Atur Bursa Karbon Disebut Bisa Dorong RI Jadi Pemain Kunci di Dunia

ICAEW anggap Indonesia berpotensi di pasokan dan permintaan.

Atur Bursa Karbon Disebut Bisa Dorong RI Jadi Pemain Kunci di Dunia
Ilustrasi perdagangan karbon. (Fortune Indonesia: Bedoel Achmad)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) menyebut Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci di pasar karbon dunia, seiring regulasi yang diluncurkan pemerintah seperti aturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tentang bursa karbon, serta meluncurkan IDX Carbon pada September lalu.

ESG, Government & Infrastructure Leader di PwC Indonesia sekaligus ICAEW Chartered Accountant, Julian Smith, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia sangat penting untuk mencapai tujuan iklim global, terutama sejalan dengan komitmen yang dibuat di bawah Perjanjian Paris.

“Dari sisi pasokan, sektor kehutanan merupakan kontributor penting dalam menyumbang Unit Karbon, karena memiliki potensi besar untuk menghasilkan kredit karbon melalui berbagai inisiatif mitigasi. Kredit-kredit ini kemudian dapat diperdagangkan sebagai kompensasi emisi di Bursa Karbon,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (15/11).

Dari sisi permintaan, produsen listrik yang menggunakan bakar batubara kini diwajibkan untuk mengurangi emisi sebesar 25 persen pada 2023 akan mendorong capaian ini. “Hal ini mendorong mereka untuk mengevaluasi strategi paling efektif secara biaya, baik melalui pembelian kredit karbon dari Bursa Karbon atau dengan mengubah cara operasional mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” katanya.

Hal penting

ESG, Government & Infrastructure Leader di PwC Indonesia sekaligus ICAEW Chartered Accountant, Julian Smith. (dok. ICAEW)

Julian menjelaskan bahwa regulasi pasar karbon yang diterapkan Indonesia akan menjadi faktor penting untuk meningkatkan transparansi, kredibilitas, dan membantu memberikan insentif kepada perusahaan untuk mengurangi emisi. Ini juga merupakan langkah awal dari berbagai langkah kebijakan iklim yang harus dilakukan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Bursa Karbon dapat beroperasi bersama dengan mekanisme penetapan harga karbon lainnya, termasuk sistem batas emisi dan perdagangan karbon, serta batas emisi dan pajak. Hal ini memastikan bahwa pasar menentukan harga unit karbon berdasarkan penawaran dan permintaan, seperti dinamika pasar tradisional,” kata Julian.

Berbagai tren tengah berkembang di kalangan lembaga keuangan dan investor yang mendukung inisiatif keberlanjutan dan pencapaian net zero emission, menurutnya akan mendorong perusahaan untuk memprioritaskan dan mengintegrasikan inisiatif keberlanjutan dan karbon ke dalam strategi inti bisnis.

Tonggak sejarah

ICAEW Head of Indonesia, Conny Siahaan. (dok. ICAEW)

Sementara, ICAEW Head of Indonesia, Conny Siahaan, mengatakan bahwa POJK Bursa Karbon adalah sebuah tonggak sejarah yang akan menyelaraskan keahlian keuangan dengan tujuan keberlanjutan untuk masa depan yang lebih hijau. “Selain itu, potensi besar Indonesia untuk menjadi pemain kunci di pasar karbon semakin mengukuhkan peran penting Indonesia dalam membentuk lanskap ekonomi berkelanjutan secara global,” katanya.

Perdagangan karbon diartikan sebagai pembelian dan penjualan kredit atas pengeluaran karbon dioksida atau gas rumah kaca. Sedangkan, kredit karbon merupakan representasi dari ‘hak’ bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya.

Satu unit kredit karbon setara dengan penurunan emisi satu ton karbondioksida (CO2). Sedangkan Bursa Karbon adalah sistem yang mengatur perdagangan atau catatan kepemilikan unit karbon dengan tujuan utama menciptakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.

Related Topics

Bursa KarbonIndonesia

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi