Window Dressing Saham adalah Strategi Memaksimal Portofolio

Ketahui cara kerjanya

Window Dressing Saham adalah Strategi Memaksimal Portofolio
Ilustrasi saham (pexels/alphatradezone)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Istilah window dressing saham

    - Fenomena manajer investasi memaksimalkan portofolio saham pada akhir tahun.

  • Pengertian window dressing saham

    - Strategi perusahaan atau manajer investasi untuk meningkatkan tampilan kinerja saham.

  • Cara kerja window dressing saham

    - Memodifikasi portofolio supaya terlihat menarik dan mengubah informasi keuangan yang dilaporkan.

Istilah windows dressing mungkin cukup familier di kalangan investor Saham. Dalam konteks investasi saham,windows dressing saham adalah fenomena manajer investasi dalam memaksimalkan portofolio. 

Biasanya, fenomena window dressing saham terjadi pada akhir tahun, terutama pada bulan Desember dan awal tahun seperti Januari. Pada periode tersebut, sejumlah perusahaan berusaha memperbaiki rekam jejak manajemen perusahaan.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai fenomena window dressing? Simak ulasannya di bawah ini yang penting untuk diketahui setiap investor.

Pengertian window dressing saham

Dilansir Investopedia, window dressing saham adalah strategi yang dilakukan perusahaan atau manajer investasi untuk memaksimalkan tampilan kinerja saham agar laporannya terlihat lebih baik.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menunda kewajiban atau melaporkan pendapatan lebih cepat dari jadwal

Artinya, window dressing bisa dikatakan upaya yang dilakukan perusahaan untuk menarik calon investor dan meningkatkan daya saing di pasar modal. 

Bagi manajer investasi, strategi ini dipakai untuk memberikan imbal hasil yang besar kepada investor.

Dalam mengupayakan hal tersebut, manajer investasi dan perusahaan menyesuaikan komposisi portofolio. 

Caranya menjual saham yang mengalami kerugian dan menggantikannya dengan saham yang diprediksi akan mendatangkan keuntungan.

Cara kerja window dressing saham

Pada umumnya, window dressing merujuk pada strategi yang banyak dilakukan pedagang atau toko dalam menjual produknya agar terlihat menarik bagi konsumen.

Caranya dengan menempatkan produk dagangannya yang paling baik atau banyak diminati di jendela toko. 

Sebagai salah satu strategi yang seringkali dipakai di pasar modal, window dressing adalah praktik memodifikasi portofolio supaya terlihat menarik. Di pasar modal, praktik ini sudah menjadi common practice.

Cara ini seringkali dilakukan untuk menutupi keadaan sebenarnya dengan memanipulasi informasi keuangan yang sebenarnya terjadi. 

Perusahaan bisa mengubah informasi tersebut yang bisa dilaporkan lewat prosedur akuntansi masing-masing.

Tindakan tersebut dapat mengubah data yang dilaporkan dalam laporan pada periode tertentu atau surat pada pemegang saham.

Tidak jarang, strategi ini dipandang tidak etis dan ilegal karena berupaya untuk menipu investor dan regulator. 

Meskipun begitu, praktik ini banyak dipakai dan masih digunakan untuk memaksimalkan keuntungan yang bisa diperoleh.

Keuntungan window dressing saham

Dari sudut pandang investor maupun manajer investasi, terdapat beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari pratik window dressing. Berikut beberapa keuntungannya.

1. Meningkatkan citra portofolio

Salah satu keuntungan window dressing saham adalah meningkatkan citra portofolio investasi. 

Setiap akhir tahun, performa portofolio akan ditinjau setelah laporan pertanggungjawaban modal investasi diserahkan pada investor.  

Pada penilaian tersebut, nilai keuntungan dan kerugian pada portofolio jadi variabel penentu. Maka dari itu, manajer investasi mengupayakan meningkatkan citra portofolio baik.

2. Menutupi kerugian investasi

Dengan menggunakan metode window dressing saham, perusahaan bisa menutupi kerugian investasi. Akhir tahun dianggap waktu yang tepat untuk memodifikasi portofolio.

Caranya dengan mencari instrumen saham yang lebih baik untuk menutupi kerugian investasi akibat January effect atau efek Januari.

3. Mengoptimalkan kinerja jangka pendek

Strategi ini juga banyak dipakai dengan tujuan mengoptimalkan kinerja jangka pendek. Manajer investasi dapat menjual saham yang merugi dan menggantinya.

Dengan begitu, saham potensial tersebut dapat menghasilkan imbal hasil yang baik dalam jangka pendek.

4. Mengurangi biaya pajak

Window dressing juga kerap dijadikan strategi untuk mengurangi biaya pajak dari portofolio investasi yang dimiliki. 

Penjualan saham yang merugi dapat mengurangi pajak di akhir tahun. Selain itu, pembelian saham dari perusahaan besar bertujuan untuk mendapatkan imbal hasil stabil dan konsisten.

Kekurangan window dressing saham

Di samping keuntungan yang diperoleh, window dressing tidak selalu berakhir dengan baik. Praktik tersebut bisa menjadi boomerang yang merugikan. 

Adapun kekurangan window dressing saham yang perlu dihadapi, yaitu sebagai berikut:

1. Kehilangan kepercayaan dari bank dan lembaga keuangan

Praktik ini bisa dikatakan manipulasi kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut tentu sangat berisiko pada reputasi perusahaan dan manajer investasi.

Pihak bank dan lembaga keuangan bisa saja kehilangan kepercayaan pada perusahan. Akibatnya, mereka tidak ingin meminjamkan dana di masa depan.

2. Risiko harga saham turun

Kekurangan window dressing saham lainnya adalah risiko harga saham turun. Alih-alih meningkat citra portofolio yang menaikkan harga saham, sentimen publik bisa negatif.

Pada akhirnya, harga saham turun tidak terelakkan karena melakukan manipulasi portofolio.

3. Harga saham tinggi tidak bertahan lama

Meskipun mampu menaikkan harga saham, hal tersebut tidak bertahan lama. Setidaknya kenaikan tersebut hanya bertahan selama periode tutup buku atau akhir tahun saja.

Tips menghadapi window dressing saham

Di tengah sentimen window dressing, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar fenomena ini bisa memberikan keuntungan dengan strategi yang tepat.

Berikut beberapa tips menghadapi window dressing saham.

1. Menentukan tujuan investasi yang jelas

Tujuan investasi jadi aspek mendasar harus ditentukan dengan jelas di awal. Perhatikan juga tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan tingkat risiko yang dapat Anda tolerir.

2. Analisis fundamental dan prospek perusahaan

Sebelum mengambil keputusan investasi, investor wajib melakukan analisis fundamental terlebih dahulu. Tentukan perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang baik atau punya riwayat catatan keuangan sehat.

3. Perhatikan likuiditas dan valuasi 

Pilih saham dengan tingkat likuiditas yang cukup sehingga lebih mudah untuk dijual kembali dan aman. Cek kembali harga saham tidak overvalued atau undervalued

Demikian ulasan mengenai window dressing saham adalah salah satu strategi perusahaan untuk menarik perhatian investor. Semoga bermanfaat!

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya