Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tren Interior 2025 Lebih Berani, Ini 5 Cara Mewujudkan Gaya “Loud Luxury” di Rumah

flamingle-copper-metallic-gold-wallpaper-loud-luxury-684af3f5c313d.png
(ki): Flamingle copper metallic gold wallpaper, karya Avalana Simpson. (ka): Psychedelia wallpaper, Mindthegap/Dok. Pinterest

Jakarta, FORTUNE - Gaya minimalis nan elegan yang dikenal sebagai quiet luxury kini mulai tergeser. “Loud luxury” tengah mencuri perhatian sebagai tren interior terkini yang banyak dibicarakan—dan kehadirannya benar-benar mencolok.

Sebagai konteks, quiet luxury adalah tren gaya hidup yang kadang disebut sebagai stealth wealth atau kekayaan diam-diam. Gaya ini populer pada tahun 2023 dan merepresentasikan keinginan menampilkan status lewat cara elegan dan rendah hati (signaling 'horizontal') alih-alih unjuk kemewahan terang-terangan.

Serial HBO Succession menjadi sumber inspirasi utamanya, sementara sosok seperti Sofia Richie dan Gwyneth Paltrow menjadi ikon yang merepresentasikan tren tersebut. Dalam desain rumah, hal ini tampak dari penggunaan material berkualitas tinggi, furnitur abadi, dan palet warna lembut.

Melansir Laviemag.co.za, quiet luxury menarik kalangan ‘old money’ dan high‑net‑worth individuals (HNWI) yang menghargai keanggunan dan kerahasiaan—gaya tanpa logo mencolok, material premium, dan estetika timeless. Berbeda dengan Loud Luxury yang diperuntukkan untuk segmen new money, konsumen muda, dan populer media sosial, termasuk influencer dan selebritas yang ingin tampil mencolok . Produk dirancang agar gampang dikenali (logo besar, karakter flamboyan), sebagai simbol status dan aspirasi vertikal .

Tanda-tanda pergeseran tren ini mulai terlihat pada ajang Fall Fashion Month 2025, ketika para desainer memamerkan gaya barok dan maksimalis di atas panggung. Kini, seperti yang kerap terjadi, tren tersebut mulai merambah ke dunia interior. Jika quiet luxury menonjolkan kesederhanaan dan ketenangan, maka loud luxury hadir membawa dramatisasi dan keberanian.

Loud luxury terasa seperti versi dewasa dari maksimalismebukan sekadar kemewahan yang berlebihan, melainkan tentang kepercayaan diri,” ujar Erik Munro, desainer interior sekaligus pendiri Munro, melansir House Beautiful. Dalam hal dekorasi, bayangkan motif hewan, dekorasi emas, dan berbagai pola yang mencolok. Gaya ini berani, nyentrik, dan dengan percaya diri menunjukkan karakter maksimalisnya.

Shelley Cochrane, pembeli aksesori dari Furniture Village, menambahkan, “Yang membedakan dengan era maksimalis sebelumnya adalah kecerdasannya yang terkurasi. Loud luxury bukan sekadar ‘lebih banyak lebih baik’—ini adalah kemewahan yang penuh pertimbangan.” Gaya ini menekankan pemilihan elemen yang benar-benar memberikan pernyataan kuat di dalam ruang.

Dalam pergeseran tren desain interior, posisi quiet luxury mulai digser oleh loud luxury—dan perbedaannya sangat mencolok. Berikut ini penggambaran pergeseran tren dan pandangan para pakar, serta strategi bagi Anda yang ingin mengaplikasikan tren terbaru ini untuk interior.

Mengapa Loud Luxury jadi begitu populer?

Dengan makin banyaknya tren seperti intentional clutter dan pattern drenching, gaya maksimalis mulai kembali diminati. Tahun ini, Sophie Robinson meluncurkan koleksi penuh warna dan motif bersama Dunelm, sementara acara TV seperti The White Lotus turut mempopulerkan estetika loud luxury.

“Setelah bertahun-tahun disuguhi palet warna netral, siluet minimalis, dan interior yang nyaris tanpa suara, tren loud luxury kini meledak,” ujar Lena Gierasinska, kepala produk dan display di Barker and Stonehouse.

“Pemilik rumah mulai menolak anggapan bahwa ketenangan identik dengan warna krem. Kini mereka memadukan beludru dengan pernis, motif dengan marmer, dan menggantungkan lampu gantung yang membuat ruang tampil berani," katanya, menambahkan.

Jennifer Rogers, desainer di BKC Kitchen and Bath, menambahkan, “Salah satu alasan tren ini begitu relevan saat ini adalah karena kehidupan digital telah melatih mata kita untuk mencari dampak visual. Baik melalui perapian marmer yang dramatis, sofa beludru berwarna permata, atau panel dinding berurat emas—penampilan ini mengedepankan kekayaan visual dan kemewahan yang bisa disentuh.”

Gaya loud luxury mendorong eksplorasi interior yang seru dan berani—tapi jika tidak hati-hati, bisa jadi malah terasa berlebihan. Berikut adalah beberapa kiat dari para ahli untuk mengadopsi tren ini dengan tepat:

1. Layering adalah kunci

Estetika loud luxury merayakan lapisan kemewahan. Julian Page, kepala desain di BHS, menyarankan untuk menciptakan suasana yang kaya dan berlapis dengan memadukan material seperti plush velvet, kuningan antik, hingga kilau klasik dari kristal dan hiasan rumbai.

2. Hadirkan warna yang kaya

Tidak ada palet warna yang baku, tetapi semakin berani dan dalam warnanya, semakin baik. Warna permata, nuansa gelap, dan aksen emas sangat efektif menciptakan kesan dramatis. “Warna adalah kemewahan besar zaman kita,” ujar Martin Waller, pendiri Andrew Martin. “Selama sebagian besar sejarah manusia, warna adalah sesuatu yang sangat mahal.”

3. Padukan gaya lama dan baru

Gaya ini memungkinkan harmoni antara kemewahan vintage dan modernitas. Shelley menyarankan untuk memadukan pengaruh lintas zaman, misalnya menggabungkan kursi postmodern dengan lampu gantung klasik. Gaya ini mengajak Anda untuk bereksperimen—dekorasi bisa berasal dari pasar loak maupun toko ritel.

4. Gunakan aturan 60-30-10

Meskipun penuh warna dan motif, loud luxury tetap perlu keseimbangan. Avalana Simpson, desainer sekaligus pemilik Avalana Design, menyarankan untuk menerapkan rumus 60-30-10. Sebanyak 60 persen ruangan diisi warna utama atau wallpaper yang menjadi pernyataan, 30 persen untuk warna dan tekstur pelengkap, dan 10 persen sisanya untuk aksesoris tambahan.

5. Jangan takut pada ketidakselarasan

Kepercayaan diri adalah inti dari gaya ini. “Dengan loud luxury, Anda bebas memadukan pola dan tekstur,” kata Sam Tamlyn, pakar interior dan direktur pelaksana Shutterly Fabulous. Anda bisa memilih item yang tampaknya saling bertabrakan—selama Anda percaya diri dengan selera Anda, itulah inti dari loud luxury.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us