Jakarta, FORTUNE - Tinkerlust, marketplace khusus fesyen mewah bekas pakai (preloved) meluncurkan aplikasi mobile yang bisa diunduh di platform Android dan iOS. Sebelumnya Tinkerlust dapat diakses hanya melalui laman web desktop dan mobile.
Mengusung tema #UnlockTinkerlust pada peluncuran aplikasi, tema ini sejalan dengan tagline 'Unlock Your Everyday Style' di mana Tinkerlust menyediakan akses ke ribuan item produk yang terdiri dari pakaian, tas, sepatu, aksesoris dan produk kecantikan.
Tak hanya itu, Co- Founder dan COO Tinkerlust Aliya Amitra menyampaikan, aplikasi ini akan semakin mendukung fesyen yang berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
"Mobile apps ini mempermudah para pembeli dan penjual untuk menjual barang-barang fesyen mereka sehingga memperpanjang umur fesyen mereka," ujarnya dalam peluncuran Mobile Apps Tinkerlust di Jakarta, Selasa (14/3).
Co-founder dan CEO Tinkerlust Samira Shihab menjelaskan, rencana pengembangan aplikasi sudah ada sejak 2017, tetapi pengembangannya baru terwujud pada 2022 dan diluncurkan di tahun ini.
“Kami memutuskan untuk meluncurkan aplikasi tahun ini, karena kami merasa konsumen sekarang lebih 'melek teknologi' dan telah terbentuk motivasi untuk menjual barang-barang mereka yang sudah tidak terpakai lagi karena konsep preloved sudah lebih umum di kalangan masyarakat.
Adanya aplikasi mobile, memudahkan para seller untuk menjual produknya di marketplace dan turut menjadi bagian penting untuk fashion berkelanjutan. DAlam aplikasi tersedia fitur untuk membeli produk fesyen mewah dengan navigasi yang mudah.
Pengguna juga bisa melihat unggahan konten dan koleksi terbaru melalui Stories, dan fitur filter untuk mempermudah pengguna mencari barang yang diinginkan, mulai dari nama merek, warna dan ukuran. Ada pula juga fitur obrolan (chat) dengan penjual untuk menanyakan detail barang yang diinginkan.
Laju bisnis Tinkerlust
Diluncurkan pada 2016 sebagai platform jual dan beli fesyen preloved mewah, Tinkerlust mengawali bisnis dengan sistem titip jual atau konsinyasi. Semua barang dikirimkan ke hub Tinkerlust untuk dikurasi dan difoto oleh tim.
Dalam perjalanannya, manajemen melakukan pengembangan dengan menambah fitur transaksi penjualan dan pembelian pada 2020. Satu tahun kemudian dilakukan pengembangan beragam fitur dengan menambah fitur marketplace dan fastselling atau jual putus. Kini Tinkerlust memiliki hub di beberapa kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Saat ini Tinkerlust mempunyai lebih dari 2,2 juta pengguna dan dalam 5 tahun ini memperoleh kenaikan GMV sebesar 750 persen dan 250 persen kenaikan revenue. Sejak didirikan jumlah seller telah meningkat hingga 335 persen.
Aliya mengatakan, khusus kurasi barang mewah, Tinkerlust bekerja sama dengan pihak ketiga untuk dari luar negeri yang dapat mengeluarkan sertifikat jaminan keaslian barang yang dijual.
Dari setiap barang yang terjual, Tinkerlust mengambil komisi berdasarkan kategori dan rentang harga barang tersebut.
“Untuk marketplace tentu lebih murah, beda dengan consignment. Termahal kita pernah jual tas Hermes Rp318 juta dan komisinya kisaran Rp20 juta. Untuk barang lebih dari Rp300 juta dikenakan komisi sekitar 5 persen dan ada asuransi untuk keamanan pengiriman produk,” ujar Aliya.
Dia menambahkan, barang yang banyak diminati perempuan yakni sepatu dan luxury bag, sedangkan laki-laki lebih sering mencari sepatu.
“Tinkerlust lebih selektif menerima barang preloved laki-laki karena behaviour atau minat belanja yang berbeda dari perempuan,” katanya, menambahkan.
Sepanjang perjalanan, Tinkerlust mengantongi pendanaan dari Merah Putih Inc dan angel investor Danny Oei Wirianto dengan nilai yang tidak disebutkan pada 2017. Kemudian awal tahun 2020 Tinkerlust juga membukukan pendanaan baru yang juga tidak disebutkan jumlahnya.