Jakarta, FORTUNE - Operator kapal pesiar Prancis, Ponant, mengambil ancang-ancang untuk meluncurkan kapal pesiar hibrida listrik mewah yang pertama di industri. Namanya Le Commandant Charcot (LCC) dan akan berlayar perdana pada November 2021 ke Kutub Utara.
Dengan begitu, LCC akan menjadi kapal Prancis pertama yang berekspedisi ke wilayah Utara Bumi. Tak berhenti di situ, bahtera itu bahkan menawarkan tur ke Antarktika.
Perjalanan Ponant untuk menciptakan tumpangan supermewah itu tidaklah mudah. Menurut Direktur Penelitian dan Pengembangan di Ponant, Mathieu Petiteau, sulit untuk merealisasikan hasil diskusi LCC ke dalam bentuk nyata.
1. Kisah Ponant dalam Menciptakan Kapal Mewah LCC
Pada awalnya, tim Ponant menemui para ahli di Helsinki, Finlandia untuk mendiskusikan perjalanan ke Kutub Utara menggunakan bahtera hibrida listrik. Namun, gayung tak bersambut. Para ahli meragukan rencana itu.
Namun, belakangan, LCC berhasil dirancang oleh dua firma arsitektur Prancis, Studio Jean-Philippe Nuel dan Wilmotte & Associés di Norwegia. Kedua pihak itu diarahkan untuk menciptakan desain yang sesuai dengan lanskap perairan dingin.
2. Kapal Mewah LCC Raih Sertifikasi
Dalam pembuatannya, ada empat kriteria utama yang harus diperhatikan oleh arsitek, yakni lingkungan, keamanan, ilmu pengetahuan, dan kenyamanan. Terpenting, tentu saja kemewahan.
Namun, sulit untuk memenuhi aspek lingkungan. Dasarnya berkisar pada aspek, yaitu suhu yang bisa dilalui kapal (serendah -25 derajat Celcius), lapisan es, dan ketebalan es. Melansir Fortune, kapal setidaknya harus mampu bergerak melewati ketebalan es 2,5 meter dan pegunungan setebal 15 meter. LCC dapat menangani es hingga ketebalan tiga meter.
Mengingat LCC dapat menahan syarat itu, maka itu berhasil meraih sertifikasi sebagai kapal Kelas Dua Polar pertama yang diciptakan di dunia. Gelar itu sebelumnya hanya disematkan pada kapal pengangkut komersial, mayoritas kapal pesiar lain hanya tergolong sebagai kapal Kelas Enam Polar.
Kepala Keberlanjutan Ponant, Wassim Daoud, berujar, “ini adalah kapal yang didedikasikan untuk sains dan para penumpang akan diundang untuk berpartisipasi.”
3. Spesifikasi dan Wisata Kapal Mewah LCC
LCC memiliki lima mesin bahan bakar ganda, dua ruang dengan 50 ton baterai lithium ion—dengan jaminan masa pakai 10 tahun. Insinyur kapal mengklaim, baterai diharapkan dapat tetap berfungsi pada kapasitas 90 persen di akhir dekade.
Namun, bahan bakar utama kapal adalah gas alam cair—yang menurut operator merupakan sumber energi yang lebih bersi. Kapal juga dapat beroperasi tanpa baterai, tetapi hanya hingga satu atau dua jam jika baterai dalam keadaan penuh.
Selama perjalanan, penumpang juga dapat menikmati wisata menaiki balon udara panas, menyelam di kutub, menunggangi kereta luncur anjing, kayak, dan tamasya hovercraft.
Kapal itu juga akan berfungsi sebagai pusat penelitian terapung sehingga memungkinkan penumpang berpartisipasi dalam eksperimen selama pelayaran.