Spekulasi Akuisisi Dongkrak Saham Burberry dan EssilorLuxottica

Permasalahan finansial jadi alasan akuisisi.

Spekulasi Akuisisi Dongkrak Saham Burberry dan EssilorLuxottica
Dok. Burberry
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Spekulasi akuisisi di sektor Barang Mewah Eropa kembali mengguncang pasar, dengan kabar mengenai dua kesepakatan besar yang melibatkan Meta dan Moncler. Kabar ini mendorong kenaikan saham Burberry dan EssilorLuxottica pada 5 November 2024.

Rumor pertama menyebut Moncler, perusahaan asal Italia yang dikenal dengan pakaian musim dinginnya, tengah mempertimbangkan akuisisi terhadap Burberry, rumah mode asal Inggris yang terkenal dengan motif kotak-kotaknya. Spekulasi ini pertama kali dilaporkan oleh Miss Tweed, meskipun sebelumnya Bernard Arnault dari LVMH melarang stafnya untuk terbuka pada media. Demikian dilansir Fortune.com (6/11).

Permasalahan finansial Burberry menjadi salah satu alasan Moncler tertarik melakukan akuisisi ini. Meski pasar barang mewah global berangsur pulih pasca-pandemi, Burberry justru mengalami penurunan, hingga mengeluarkan beberapa peringatan keuntungan dalam beberapa bulan terakhir. Nilai merek Burberry pun anjlok sebesar 42 persen, setara dengan US$2 miliar, sejak tahun lalu, menurut laporan tahunan BrandZ dari Kantar.

Selain itu, Burberry juga telah mengganti CEO pada bulan Juli. Joshua Schulman, mantan eksekutif Michael Kors, diharapkan mampu membalikkan keadaan. Kini, Burberry memfokuskan strateginya dengan menguatkan produknya yang ikonik, seperti outerwear dan syal, serta menyesuaikan strategi harga.

Analis senior di Morningstar, Jelena Sokolova, menilai akuisisi Moncler akan membawa manfaat besar bagi kedua merek tersebut.

“Moncler akan mendapatkan kesepakatan yang menjanjikan dengan potensi besar. Fokus strategis baru Burberry pada produk ikonik seperti pakaian luar dan syal patut diacungi jempol, dan perusahaan ini semakin pragmatis dalam hal harga,” ujarnya.

“Keahlian Moncler dalam pakaian luar dan kekuatan pemasarannya bisa menjadi faktor perubahan bagi Burberry, mengarahkan merek kembali ke kekuatan intinya," katanya, menambahkan. Saham Burberry naik hingga 8 persen pada 5 November dan ditutup naik 6 persen.

Meta bidik EssilorLuxottica

Sementara itu, laporan Bloomberg memunculkan spekulasi lain di sektor barang mewah: Meta dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membeli 5 persen saham di EssilorLuxottica, perusahaan kacamata di balik merek Ray-Ban dan Oakley.

Meta dan EssilorLuxottica telah menjalin kemitraan sejak 2019 dengan meluncurkan kacamata pintar bertenaga asisten AI milik Meta. Pada September lalu, mereka memperpanjang kemitraan tersebut, dengan ambisi untuk merevolusi perangkat wearable di kehidupan konsumen.

CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa investasi simbolis di EssilorLuxottica merupakan “gestur baik” untuk memperkuat kolaborasi tersebut. “Kami memiliki kesempatan untuk mengubah kacamata menjadi platform teknologi besar berikutnya dan membuatnya terlihat modis,” ujar Zuckerberg.

Ray-Ban pintar besutan EssilorLuxottica telah menjadi pendorong besar bagi perusahaan, memungkinkan pengguna untuk live-streaming melalui Facebook atau Instagram. CEO EssilorLuxottica, Francesco Milleri, optimistis bahwa perangkat ini “suatu hari dapat menggantikan sebagian besar perangkat teknologi lainnya.” Saham EssilorLuxottica pun naik 3 persen pada penutupan pasar. Pihak Meta dan EssilorLuxottica belum memberikan komentar resmi terkait spekulasi ini.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil