Jakarta, FORTUNE - Jenama fesyen mewah ternama, Balenciaga baru-baru ini membuat gebrakan dengan merilis koleksi terbaru, sepatu yang terlihat seperti sudah rusak, usang, dan hancur. Dilansir dari laman resmi Balenciaga, Kamis (12/5), rumah mode ini menjuluki koleksinya dengan nama ‘High top Paris’.
Sneaker tersebut pun dipenuhi dengan coretan, grafiti hingga robekan di berbagai sisi. Koleksi yang diklaim sebagai karya mode "estetik" ini diproduksi terbatas. Konsumen yang tertarik membelinya bisa memesan secara pre-order.
Dijual terbatas hanya 100 pasang
Lewat siaran persnya, Balenciaga menjelaskan bahwa sepatu 'butut' punya filosofi bahwa produknya bisa dipakai seumur hidup. Sepatu tersedia dalam edisi terbatas sejumlah 100 pasang dalam warna merah, hitam, dan putih seharga US$1.850 atau hampir Rp27 juta.
Namun, Balenciaga juga akan merilis edisi normal dengan varian high top dan mule. Kedua gaya itu masing-masing dibanderol dengan harga 625 dolar AS (sekitar Rp9 jutaan) dan 495 dolar AS (setara dengan Rp7,2 juta).
Sepatu kets dibuat dengan kapas dan karet yang benar-benar rusak dan memiliki robekan di seluruh bagian kainnya. Ada logo merek yang tercetak di ujung sepatu serta logo grafiti dengan warna kontras di area solnya. Menurut Balenciaga, sepatu kets itu adalah pembaruan dari desain klasik.
"Menginterpretasikan atletisme abad pertengahan dan busana kasual yang timeless, dengan kanvas dan tepian kasar yang tampilannya sangat usang," kata perwakilan jenama, dikutip dari laman Indian Express, Kamis (12/5).
Jadi kontroversi
Terlihat ‘butut’ tapi dibanderol mahal, warganet kemudian bersuara karena dibuat bingung dengan desain sepatu Balenciaga terbaru itu. Banyak pengguna media sosial mengekspresikan pandangan mereka tentang koleksi tersebut, sebagian besar bernada miring.
Salah satu warganet mengatakan, sepatu itu tak berharga atau dan bisa menemukan sepatu serupa di tong sampah. Pendapat lain mengatakan bahwa Balenciaga hanya mempermainkan konsumen dengan rilisan produk terbaru tersebut.
Ada juga yang mengatakan koleksi itu adalah sneakers terburuk yang pernah dia lihat. Tak sedikit pula yang protes keras jika harus membayar mahal untuk sesuatu yang disebutnya "sampah".
"Ini benar-benar tamparan bagi mereka yang benar-benar menghadapi kemiskinan. Entah mengapa merek kelas atas ingin memanfaatkan 'estetika kemiskinan' dengan sangat buruk," ujar salah seorang warganet. Bagaimana dengan Anda, tertarik membeli sepatu fenomenal ini?