Istilah indeks pasar saham mungkin familer di kalangan investor saham. Biasanya, indeks tersebut dipakai sebagai ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga saham.
Salah satu indeks pasar saham yang seringkali digunakan investor adalah Dow Jones Industrial Average. Singkatnya, indeks pasar saham tersebut mencerminkan kinerja sejumlah perusahaan terbesar di Amerika Serikat.
Sebenarnya apa itu Dow Jones Industrial Average (DJIA)? Simak ulasannya mengenai salah satu indeks pasar saham paling terkenal yang menarik untuk diketahui di bawah ini.
Apa itu Dow Jones Industrial Average (DJIA)?
Di kalangan investor saham, Indeks Saham sangat membantu dalam menilai tren harga saham di pasaran. Tidak jarang, ukuran statistik yang diambil dari sejumlah perusahan besar tersebut menjadi tolok ukur kesehatan pasar saham dan ekonomi.
Lalu, apa itu Dow Jones Industrial Average (DJIA)? Dilansir Investopedia, Dow Jones Industrial Average adalah salah satu indeks saham yang paling banyak diikuti oleh investor saham.
Berbasis di Amerika Serikat, indeks saham tersebut melacak kinerja saham sejumlah perusahaan terbesar, termasuk perusahaan blue chip.
Mencakup sejumlah industri, DJIA bisa dikatakan menjadi tolok ukur kesehatan pasar saham dan ekonomi secara keseluruhan.
Hingga saat ini, Dow dipandang sebagai indikator penting dalam kesejahteraan ekonomi Amerika Serikat. Tidak heran, DJIA menjadi salah satu indeks saham bergengsi dan berpengaruh di pasar modal internasional.
Sejarah Dow Jones Industrial Average
Dow Jones merupakan sosok penting dalam perjalanan DJIA di pasar modal. Nama tersebut mencakup dua dari tiga pendiri Dow Jones & Company yang berdiri di tahun 1882.
Dow Jones adalah gabungan nama dari Charles Dow dan Edward Jones. Bersama dengan Charles Bergstresser, mereka bertiga membangun perusahan publikasi keuangan bernama The Wall Street Journal.
Di tahun 1896, Dow Jones mendirikan Dow Jones Industrial Average sebagai indeks pasar saham saat itu.
Awalnya, indeks tersebut dipakai untuk mencerminkan kondisi ekonomi Amerika Serikat dengan melacak kinerja saham dari 12 perusahaan terbesar di sana.
Sejumlah perusahaan tersebut bergerak di sektor gas, gula, kapas, tembakau, minyak, dan transportasi kereta api.
Seiring berjalannya waktu, Dow Jones Industrial Average banyak melacak sejumlah perusahaan terbesar yang tercatat di Amerika Serikat.
Diketahui DJIA mengamati total 30 perusahaan besar dari berbagai sektor ekonomi, tidak terbatas pada sektor industri saja.
Cara kerjanya
Selain pertanyaan apa itu Dow Jones Industrial Average (DJIA), investor juga banyak membahas mengenai bagaimana cara kerja indeks saham satu ini.
Sebagai indeks saham yang paling banyak diperhatikan di dunia, DJIA dirancang untuk mengukur kinerja sejumlah perusahaan terkemuka di Amerika Serikat. Terlebih perusahaan yang bergerak di kegiatan industri.
Dalam perkembangannya, DJIA awalnya dihitung berdasarkan rata-rata dari 12 perusahaan yang diamati. Kini, perhitungan indeks saham tersebut dengan metode harga tertimbang.
Artinya, saham dengan harga lebih tinggi memiliki dampak yang lebih besar dan berdampak pada nilai indeks.
Perubahan perhitungan tersebut dilakukan agar informasinya dapat mencerminkan kepentingan relatif setiap komponen sesuai dengan persentase nilai total indeks yang diwakilinya.
Kelebihan DJIA
Tidak hanya sebagai indikator kinerja pasar saham, kehadiran Dow Jones Industrial Average juga menawarkan berbagai keuntungan bagi pelaku keuangan. Berikut beberapa manfaat dari indeks Dow Jones bagi investor.
1. Mencerminkan sentimen pasar
Pergerakan Dow Jones Industrial Average seringkali mencerminkan sentimen investor di pasar modal. Jika kondisi nilainya naik, investor bersikap optimis tentang perekonomian.
Hal tersebut juga berlaku sebaliknya. Ketika nilainya turun, hal tersebut menandakan pesimisme atau kekhawatiran tentang kondisi ekonomi.
2. Tolak ukur pasar saham
Salah satu kelebihan DJIA adalah pemanfaatannya sebagai tolok ukur mengenai kinerja pasar saham secara keseluruhan. Dengan begitu, investor dapat memahami tren dan arah pasar.
3. Indikator ekonomi
Selain dijadikan tolok ukur kesehatan pasar saham, Dow Jones juga kerap dipakai sebagai indikator kesehatan ekonomi di Amerika Serikat.
Kinerja indeksnya dapat dipakai sebagai alat penting untuk memantau pertumbuhan ekonomi.
Kekurangan DJIA
Terlepas dari manfaat yang bisa diperoleh, Dow Jones juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut beberapa kelemahan DJIA yang penting untuk diketahui investor.
1. Kurang mewakili pasar lebih luas
Meskipun DJIA termasuk salah satu pelacak aktivitas pasar saham, indeks saham tersebut bisa dikatakan kurang mewakili pasar yang lebih luas.
Pasalnya, perhitungannya hanya mencakup 30 emiten saham. Berbeda dengan S&P 500 atau Nasdaq Composite yang mencerminkan pasar saham yang lebih komprehensif.
2. Bias kinerja harga saham
Selain itu, kekurangan Dow Jones Industrial Average bisa mengarah pada bias kinerja harga saham. Karena metodenya menggunakan harga tertimbang, saham dengan harga tinggi memiliki pengaruh besar pada keseluruhan indeks.
Daftar perusahaan yang tercatat dalam DJIA
Lebih lanjut, terdapat sejumlah perusahaan yang tercatat dalam DJIA menjadi komponen perhitungan indeks saham. Dilansir Investopedia, berikut daftar perusahaan dalam DJIA per Juni 2024.
- Amazon
- American Express Co
- Amgen
- Apple Inc
- Boeing Co
- Caterpillar Inc
- Cisco Corp
- Chevron Corp
- Goldman Sach Group
- Home Depot Inc
- Honeywell International Inc
- International Business Machines Corp
- Intel Corp
- Johnson & Johnson
- Coca-Cola Co
- JP Morgan Chase & Co
- McDonald’s Corp
- 3M Co
- Merck & Co Inc
- Microsoft Corp
- Nike Inc
- Procter & Gamble Co
- Travelers Companies Inc
- UnitedHealth Group Inc
- Salesforce Inc
- Verizon Communications Inc
- Visa Inc
- Walmart
- Walt Disney Co
- Dow Inc
Demikian pembahasan mengenai apa itu Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebagai salah satu indeks pasar saham berpengaruh di dunia. Semoga bermanfaat!