Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia Investasi, mungkin Anda sudah banyak mendengar istilah FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ‘ketinggalan’ dalam mengikuti tren yang sedang berlangsung. Namun, fenomena ini ternyata memiliki kebalikan yang disebut sebagai JOMO (Joy of Missing Out).
Indodax di laman resminya mengutip Psychology Today, dan mendefinisikan JOMO sebagai perasaan puas dengan apa yang dimiliki dan hidup sepenuhnya pada saat ini. Hal ini mencakup beberapa kondisi, seperti berhenti membandingkan diri dengan orang lain, lebih memperhatikan penggunaan waktu, dan keberanian menolak untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan.
Berkebalikan dengan FOMO, JOMO adalah perasaan kebahagiaan dan kepuasan saat melewatkan acara atau pengalaman tertentu, terutama yang dianggap penting oleh orang lain. Konsep ini menekankan penggunaan waktu untuk diri sendiri, bersantai, dan menyadari bahwa tidak semua pengalaman sosial atau tren populer harus dikejar dan diikuti.
Dalam dunia investasi, seperti kripto JOMO bisa berkaitan dengan keputusan para trader untuk tidak mengikuti langkah yang diambil oleh para trader lainnya, meski hal tersebut sedang jadi tren. JOMO bisa jadi penawar dari sisi buruk FOMO yang berpotensi membawa kerugian signifikan bagi para trader, terutama dalam pengaruh hype sesaat.
Contoh kasus
Pada masa bull run Bitcoin sekitar 2020-2021, banyak pelaku investasi kripto yang FOMO dan tergoda untuk membeli Bitcoin pada puncak harga dan berharap dapat keuntungan lanjutan. Sayangnya, setelah mencapai harga tertinggi pada November 2021 di level US$69.000 per koin, Bitcoin ‘terjun bebas’ sampai 60 persen dan membuat kerugian signifikan bagi para trader yang FOMO.
Sementara itu, para trader yang JOMO dan tidak terpengaruh oleh reli Bitcoin pun terhindar dari kerugian dan mempertahankan modal mereka dan masuk kembali ke perdagangan Bitcoin pada level yang lebih rendah, saat trader FOMO tidak mendominasi pasar.
Dengan kejadian ini, JOMO menunjukkan manfaatnya dalam mengatasi risiko atau dampak buruk yang ditimbulkan oleh FOMO.
JOMO sebagai solusi risiko FOMO
Menurut Assistant Professor di Texas A&M Health Science Centre College of Medicine, Darlene McLaughlin, FOMO seringkali membuat seseroang tidak bisa bertindak sebagai diri sendiri. Mereka yang FOMO biasanya terus mengejar apa yang orang lain miliki, tidak pernah merasa cukup, dan hal ini berbahaya bagi kesehatan mental.
Sedangkan JOMO berkenaan dengan perasaan puas pada apa yang sudah dimiliki, sehingga mereka yang JOMO akan selalu merasa berkecukupan dengan kondisi yang sedang dijalankan tanpa membandingkan dengan situasi orang lain. Hal ini bukan berarti JOMO membuat orang jadi berhenti untuk berusahaan jadi lebih baik, melainkan fokus pada perasaan puas pada apa yang sudah dimiliki.
Agar bisa terhindar dari dampak buruk FOMO dan mengubahnya menjadi JOMO, para trader bisa melakukan beberapa tips seperti berikut ini:
- Kembangkan rencana perdagangan yang terstruktur
- Buat catatan jurnal trading untuk memantau pola perdagangan dan hasil keputusan Anda
- Lakukan analisis potensi trading, dengan mempertimbangkan analisis fundamental dan teknis
- Abaikan emosi dan tetap patuhi rencana trading, sambil menyesuaikan dengan kondisi pasar dan kebutuhan pribadi
Cara memulai JOMO
Menurut Indodax, JOMO bisa memberikan banyak keuntungan dan dampak positif bagi siapa saja, termasuk dalam dunia investasi. Secara umum, JOMO bisa menciptakan kehidupan yang lebih positif, memenuhi diri dengan ketenangan batin, dan memberikan ruang bagi diri untuk mengejar hal-hal yang lebih bermakna.
Untuk bisa menerapkan JOMO dalam kehidupan, Anda bisa memulai dengan beberapa cara berikut ini:
- Ketahui yang Anda butuhkan dan fokus pada hal tersebut. Ingat, kebutuhan tidak selalu menjadi keinginan. Dengan demikian, Anda bisa lebih terarah dalam menjalankan setiap langkah hidup dan tidak mudah terpengaruh oleh tren atau arus sesaat yang terjadi di sekitar Anda.
- Kurangi penggunaan media sosial, yang seringkali jadi sumber terjadinya FOMO. Pada berbagai platform media sosial, orang cenderung menampilkan sisi terbaik dari kehidupan mereka dan bisa memicu perasaan tertinggal pada diri Anda. Penting untuk diingat bahwa semua orang memiliki sisi kurang baik yang tidak selalu terlihat.
- Fokuslah pada diri Anda dan upayakan untuk tidak terpengaruh oleh pencapaian orang lain. Setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing, termasuk situasi untung-rugi dalam berinvestasi. Oleh karena itu, pastikan setiap langkah investasi Anda benar-benar dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang dan bukan sekadar ikut arus pencapaian orang lain saja.