Jakarta, FORTUNE - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada April 2022 melalui pintu masuk utama naik lima kali lipat. Dia pun optimistis target kunjungan wisman tahun ini bakal tercapai.
“Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada April 2022, mencapai 11.000 lebih, naik lima kali lipat atau 499 persen jika dibandingkan dengan April 2021,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (14/6).
Kenaikan tersebut menunjukkan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semakin nyata, seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang kian terkendali serta berbagai relaksasi kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Kunjungan wisman sepanjang April 2022, jika dibandingkan bulan sebelumnya pun mengalami peningkatan 172 persen. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia didominasi oleh turis dari lima negara yaitu Australia sebanyak 14 persen, Singapura 11, 4 persen, Malaysia 7,8 persen, India 6,1 persen dan Inggris 5,5 persen.
Akan terus meningkat
Sandiaga yakin, data kunjungan wisatawan pada Mei 2022 dan bulan-bulan selanjutnya akan meningkat secara signifikan. Diperkirakan puncak kenaikan wisatawan ini akan jatuh pada Juli dan Agustus 2022.
“Mudah-mudahan jika situasi pandemi terkendali dan jumlah penerbangan ke Indonesia, terutama Bali bisa terus ditingkatkan," kata dia.
Seperti diketahui, Kemenparekraf pada tahun ini menargetkan pergerakan wisatawan nusantara sebanyaj 550 juta, kunjungan wisatawan mancanegara 1,8 sampai 3,6 juta kunjungan serta realisasi investasi pariwisata diarget sebesar US$2,5 miliar.
Tantangan buka rute penerbangan baru
Sandiaga mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf akan terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan internasional maupun nasional untuk membuka dan menambah frekuensi penerbangan ke Indonesia, terutama Bali.
“Kami ingin melakukan penjajakan peluang-peluang dibukanya jalur dan rute baru misalnya Wakatobi, Belitung, dan beberapa rute-rute yang sekarang membutuhkan penerbangan tambahan,” kata Menparekraf.
Kendati demikian, ia menyadari sangat banyak tantangan atau kendala yang dihadapi untuk membuka rute baru dan menambah jadwal penerbangan. Misalnya terbatasnya jumlah pesawat. Walaupun permintaan meningkat, namun jumlah pesawat masih sangat terbatas imbas pandemi yang membuat pesawat-pesawat tersebut dirumahkan.
“Dan maskapai penerbangan saat ini juga telah melakukan revitalisasi, sekarang ada sekitar 350 pesawat yang beroperasi dari 550. Ini yang tentunya perlu kita sikapi karena banyak yang masih mengalami maintenance,” kata Menparekraf.
Selain itu, tidak semua negara menerapkan kebijakan pembukaan border misalnya Tiongkok yang masih belum membuka perbatasannya. Wisatawan mancanegara asal Tiongkok sendiri sangat potensial dan sangat signifikan untuk Indonesia.
“Oleh karena itu kami akan terus menjaga dan merawat momentum kebangkitan kita, kunjungan wisatawan yang semakin meningkat ini kita harapkan bisa membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan,” ujar Sandiaga.