Dalam berinvestasi saham, ada berbagai strategi yang biasanya digunakan investor atau trader. Strategi yang tepat tentu akan sangat menguntungkan. Salah satunya strategi Cut Loss, stop loss, dan Profit Taking.
Ketiga strategi tersebut kerap dipakai untuk menjaga kestabilan portofolio investasi dengan meminimalisir risiko kerugian. Tindakan tersebut juga berguna dalam meningkatkan nilai investasi saat melihat kondisi saham.
Lantas, apa itu cut loss, stop loss, profit taking, dan waktu eksekusinya? Simak ulasan lengkap ketiganya di bawah ini.
Pengertian cut loss
Istilah cut loss, stop loss, profit taking, dan istilah lainnya merupakan informasi penting yang harus diketahui setiap investor. Mulai dari istilah cut loss, istilah satu ini kerap digunakan untuk menggambarkan upaya investor untuk meminimalisir kerugian.
Istilah cut loss sendiri berasal dari idiom “cut one’s losses”. Idiom tersebut merujuk pada upaya penghentian untuk kegiataan usaha yang gagal guna mengurangi dampak kerugian yang lebih besar.
Artinya, cut loss adalah aktivitas untuk mengurangi dampak kerugian dari investasi yang dilakukan. Biasanya, investor akan menjual saham di bawah harga pasar agar aset tersebut tetap terjual.
Pada dasarnya, cut loss bukan merealisasikan kerugian dengan menjual dalam dalam keadaan rugi, tetapi mencegah kerugian yang lebih besar ketika harga saham terus menurun.
Pengertian stop loss
Selain cut loss, dikenal juga istilah stop loss yang biasa dipakai investor dalam transaksi saham. Stop loss adalah tindakan yang dilakukan investor untuk memberikan batasan toleransi harga saham turun hingga titik tertentu.
Kegiatan ini biasa dilakukan ketika membuat strategi trading atau sebelum melakukan transaksi saham.
Dengan menetapkan batasan, investor bisa membatasi potensi kerugian yang bisa diterimanya akibat pembelian atau penjualan saham tertentu.
Pada dasarnya, stop loss memegang peran penting dalam manajemen risiko di pasar saham.
Langkah ini juga dapat membantu Anda tetap disiplin dan berpegang pada tujuan dan strategi investasi bahkan ketika kondisi pasar tidak stabil.
Pengertian profit taking
Selain tindakan meminimalisir kerugian, terdapat strategi yang cukup umum digunakan untuk meningkatkan keuntungan. Profit taking atau take profit jadi andalan investor untuk mengoptimalkan imbal hasil.
Profit taking adalah tindakan menjual sekuritas yang dilakukan investor ketika harga saham mengalami kenaikan dalam periode yang cepat. Aksi ambil untung satu ini banyak dimanfaatkan untuk menjaga kinerja imbal hasil.
Tips menentukan waktunya
Selain mengetahui pengertian cut loss, stop loss, profit taking, dan tujuannya, waktu penggunaanya juga penting untuk diperhatikan.
Dalam menerapkan ketiga strategi tersebut, Anda harus melakukannya pada waktu yang tepat.
Ketika sekuritas atau aset saham sudah tidak memiliki potensi untuk naik harganya, Anda bisa melakukan cut loss.
Hal tersebut bisa membantu Anda mencegah penurunan harga yang signifikan atau kerugian lebih besar di masa mendatang.
Lain halnya dengan stop loss, tindakan ini sebaiknya Anda lakukan pada rencana awal menyusun portofolio saham. Tindakan ini bisa dilakukan sebagai tindakan preventif dalam berinvestasi.
Ketika Anda ingin melakukan profit taking, pastikan harga saham atau sekuritas yang dimiliki sudah mencapai target keuntungan yang telah direncanakan sebelumnya.
Demikian informasi mengenai strategi cut loss, stop loss, profit taking, dan tips menentukan waktu yang tepat untuk menggunakan ketiga strategi tersebut. Strategi tersebut bisa membantu Anda mengurangi risiko dan mengoptimalkan keuntungan.
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda di dunia investasi.