Inspirasi Jimbaran Convention Center Untuk Gelaran MICE di Bali
Jadi fasilitas rapat dan tempat pertemuan terbesar di Bali.
Jakarta, FORTUNE – InterContinental Bali Resort siap sambut peningkatan Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) di Pulau Dewata dengan menghadirkan fasilitas rapat dan pertemuan terbesar di Bali, Jimbaran Convention Center (JCC).
Director of Public Relations and Marketing InterContinental Bali Resort, Andry Kurnyawan, mengatakan bahwa JCC diluncurkan pada November 2022. “Menampilkan nuansa kontemporer modern yang dirancang untuk acara pertemuan perusahaan, eksebisi dan pesta pernikahan serta perayaan khusus,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune indonesia, Kamis (28/12).
JCC di InterContinental Bali Resort dilengkapi dengan ballroom megah bertajuk ‘The Imperial Grand Ballroom’ seluas 2.300 meter persegi, yang dapat menampung hingga 2.200 orang. Ruang ini dirancang dengan cermat untuk melayani beragam acara, memastikan pengalaman yang lancar dan berkesan bagi semua peserta.
Fasilitas lengkap
Tidak hanya menampilkan Grand Ballroom, JCC juga menawarkan ballroom yang lebih kecil, ruang rapat VIP, ruang pertemuan, dan beragam pilihan lainnya.
Dengan demikian, JCC bisa jadi lokasi berbagai acara, baik dalam skala kecil dengan 100 tamu, atau acara mewah yang mampu menampung hingga 2.200 orang tamu.
“Kami juga memiliki tim acara yang sangat berpengalaman untuk menunjukkan keahlian mereka dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, bahkan memastikan acara tingkat atas bisa berlangsung dengan luar biasa. Setiap acara yang diadakan di pusat ini merupakan lambang keunggulan, kecanggihan, dan pelaksanaan yang mulus,” kata Andry.
Daya tarik
Sebelumnya, Andry mengatakan, pembaruan JCC ini dilakukan oleh InterContinental Bali Resort agar bisa bersaing dalam pasar penyelenggaraan MICE, yang mulai ramai sejak pandemi.
“Kami mencoba mengembalikan lagi kejayaan ini, melalui berbagai penyelenggaraan event di Jimbaran, seperti event G20 beberapa waktu lalu. Kemudian, beberapa pasar seperti wisatawan India yang mulai menggantikan Cina, serta Timur Tengah,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, (22/6).
Ia tak menampik, perubahan zaman dan sektor properti perhotelan memerlukan penyegaran produk. Meski begitu, ada sejumlah area yang dipertahankan, seperti ruang terbuka yang tersebar, yaitu Taman Gita Garden, Alun-Alun, dan Sunset Garden. “Ini jadi daya tarik tersendiri dari properti ini. Jadi konsep Indonesianya tetap dimunculkan,” katanya.