitung jejak karbon pada makanan, The Canteen mengirimkan resep dan sumber bahan yang mereka gunakan ke perusahaan khusus bernama MyEmissions. Perusahaan itu dapat menghitung dampak karbon yang dihasilkan dengan mempertimbangkan aspek pertanian, pemrosesan, pengangkutan, hingga pengemasan.

Jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas bisnis dan konsumen semakin mendapat sorotan ketika banyak negara berjuang untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius. Jejak karbon juga perlu ditekan untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050.

Menurut pemerintah Inggris, rata-rata orang Inggris meninggalkan jejak karbon tahunan lebih dari 10 ton. Inggris sendiri telah menetapkan tujuan ambisius untuk mengurangi emisi karbon sebesar 78 persen pada 2035, dibandingkan dengan tingkat emisi di tahun 1990, untuk memenuhi komitmen perubahan iklim internasionalnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya