Ketika berinvestasi saham, Anda akan mendapatkan Dividen sebagai salah satu bentuk keuntungan yang dibayarkan perusahaan. Pembagian dividen biasanya dilakukan dalam dua mekanisme.
Salah satunya adalah pembayaran dividen interim. Singkatnya, dividen interim adalah jenis dividen yang dapat diterima investor sebelum penyelenggaraan rapat umum atau sifatnya sementara sebelum pemutusan dividen final.
Pembagiannya tentu berbeda dengan dividen final dan memiliki ketentuan tersendiri.
Untuk lebih memahami pembagian dividennya, berikut ulasan mengenai pengertian hingga mekanisme pembagiannya yang penting untuk diketahui investor.
Apa itu dividen interim?
Dilansir situs Investopedia, dividen interim adalah mekanisme pembayaran yang dilakukan perusahaan sebelum rapat umum pemegang saham (RUPS) dan perilisan laporan keuangan akhir.
Artinya, pembagian keuntungannya bersifat sementar. Keputusan pemberian dividen juga berdasarkan persetujuan pemegang saham yang diwakili oleh dewan komisaris.
Pembayarannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Dividen interim biasanya didasarkan pada proyeksi keuntungan untuk sisa tahun tersebut.
Tujuan pemberian dividen interim adalah memberikan sebagian keuntungan lebih awal tanpa harus menunggu akhir tahun kepada pemegang saham.
Hal tersebut juga dilakukan perusahaan untuk menunjukkan kinerja keuangan yang baik bagi investor.
Pembayaran dividen interim dilakukan secara berkala, setiap triwulan atau sekali dalam tahun berjalan. Karena dilakukan sebelum tutup buku di akhir tahun, jumlah dividen yang diterima biasanya tidak terlalu besar.
Jenis dividen yang diterima
Ada beberapa jenis dividen yang bisa diterima oleh investor. Jenis dividen yang diterima juga berdasarkan persetujuan rapat umum. Berikut beberapa jenis dividen yang umum diberikan.
1. Dividen tunai
Sesuai namanya, dividen satu ini dibayarkan dalam bentuk uang tunai oleh perusahaan kepada pemegang saham atas modal yang diinvestasikan. Jenis dividen ini umum dibagikan perusahaan.
2. Dividen saham
Selain dividen uang, perusahaan juga bisa membayarkan dividen dalam bentuk saham. Artinya, keuntungan atas modal yang diinvestasikan investor akan ditambahkan dalam jumlah saham yang telah dimiliki pada perusahaan tersebut.
3. Dividen real estate
Berbeda dengan jenis dividen sebelumnya, keuntungan atas modal juga bisa diberikan dalam bentuk barang atau sana.
Dividen real estate merupakan jenis dividen yang dibayarkan dalam bentuk apartemen atau properti investasi lainnya sesuai dengan dividen yang disetujui dalam rapat umum.
4. Janji dividen utang
Terakhir ada janji dividen utang yang mengacu pada pembayaran yang menggunakan skrip atau acuan yang diberikan kepada pemegang saham.
Dalam pembayarannya, perusahaan memiliki utang jangka pendek kepada investor terkait dividen yang diterima sesuai perjanjian.
Mekanisme pembagiannya
Mengingat dividen interim adalah pembagian laba perusahaan yang bersifat sementara kepada investor, ketentuan pembayarannya juga dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek.
Pembagian keuntungan atas dividen interim telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pada Pasal 72 dijelaskan aturan pembagian dividen interim yang wajib dipenuhi.
Berikut ketentuan mekanisme pembagian dividen interim.
- Pembagian dividen interim dilakukan sebelum tahun buku perseroan berakhir sepanjang diatur dalam anggaran dasar.
- Pembayaran dapat dilakukan apabila jumlah kekayaan bersih perseroan tidak menjadi lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan pada cadangan wajib.
- Tidak boleh mengganggu atau menyebabkan perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya atau kegiatan perseroan.
- Pembagian berdasarkan keputusan direksi setelah mendapatkan persetujuan dewan komisaris.
Perlu dicatat, pembagian dividen interim dan final bisa dilakukan dalam satu tahun, sehingga investor bisa mendapatkan dua kali dividen.
Besaran dividen final yang diterima ditentukan berdasarkan hasil RUPS yang telah dipotong dari dividen interim sebelumnya.
Perbedaan dividen interim dan dividen final
Selain pengertian dan ketentuan pembagiannya, penting untuk memahami perbedaan dividen interim dan dividen final. Berikut beberapa perbedaan yang membantu Anda mengenali keduanya:
1. Waktu pembayaran
Salah satu perbedaan yang mudah dikenali adalah waktu pembagiannya.
Biasanya, waktu pembayaran dividen interim adalah sebelum perusahaan menyelesaikan laporan keuangan tahunan, sedangkan dividen final dilaksanakan setelah menyelesaikan laporan keuangan tahunan dan disetujui dalam RUPS.
2. Persetujuan
Proses persetujuannya juga berbeda. Dividen interim perlu disetujui oleh dewan komisaris dan putusannya dilakukan direksi. Di sisi lain, keputusan dividen final dilakukan oleh pemegang saham dalam RUPS.
3. Frekuensi pembayaran
Dari segi frekuensi pembayarannya, dividen interim dibayarkan secara berkala, seperti setiap kuartal atau semester selama tahun berjalan. Sementara itu, dividen final dibayarkan sekali dalam setahun.
4. Sifatnya
Perbedaan dividen interim dan dividen final juga terletak pada sifat dividennya. Dividen interim sifatnya sementara dan dapat disesuaikan kinerja keuangan.
Di sisi lain, dividen final bersifat definitif dan menggambarkan kinerja keuangan tahunan perusahaan secara keseluruhan.
Dapat disimpulkan bahwa dividen interim adalah jenis dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham sebelum rapat umum (RUPS). Pembayarannya juga berbeda dengan dividen final dari berbagai faktor.
Semoga bermanfaat.