Arloji Misterius Cartier Segera Dilelang, Diprediksi Laku Hingga Rp 6M
Lekat dengan sejarah Cartier Challenge dan ajang Reli Dakar.
Jakarta, FORTUNE - Cartier Cheich, arloji legendaris yang tak pernah terlihat di muka publik selama hampir 40 tahun akan dilelang oleh rumah lelang Sotheby's. Untuk pertama kalinya, Cartier Cheich dipamerkan dalam Sotheby's Luxury Edit Sale pada bulan September dan diperkirakan akan terjual 200.000-400.000 Euro atau kisaran Rp3-6 miliar.
Harganya yang fantastis, tak terlepas dari unsur historis. Bertahun-tahun yang lalu arloji ini lekat dengan Reli Dakar, ajang balapan off-road terganas di dunia.
Pada 1983, bertepatan dengan hari jadi Reli Paris-Dakar–sebelum berganti nama menjadi Reli Dakar–yang kelima, bos Cartier saat itu Alain Dominique Perrin merancang arloji Cheich bersama pendiri Reli Paris Dakar Thierry Sabine.
Arloji tersebut dibuat sebagai hadiah untuk pemenang Cartier Challenge, sebuah tantangan di mana pembalap Reli Paris-Dakar harus memenangi balapan dua tahun berturut-turut dalam kategori yang sama.
Akhirnya, Cartier Cheich diberikan kepada pembalap motocross asal Belgia, Gaston Rahier yang menjadi kampiun di podium pada 1984 dan 1985. Sebagai catatan, model Cheich menjadi satu-satunya hadiah yang diberikan kepada pemenang Cartier Challenge.
Tragedi Cartier Challenge
Tantangan Cartier Challenge dihentikan pada 1986 setelah sebuah kecelakaan helikopter di Mali yang merenggut nyawa Sabine beserta empat orang lainnya.
Dikutip dari Hypebeast, Jumat (15/7), Cartier hanya melepas arloji Cheich sebanyak empat unit, dan satu di antaranya dimiliki oleh Rahier. Satu Cheich lain berukuran lebih kecil dan menampilkan potongan batu berlian. Arloji ini tadinya ditujukan untuk calon pemenang wanita Reli Paris-Dakar.
Lalu, Cheich ketiga dengan indeks baton dan angka Romawi dirancang pada tahun 1985 untuk calon juara setelah Rahier. Kedua arloji langka ini masih disimpan oleh watchmaker Perancis itu. Sedangkan, Cheich keempat diberikan Perrin kepada Sabine.
Di kemudian hari, Sabine diketahui menyerahkan arloji itu kepada pembalap asal Perancis, Hubert Auriol. Sayangnya, keberadaan Cartier Cheich keempat saat ini tidak diketahui, sehingga dianggap hilang.
Apa yang membuatnya istimewa?
Dalam pembuatan Cartier Cheich, Perrin dibantu oleh direktur kreatif Cartier saat itu, Jacques Diltoer.
Keunikan arloji ini adalah bagian dial yang dibingkai oleh ornamen "cheich", kain yang dikenakan di kepala oleh orang Tuareg–suku yang ada di Mali–untuk melindungi mereka dari sinar matahari.
"Ada banyak alasan mengapa jam tangan Cartier Cheich luar biasa," kata Benoit Colson, spesialis jam tangan internasional di Sotheby's.
“Sulit untuk hanya memilih satu. Sebagai mahakarya horologis sejati, dan karena hubungannya dengan kemenangan dan tragedi Cartier Challenge yang legendaris, ia telah mencapai status hampir mistis dan pasar telah lama menunggu penampilan pertamanya di pelelangan,” katanya , menambahkan.
Sebagai mahakarya horologis sejati, dan berkat hubungannya dengan kemenangan dan tragedi Cartier Challenge, Cartier Cheich mencapai status nyaris misterius dan pasar sudah lama menunggu penampilan perdana arloji itu di pelelangan. Cartier Cheich ini digambarkan dalam kondisi murni atau pristine, disertai boks asli.