5 Faktor yang Mempengaruhi Naik dan Turunnya Harga Emas

Emas adalah instrumen investasi yang dianggap cukup aman.

5 Faktor yang Mempengaruhi Naik dan Turunnya Harga Emas
ilustrasi emas asli (unsplash.com/Jingming Pan)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Logam mulia emas masih menjadi instrumen investasi yang diminati masyarakat, terutama untuk investasi jangka panjang. Namun, ada beberpa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas, apa sajakah itu ?

Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi emas dianggap sebagai pilihan yang minim risiko, terutama bagi para masyarakat baru memulai investasi, karena nilainya yang relatif stabil. Meski begitu, ada bebapa faktor makro atau eksternal yang bisa mempengaruhi pergerakkan harga emas. 

Berikut ulasan mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya dinamika harga emas. 

Ketidakpastian global

ilustrasi kode emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Situasi global yang tak menentu menjadi salah satu penyebab utama naik dan turunnya harga emas, mulai dari konflik geopolitik hingga resesi global. Di tengah gejolak ekonomi, emas pun kerap dianggap sebagai salah satu aset aman. Maka dari itu, ketika terjadi krisis atau peran harga emas akan naik.

Dalam situasi ini, investor dunia sering memborong emas untuk mengamankan aset di masa sulit. Dengan begitu, harga emas pun naik karena peminat yang banyak. Sedangkan kerika krisis mulai mereda, peminat emas mulai berkurang, sehingga harganya mulai turun.

Menurut OJK, ada tiga alasan emas baru dipilih saat ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas.

Penawaran dan permintaan emas

ilustrasi perhiasan emas (pexels.com/pixabay)

Seperti layaknya instrumen investasi lain, emas juga terpengaruh oleh hukum penawaran dan permintaan. Saat permintaan naik, maka harganya sudah pasti naik, sedangkan saat penawaran emas meningkat lebih besar dari permintaannya, maka harga emas pun akan turun.

Ketersediaan emas dunia pun terbatas, namun produksi emas tak hanya dari pertambangan, melainkan juga dari daur ulang emas.

Kebijakan moneter

ilustrasi koin emas (pexels.com/pixabay)

Harga emas juga bisa sangat tergantung dari kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Federal System/The Fed), berikut kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.

Ketika The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab dolar menjadi tak menarik sebagai pilihan investasi dan masyarakat  cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas. Begitu juga sebaliknya.

Inflasi

Ilustrasi : tambang emas

Inflasi akan menyebabkan harga-harga barang semakin naik, seperti halnya emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya. Alhasil, mereka pun memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika terjadi inflasi.

Nilai tukar mata uang

Emas ANTAM. ijp2726/Shutterstock

Salah satu mata uang yang paling berpengaruh di dunia saat ini adalah Dolar Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar AS ke dalam mata uang Rupiah.

Dalam kondisi ini, bila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.

Demikianlah ulasan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga emas, baik di pasar domestik maupun global. Semoga bermanfaat. 

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga