Anjlok 19,5%, Unilever Raup Laba Bersih Rp2,8 T di Semester I 2023

Disrupsi channel e-commerce turut mempengaruhi penjualan.

Anjlok 19,5%, Unilever Raup Laba Bersih Rp2,8 T di Semester I 2023
logo unilever (unilever.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 20,3 triliun, turun 5,45 persen hingga semester I 2023. Kinerja itu diikuti dengan penurunan laba bersih sekitar 19,59 persen menjadi Rp 2,75 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,42 triliun.

Presiden Direktur Unilever Ira Noviarti, mengatakan penurunan kinerja tersebut salah satunya disebabkan disrupsi kinerja channel e-commerce di kuartal kedua. Sedikitnya,ada sepertiga pemain utama menutup operasionalnya di Indonesia, seperti JD.ID dan Mitra Tokopedia. Hal ini berkontribusi 2,5 persen terhadap penurunan volume perusahaan.

Di sisi lain, kebijakan kenaikan harga yang dilakukan perseroanpada kuartal II tahun lalu sebesar 14-15 persen untuk respons atas tingginya inflasi dan kenaikan harga komoditas untuk mempertahankan profitabilitas, justru tak diikuti kompetitor. Ini menyebabkan konsumen akhirnya bergeser membeli produk  jenis serupa dengan harga dan ukuran yang lebih terjangkau. 

Oleh sebab itu, selama beberapa kuartal terakhir, perseroan kembali menurunkan harga untuk menjaga pangsa pasar. "Empat kuartal terakhir kami melakukan intervensi harga untuk memastikan brand kami memiliki daya saing yang kuat. Meskipun demikian, kami masih berhasil melindungi margin Perseroan," kata Ira dalam paparan kinerja virtual, Senin (24/7) petang.  

Unilever bakal memperkuat daya saing melalui eksekusi lima strategi prioritas, yakni memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, Memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment. Membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Penerapan e- everything di semua lini bisnis; dan menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.

Kategori produk

Perseroan meningkatkan pangsa volume di pasar pada Semester 1 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan  di kategori-kategori utama seperti Oral Care, Skin Cleansing, Soy Sauce, and Soup Stock, Dishwash dan Fabric Cleaning.

Untuk memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utamanya, Perseroan menempatkan investasi yang kompetitif dalam mengkomunikasikan brandnya  kepada konsumen.

Sedangkan terkait ekspansi portofolio, Perseroan meningkatkan kontribusi segmen premium lebih dari 27 persen dari penjualan domestik di kuartal dua. Sementara beberapa produk  value segment yang diluncurkan UNVR di kuartal pertama di antaranya di bawah Dishwash dan Skin Cleansing yang diklaim telah menunjukkan kinerja baik dalam tiga bulan terakhir dalam hal pangsa pasar dan penetrasi. 

Pada kuartal 2 2023 Unilever Indonesia mencatat tingkat marjin kotor tertinggi dalam delapan kuartal terakhir, dengan tingkat Laba sebelum pajak dan laba per saham yang kuat.

Pencapaian ini merupakan hasil optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas.

“Kami siap dengan strategi yang terarah untuk membangun bisnis yang lebih sehat di masa depan dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul. Kami percaya bahwa pendekatan ini akan memperkuat fundamental bisnis kami, meningkatkan daya saing, dan menghasilkan pertumbuhan jangka panjang,” kata Ira.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Apa itu Review? Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Membuatnya
AMDAL Jadi Kendala, Proyek Pabrik Chandra Asri Tertunda
Siapa Pemilik Le Minerale? Ini Profilnya
Ancam Mogok Kerja 2 Hari, KSPI Tolak Wacana PPN 12 Persen
Antisipasi ledakan Trafik Data, Jaringan AI Butuh Peningkatan
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024