Rolex Berencana Buka "Pabrik Hijau" di Bulle Swiss

Rencana ekspansi sudah diumumkan sejak 2022.

Rolex Berencana Buka "Pabrik Hijau" di Bulle Swiss
Rancangan pabrik Rolex di Bulle, Swiss/Dok. Rolex
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rolex memproduksi 1,24 juta jam tangan pada tahun 2023 dengan penjualan sebesar 10,1 miliar franc Swiss atau kisaran US$11,5 miliar, menurut laporan Bloomberg. Meskipun angka tersebut mengesankan, produksi diperkirakan akan meningkat secara signifikan dengan fasilitas manufaktur baru di Bulle. Rencana penambahan pabrik fasilitas produksi ini pertama kali diumumkan pada 2022, tetapi jenama arloji mewah ini baru memberi tanggapan resmi.

Menurut surat kabar Swiss, Neue Zürcher Zeitung, dalam keterangan resmi Rolex yang dirilis pada Selasa, 4 Juni 2024, diungkap bahwa pabrik akan berlokasi di Bulle, sebuah daerah kecil di distrik Gruyère, yang terletak di Kanton Freiburg. Terungkap pula rendering fotografi resmi pertama dari kompleks baru tersebut. Kabarresmi ini muncul hanya tiga hari sebelum izin bangunan secara resmi diajukan dan dipublikasikan di Feuille officielle du canton de Fribourg.

Rolex adalah salah satu produsen jam tangan paling terintegrasi di Swiss, dan sebagian besar komponennya diproduksi secara internal. Rolex Group mempekerjakan sekitar 14.000 orang di seluruh dunia, dengan sekitar 9.000 di antaranya bekerja di Swiss. Kantor pusatnya terletak di Acacias di Jenewa, di mana jam tangan dikembangkan dan dirakit, sementara mesinnya diproduksi di Bienne.

Kasing dan gelang jam tangan diproduksi di Plan-les-Ouates, bersama dengan dial, bezel Cerachrom, dan sisipan bezel Cerachrom. Keahlian gemologi dan pengaturan batu permata merek ini berada di Chêne-Bourg. Lokasi baru di Bulle akan mencakup seperlima dari pabrik jam tangan mewah tersebut dan akan mempekerjakan sekitar 2000 pekerja.

Strategi menuju hijau

Dok. Rolex

Fasilitas produksi Rolex di Bulle akan terdiri dari empat gedung produksi yang dihubungkan oleh gedung pusat. Rolex berencana untuk mencapai sertifikasi tertinggi dari Building Research Establishment Environmental Assessment Method (BREEAM) dan akan menjadi yang pertama untuk bangunan industri di Swiss.

Rencana pembangunan ini juga bagian dari strategi sustainability. Melalui pabrik ini Rolex ingin mengurangi konsumsi energi bangunan sebesar 10 persen dibandingkan dengan desain pabrik konvensional.

Fasilitas seluas 100.000 meter persegi yang direncanakan di Bulle diperkirakan akan menelan biaya lebih dari satu miliar franc Swiss. Sementara itu, untuk mempercepat kapasitas manufaktur, Rolex telah membangun tiga pabrik sementara di Romont dan Villaz-Saint-Pierre. Pabrik sementara ini baru dapat menampung antara 250 hingga 300 karyawan Rolex, yang semuanya akan dipindahkan ke lokasi Bulle setelah pabrik dibuka pada tahun 2029.

Related Topics

Rolex

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

7 CEO dengan Gaji Tertinggi di Dunia
Grup Astra Sebar Dividen Interim, Ini Jadwal ASII, AALI, dan UNTR
6 Multifinance Lokal dicaplok Asing, Ini Negara Peminatnya
Mengenal Aplikasi Temu yang Bakal Diblokir Kominfo
Aksi Beli Prajogo Pangestu atas BREN Saat Pemeriksaan OJK
Arsjad Rasjid Dijanjikan Posisi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin