Jakarta, FORTUNE - Harga uang kripto patokan, Bitcoin, turun menjadi US$57.653 dan membuatnya terkoreksi hingga 2 persen dalam 24 jam terakhir.
Menurut laman cointelegraph.com, momentum bullish yang melonjakkan komoditas berkode BTC itu ke level di atas US$60.000 pada akhir pekan lalu tidak dapat bertahan lama.
Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan bahwa Bitcoin terperosok dari US$60.000 pada 12 Agustus ke US$55.681 sebelum menuju titik kepulihan ke level US$58.668.
Secara makro, menyusul pasar yang masih gonjang-ganjing pada pekan yang berakhir 11 Agustus, Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen di Amerika Serikat (AS) diharapkan dapat menyingkap ruang yang mesti diisi bank sentral AS atau Fed.
IHK diharapkan terus turun, dan akhirnya dapat mendorong Fed untuk menimbang adanya pemangkasan terhadap suku bunga acuannya.
Di sisi lain, pasar tenaga kerja AS, yang menjadi salah satu faktor penting dalam penurunan BTC baru-baru ini, tengah melemah.
Sinyal perekonomian yang menunjukkan situasi tarik-ulur (mixed signals) membuat para pelaku pasar kebingungan dengan arah yang dituju oleh pasar. Pada akhirnya, terjadi volatilitas tinggi—seperti yang ditunjukkan oleh kecenderungan harga Bitcoin pada 12 Agustus.
Former President Donald Trump did not mention bitcoin or crypto during an interview with X CEO Elon Musk on Monday evening.