Mahkota Ratu Elizabeth II atau disebut juga dengan Imperial State Crown menjadi perbincangan baru-baru ini. Saat prosesi pemakaman, mahkota kerajaan tersebut diletakkan di atas peti mati mendiang Ratu Inggris.
Ratu Elizabeth II meninggal pada hari Kamis (8/9/2022) di Kastil Balmoral di Skotlandia. Mahkota yang merupakan lambang kekuasaannya dan sebagai identitasnya ini pun akan diwariskan ke pewaris selanjutnya.
Lantas, bagaimana kemewahan serta keindahan dari mahkota tersebut? Simak dalam artikel berikut ini.
Sejarah mahkota Ratu Elizabeth II
Mahkota Ratu Elizabeth II ini pertama kali dibuat pada tahun 1937, digunakan untuk penobatan ayah dari Ratu Elizabeth II, yaitu Raja George VI.
Secara historis, pada abad pertengahan mahkota digunakan sebagai ekspresi keagungan, kedaulatan, serta status seseorang.
Pada tahun 1953, tepatnya pada penobatan Ratu Elizabeth II, Imperial State Crown tersebut didesain ulang untuk dibuat lebih feminin dari sebelumnya.
Mahkota ini dirancang agar lebih ringan dipakai dan bisa pas digunakan oleh Ratu Elizabeth II. Meski demikian, dilansir laman resmi BBC (27/9/2022), mahkota kerajaan tersebut nyatanya memiliki berat sebesar 1,06 kg.
Selama masa jabatannya, Ratu Elizabeth II menggunakan mahkota tersebut untuk pembukaan parlemen negara. Ratu duduk di takhta emasnya seraya membacakan rencana legislatif utama pemerintah untuk tahun mendatang.
Kemewahan mahkota Ratu Elizabeth II
Mahkota tersebut adalah koleksi yang tak ternilai, hal ini karena batu pertama yang digunakan pada mahkota tersebut dikumpulkan selama berabad lamanya.
Tersusun dari 3 ribu batu yang berkilau
Harta ratu tersebut tersusun dari 3 ribu batu termasuk diantaranya 2.868 berlian, 273 mutiara, 17 safir, 11 zamrud, dan 5 rubi.
Menurut sejarawan dan penulis The Crown Jewels, Anna Keay, Mahkota tersebut memancarkan cahaya tipis, sehingga terkadang sulit untuk dilihat dan mempesona.
Menggunakan berlian tertua
Selain itu, warisan Ratu Inggris tersebut juga tersusun dari berlian Cullinan II atau disebut juga dengan Second Star of Africa sebesar 317 karat. Berlian tersebut dipotong dari berlian terbesar yang pernah ditemukan, diletakkan di bagian bawah mahkota.
Berlian tersebut diberikan kepada Edward VII pada hari ulang tahunnya ke-66 oleh pemerintah Transvaal, daerah bekas jajahan Inggris di Afrika Selatan yang kini terbagi menjadi Gauteng, Limpopo, Mpumalanga, dan bagian timur dari North West.
Dihiasi batu safir di atas mahkota
Imperial State Crown tersebut juga dihiasi dengan sebuah safir diatasnya. Dikatakan bahwa perhiasaan tersebut pernah digunakan dalam cincin oleh raja Inggris ada ke-11, St Edward the Confessor.
Safir tersebut diletakkan di tengah salib yang berada di atas mahkota.
Menggunakan Black Prince's Ruby
Mahkota Ratu Elizabeth II itu juga menggunakan baru permata merah besar atau disebut dengan Black Prince's Ruby.
Diperkirakan bahwa ruby tersebut digunakan pada tahun 1415 saat pertempuran Agincourt. Peristiwa itu merupakan pertempuran saat pasukan Inggris berhasil mengalahkan Prancis di selatan Calais. Kejadian ini dikenal dengan sebutan Perang Seratus Tahun oleh Henry V.
Diwariskan ke Raja Charles III
Imperial State Crown tersebut terpanjang dan dapat dilihat oleh umum di Jewel House a yang berada di Menara London. Jewel House tersebut telah menjadi rumah bagi pertama mahkota selama lebih dari 600 tahun.
Mengikuti tradisi, Raja Charles III akan menggunakan Mahkota St Edward dalam penobatannya. Adapun Imperial State Crown akan digunakan pada pembukaan parlemen dan acara-acara resmi lainnya.
Pakar kerajaan Alastair Bruce mengatakan bahwa koleksi kerjaan tersebut tidak bisa dinilai dengan uang. Akan tetapi, Anda bisa mengakumulasi nilai dari jumlah berlian yang ada pada koleksi tersebut.
Itulah tadi kemewahan mahkota Ratu Elizabeth II yang merupakan warisan kerjaan. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan Anda.