Investasi Emas dan properti masih menjadi jenis investasi favorit masyarakat. Terlebih bagi investor muda dari kalangan milenial yang menjadikan investasi sebagai sarana untuk mengembangkan asetnya.
Kedua investasi tersebut dinilai menawarkan keuntungan yang menarik mengingat harga properti progresif setiap tahun dan emas yang nilainya stabil. Tidak heran, emas dan properti banyak dijadikan sebagai investasi jangka panjang.
Lantas, investasi emas vs properti mana yang lebih menguntungkan bagi milenial? Simak ulasan kelebihan dan kekurangannya di bawah ini.
Kelebihan investasi emas
Emas dikenal sebagai investasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat, mulai dari kalangan muda hingga tua. Adapun beberapa kelebihan investasi emas yang menjadikannya favorit di kalangan masyarakat, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan perlindungan nilai saat inflasi
Sudah sejak lama, emas dikenal sebagai aset safe haven yang berarti instrumen keuangan yang nilainya stabil dan aman meskipun kondisi keuangan yang bergejolak.
Dibandingkan dengan mata uang yang seringkali fluktuasi dan risiko menurun akibat inflasi, nilai emas justru lebih stabil.
Tidak heran, emas menjadi aset yang aman dan dimanfaatkan investor untuk melindungi tabungan ketika terjadi hiperinflasi. Maka dari itu, emas menawarkan investasi yang minim risiko dan stabil.
2. Likuiditas tinggi
Selain bisa memberikan perlindungan aset, emas juga memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Anda bisa mudah untuk mencairkan meas ke dalam bentuk uang tunai untuk kebutuhan pendanaan cepat.
Prosesnya tidak terlalu lama sehingga banyak investor yang memilih berinvestasi emas sebagai tabungan dana darurat.
3. Bisa dimulai dengan modal kecil
Salah satu keuntungan berinvestasi emas adalah bisa dimulai dengan modal kecil. Emas fisik bisa dibeli dengan ukuran mulai dari 0,5 gram dengan harga Rp900 ribuan sampai Rp1 jutaan.
Selain itu, terdapat tabungan emas atau emas digital yang modal investasinya bisa dimulai dari Rp100 ribu. Dengan begitu, investasi ini cocok untuk investor pemula yang belum memiliki modal besar.
Kekurangan investasi emas
Di balik kelebihan yang dimiliki, emas juga mempunyai kekurangan yang penting untuk diketahui investor. Berikut beberapa kekurangan investasi emas.
1. Risiko kehilangan
Jika Anda berinvestasi pada emas fisik, baik batangan atau perhiasan, risiko kehilangan cukup besar. Potensi dicuri sangat besar apabila Anda tidak menyimpannya di tempat yang aman.
2. Keuntungan relatif kecil
Mengingat nilainya yang relatif stabil, emas tidak memberikan keuntungan yang besar. Untuk investor yang ingin mengembangkan asetnya, aset emas tidak terlalu berpengaruh karena keuntungannya relatif tidak besar.
Anda baru bisa merasakan keuntungan dari emas paling lambat dalam kurun waktu tiga tahun.
3. Kenaikan harga relatif lambat
Kenaikan harga relatif lambat juga termasuk kekurangan investasi emas. Di pasaran, harga emas cenderung mengalami kenaikan yang lambat mengingat nilainya stabil.
Biasanya, harga emas cenderung naik saat kondisi ekonomi tidak stabil karena permintaan pasar meningkat.
Kelebihan investasi properti
Selain emas, properti juga termasuk jenis investasi yang banyak diminati oleh investor muda dari kalangan milenial. Berikut beberapa kelebihan investasi properti yang banyak menarik minat investor.
1. Harga cenderung naik
Properti relatif mengalami kenaikan harga seiring dengan permintaan pasar yang juga meningkat. Terlebih tanah atau bangunan yang berada di lokasi yang strategis.
2. Keuntungan relatif besar
Dengan harga yang cenderung naik, investasi properti tentu menawarkan yang relatif tinggi dan bisa dijadikan investasi jangka panjang. Dalam kurun waktu kurang lebih sepuluh tahun, nilai properti bisa membawa keuntungan besar.
3. Bisa dijadikan tempat tinggal dan usaha
Dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, properti memiliki fleksibilitas penggunaannya. Tidak hanya dapat dijadikan sebagai tempat tinggal, aset properti bisa menjadi modal usaha sebagai lokasi toko atau produksi.
Kekurangan investasi properti
Terlepas dari keuntungan yang didapatkan, properti juga memiliki kekurangan yang menjadi bahan pertimbangan investor sebelum berinvestasi. Berikut beberapa kekurangan investasi properti yang wajib diketahui.
1. Butuh modal besar
Untuk bisa memiliki aset properti, Anda membutuhkan modal yang relatif besar. Bagi investor pemula, pemilihan aset properti harus dilakukan dengan perencanaan matang agar tidak salah langkah.
2. Likuiditas rendah
Salah satu kekurangan properti juga terletak pada tingkat likuiditasnya yang rendah. Aset properti tidak mudah untuk diperjualbelikan. Prosesnya membutuhkan proses negosiasi dan administrasi yang memakan banyak waktu.
3. Ada biaya tambahan
Sebagai pemilik properti, terdapat beberapa biaya tambahan yang perlu diperhatikan. Biasanya, ada biaya perawatan yang perlu diperhatikan agar rumah atau tanah tersebut tidak mengalami kerusakan.
Anda juga perlu membayar pajak atas properti kepada pemerintah.
Mana yang lebih baik?
Perdebatan mengenai investasi emas vs properti jadi topik yang seringkali muncul di kalangan investor. Pasalnya, kedua jenis investasi tersebut tentu menawarkan keuntungan yang menarik.
Lantas, mana yang lebih baik dan menguntungkan? Jawabannya bergantung pada tujuan investasi yang ingin dicapai. Keduanya memang menawarkan keuntungan jangka panjang bagi investor.
Jika Anda ingin berinvestasi pada aset yang nilainya stabil dan likuid, emas jadi pilihan terbaik. Investasi properti akan menguntungkan apabila Anda ingin menjadikannya sebagai rumah atau bangunan untuk usaha.
Selain itu, modal investasi jadi pertimbangan penting sebelum melakukan keputusan investasi emas atau properti.
Dibandingkan dengan investasi emas, properti membutuhkan modal yang besar untuk membeli sebidang tanah atau bangunan.
Maka dari itu, setiap investasi yang Anda lakukan bisa terasa menguntungkan apabila sudah disesuaikan dengan rencana keuangan dan kemampuan.
Memahami kelebihan dan kekurangannya juga untuk membantu Anda dalam memilih jenis investasi seperti apa yang tepat dilakukan.
Jadi, antara investasi emas vs properti untuk milenial mana yang lebih menguntungkan? Keduanya menawarkan tingkat keuntungan yang menarik dengan risikonya masing-masing.
Agar lebih menguntungkan, penting untuk menyesuaikannya dengan tujuan investasi dan profil risiko yang dimiliki. Dengan begitu, investasi apa pun yang dilakukan dapat menguntungkan Anda sebagai investor.