Prospek Saham Global 2024 yang Bisa Dilirik Investor

Teknologi AI masih dianggap jadi prospek saham yang baik.

Prospek Saham Global 2024  yang Bisa Dilirik Investor
ilustrasi grafik pasar saham (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Tahun 2023 dinilai sebagai tahun yang cukup baik bagi Investor saham. Lantas, bagaimana Prospek Saham global pada 2024 di mata para investor dengan berbagai sentimen yang mengikuti? 

Menurut survei yang dilakukan Bloomberg Markets Live Pulse, 63 persen dari 595 peserta survei memperkirakan bahwa investasi pribadi akan memberikan kinerja yang lebih baik. Namun, hal ini bergantung pada kebijakan moneter The Federal Reserve. Jika suku bunga turun, maka saham dan obligasi akan reli.

Survei juga menunjukkan bahwa 67 persen responden–yang terdiri dari manajer portofokio dan investor individu–melihat saham-saham terkait teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) masih jadi sumber keuntungan jangka panjang, seperti halnya yang terjadi di 2023.

Contohnya, Saham Nvidia Corp, yang hampir sepanjang tahun ini naik hingga 220 persen, sementara saham Microsoft Cop dan Amazon.com, masing-masing naik hingga 56 persen dan 75 persen. Meta Platforms Inc bahkan mencatat kenaikan signifikan sampai 170 persen, seiring prospek positif teknologi AI.

Inflasi yang membayangi

Namun, dalam survei juga terlihat, bagaimana investor terus memantau efek lonjakan inflasi dan peningkatan utang. Dengan demikian, ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat bisa saja tak terjadi di tahun depan. The Fed pun diperkirakan masih akan menahan bunga di level sama.

Kepala Investasi Amerika di Morningstar Wealth, Marta Norton, mengatakan bahwa saham masih jadi tempat berinvestasi yang menarik pada 2024, namun 39 persen responden menganggap risiko bertaruh pada saham masih terlalu tinggi.

“Saham bidang teknologi di tahun ini (2023) sudah mendekati valuasi dan tidak menarik, dibandingkan sektor AS (Amerika Serikat) mana pun,” ujarnya.

Untuk diketahui, biaya hidup yang cukup tinggi masih jadi ancaman bagi kesehatan finansial pribadi di 2024. Sebanyak 49 persen responden menilai, harga bahan makanan dan listrik naik 25 persen sejak Januari 2020, harga mobil bekas naik 35 persen, dan harga sewa naik sekitar 20 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil