Jakarta, FORTUNE - Timur Tengah sedang mengalami era transformasi pariwisata. Kota-kota seperti Dubai, Istanbul, Doha, Riyadh, Kairo, dan Muscat menjadi sorotan. Destinasi ini tidak hanya bersaing di tingkat global, tetapi juga menetapkan standar baru dalam Industri Pariwisata.
Proyek-proyek ambisius, mulai dari bandara modern hingga kawasan wisata ikonik, kini menjadi strategi utama dalam meningkatkan daya saing dan menarik jutaan pengunjung setiap tahun.
Mulai dari proyek infrastruktur besar hingga perluasan rute penerbangan dan sektor perhotelan yang berkembang pesat, kota-kota ini berinvestasi besar untuk meningkatkan daya tarik pariwisatanya. Merangkum travelandworldtour.com, berikut sejumlah srategi kota-kota di Timur Tengah dalam transformasi industri pariwisata.
Dubai: Kekuatan Pariwisata Global
Dubai terus menjadi permata utama pariwisata Timur Tengah. Pada 2019, kota ini menyambut lebih dari 16 juta wisatawan internasional, dan daya tariknya terus meningkat. Tingkat okupansi hotel di Dubai mencapai 77,4 persen pada 2023, mencerminkan tingginya permintaan untuk wisata rekreasi dan bisnis.
Maskapai Emirates, yang melayani lebih dari 150 tujuan di seluruh dunia, memperluas rute penerbangan ke kota-kota seperti Bangkok, Amsterdam, dan London. Infrastruktur kota juga terus diperkuat, dengan ekspansi Bandara Internasional Dubai dan pembangunan kawasan seperti Dubai Creek Harbour, yang akan menambah hotel-hotel mewah baru.
Istanbul: Perpaduan Timur dan Barat
Istanbul, kota yang menjadi jembatan antara Timur dan Barat, menarik lebih dari 15 juta pengunjung setiap tahun. Tingkat okupansi hotel mencapai 54,6 persen pada 2023.
Maskapai Turkish Airlines terus memperluas jaringannya hingga ke 120 negara, menjadikan Istanbul pusat transit penting di kawasan ini. Proyek besar seperti Bandara Istanbul dan restorasi situs bersejarah seperti Istana Topkapi meningkatkan daya tarik kota ini.
Doha: Bintang Baru Pariwisata Timur Tengah
Sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, Doha mencatat lonjakan besar dalam pariwisata. Dengan investasi besar dalam infrastruktur seperti Hamad International Airport dan proyek kota cerdas Lusail, Doha kini menjadi pusat global baru yang menawarkan perpaduan modernitas dan tradisi.
Riyadh: Transformasi Berpedoman pada Visi 2030
Riyadh sedang berkembang pesat sebagai pemain utama di sektor pariwisata. Dengan hampir 109 juta pengunjung pada 2023 dan tingkat okupansi hotel sebesar 65 persen, kota ini menuai manfaat dari Visi 2030 Saudi. Proyek-proyek besar seperti Red Sea Project dan revitalisasi situs bersejarah Al-Ula diharapkan menarik lebih banyak wisatawan.
Kairo: Pesona Wisata Sejarah
Sebagai pusat peradaban Mesir kuno, Kairo terus menjadi salah satu destinasi paling ikonik di Timur Tengah. Tingkat okupansi hotel mencapai lebih dari 7 persen pada 2023, didukung oleh proyek-proyek besar seperti Grand Egyptian Museum dan pengembangan infrastruktur transportasi.
Muscat: Keindahan yang Tenang
Muscat, ibu kota Oman, menarik 2,4 juta pengunjung dalam tujuh bulan pertama 2024. Kota ini menonjol dengan fokus pada ekowisata dan pengalaman budaya. Tingkat okupansi hotel mewah mencapai 48,9% pada 2023, dengan pengembangan proyek-proyek seperti Marina Al Mouj dan ekspansi Bandara Internasional Muscat.
Dari berbagai strategi yang diterapkan untuk memajukan industri pariwisata, kota-kota di Timur Tengah tersebut terbilang sukses dalammenciptakan gebrakan baru dalam pariwisata global. Dari kemewahan Dubai hingga daya tarik budaya Kairo dan keindahan alam Muscat, kawasan ini menawarkan beragam pengalaman yang memikat wisatawan. Dengan berani berinvestasi dalam infrastruktur, konektivitas global melalui maskapai seperti Emirates dan Turkish Airlines, serta fokus pada pelestarian budaya, Timur Tengah siap menyambut jutaan wisatawan lagi di masa depan. Transformasi ini menjadikan kawasan ini sebagai kekuatan baru dalam industri pariwisata dunia.