Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jam Tangan Sebagai 'Safe Haven' di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

WhatsApp Image 2022-05-25 at 10.37.28 AM.jpeg
Alexandre Bigler, Head of Asia-Pacific for Watches, Christie's. Dok: CHRISTIE’S IMAGES LTD. 2025
Intinya sih...
  • Jam tangan koleksi adalah alternatif bagus untuk pasar saham dan real estat.
  • Pasar jam tangan koleksi sangat transparan, memberikan kepercayaan diri bagi investor karena nilainya cenderung meningkat.
  • Merek seperti Patek Philippe, Rolex, dan para pembuat jam independen masih menjadi pilar utama pasar saat ini.

Jakarta, Fortune - Di tengah gejolak pasar saham dan real estat, banyak investor melirik kelas aset alternatif yang tidak hanya dapat dinikmati keindahannya, tetapi juga terbukti tangguh nilainya. Jam tangan koleksi (collectible watches) dapat ditimbang sebagai salah satu safe haven atau aset aman menarik. Fortune Indonesia mewancarai Alexandre Bigler, Head of Asia Pacific for Watches, Balai Lelang Christie's, di kantornya di The Henderson, Hong Kong, untuk mencari alasan kenapa pasar ini tetap kuat, tren apa yang sedang panas, dan siapa pemain baru yang mendorong pertumbuhannya.

Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, seberapa tangguh sebenarnya pasar jam tangan koleksi saat ini?

Sangat tangguh. Jam tangan koleksi adalah alternatif bagus untuk pasar saham dan real estat. Orang bisa memakai jam tangan, membawanya ketika bepergian, atau bahkan disimpan dengan aman tanpa masalah ruang penyimpanan yang besar. Sementara itu, waktu adalah bahasa universal yang bisa dimengerti semua orang di dunia, tanpa batasan agama atau negara. Pasar jam tangan secara keseluruhan juga sangat likuid.

Apa yang membuat jam tangan dianggap sebagai aset aman yang memberikan kepercayaan diri bagi para investor?

Pasar ini sangat transparan. Anda sekarang bisa saja bertanya kepada ChatGPT mengenai harga sebuah Rolex, dan mesin itu akan memberi Anda gambaran berdasarkan semua informasi yang tersedia di pasar. Ketika pasar transparan, itu artinya ia memberikan banyak kepercayaan diri. Orang-orang percaya diri untuk membeli karena mereka bisa melihat siapa pemainnya, melihat kesehatan pasar, dan tahu di mana mereka bisa bertransaksi.

Saat kondisi politik atau ekonomi sedang tidak menentu, mereka yang memiliki kekayaan akan mencari tempat yang aman, dan jam tangan adalah salah satu pilihan utama. Dalam hal mengalihkan dana ke jam tangan, mereka menyadari manfaatnya karena nilai jam tangan koleksi cenderung meningkat.

Bagi investor, merek atau tipe jam tangan apa yang dianggap sebagai 'blue chip' atau pilar utama pasar saat ini?

Masih sama. Patek Philippe, Rolex. Lalu ada model-model tertentu dari merek lain, misalnya Crash dari Cartier. Selain itu, yang sedang sangat diminati saat ini adalah para pembuat jam tangan independen. François Paul Journe adalah pembuat jam independen nomor satu hari ini, dan karyanya sangat dicari.

FP Journe.jpg
F.P. Journe Sonnerie Souveraine laku senilai HK$17,6 juta (dengan premi) atau lebih dari Rp36 miliar pada lelang musim semi di Christie's Hong Kong, menjadikannya jam termahal yang terjual pada musim tersebut. Dok: CHRISTIE’S IMAGES LTD. 2025

Selain merek-merek tersebut, adakah tren spesifik yang sedang diminati, misalnya antara jam tangan vintage atau kontemporer?

Vintage, sudah pasti. Butuh waktu bagi orang untuk teredukasi, tetapi trennya jelas ke sana. Jam tangan kontemporer adalah yang mereka lihat setiap hari, sedangkan vintage tidak terekspos setiap hari, sehingga lebih langka.

Orang-orang tertarik pada sesuatu yang mungkin tidak dimiliki oleh teman atau lingkungan mereka. Jadi mereka melakukan riset, berdiskusi dengan kami untuk mendapatkan pengetahuan, lalu mereka berani mencoba.

Bagaimana dengan demografi investor atau kolektornya? Apakah ada pergeseran generasi?

Kami melihat semakin banyak anak muda yang berpartisipasi. Ada kolektor yang sudah mulai aktif pada usia awal 30-an. Sebelumnya, mungkin mereka baru mulai pada usia 40-an. Ini karena ada gelombang kekayaan baru, dan mereka tertarik pada kategori ini. Industri teknologi adalah salah satunya, karena di sana ada banyak anak muda yang sukses.

Secara spesifik, seberapa penting peran kolektor dari Asia, khususnya Indonesia, dalam mendorong pasar ini?

Kolektor dari Tiongkok Raya (Cina, Taiwan, Hong Kong) masih menjadi pembeli utama kami secara keseluruhan. Namun, setelah itu, pasar Asia Tenggara juga sangat kuat. Klien kami dari Indonesia adalah pemain yang sangat, sangat kuat di pasar, baik sebagai consignor maupun sebagai pembeli.

Ini adalah pasar yang sudah sangat matang. Di Singapura, Indonesia—khususnya Jakarta—Bangkok, dan Malaysia, ada beberapa kolektor yang sangat kuat. Jadi, kekuatan regional ini sudah sangat solid selama 15 tahun terakhir.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us