Jakarta, FORTUNE - Empat emiten sektor ekonomi kreatif resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/1). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengharapkan aksi korporasi Initial Public Offering (IPO) ini akan diikuti perusahaan lain.
Adapun, keempat perusahaan yang resmi melantai di BEI hari ini, adalah PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), dan PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE).
Pada saat pembukaan, saham BEER naik 12,73 persen ke posisi 248 diikuti saham ELIT 18,33 persen ke posisi 142 dari harga pada saat pembukaan 120. Sedangkan SOUL dibuka turun 10 persen ke 99 dan CBPE -0,66 persen ke 149 dari 150.
Sandiaga mengatakan, saat ini Kemenparekraf memiliki program KreatIPO. Melalui program tersebut, dia ingin Usaha Kecil Menengah (UKM) dan perusahaan lain di lingkup ekonomi kreatif seperti kuliner, kriya, fesyen sampai televisi, aplikasi,musik, film hingga animasi bisa didorong menjadi perusahaan yang suatu saat akan IPO.
"KreatIPO ini salah satu jebolannya Jobobu Jarum Minahasa. Tapi progran ini sebetulnya sudah saya jalankan jauh di luar kementerian," kata Sandiaga dalam sambutan pembukaan perdagangan di BEI, Jumat (6/1).
Ia cukup optimistis minat perusahaan IPO perusahaan sektor ekraf seiring pemulihan ekonomi dalam negeri.
Target IHSG tembus 10.000
Sandiaga mengatakan, kondisi pasar modal dan keuangan dengan berbagai pencapaian yang saat ini berbeda jauh dengan 15 tahun lalu.
"Saat itu kami strugling di HIPMI, bawa investor waktu itu masih BEJ (bursa Efek Jakarta), emitennya masih di bawah 300 dan jumah investornya di bawah 1 juta," katanya.
Sedangkan saat ini, jumlah investor pasar modal sudah lebih 10 juta SID (Single Identification Number) dan 70 persen didominasi generasi z, serta 70 persen investor didominasi domestik, berkebalikan dengan kondisi terdahulu yang masih didominasi asing.
Dengan perkembangan baru ini, dia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dari 6.623 saat ini akan menjadi 10.000 cepat atau lambat, ditambah dengan rencana BEI membawa lebih banyak perusahaan IPO.
"Ini hanya masalah waktu, jangan districted the sea of red. Kalau kalian lihat merah-merah ini jangan stess, karena saya juga mengalami sewaktu PT Saratoga Investam Sedaya Tbk IPO di 2013 begitu buka langsung merah, yang ngomelin banyak," ujarnya.
Performa saham emiten menurutnya baru terlihat 1-10 tahun dari sekarang. Investor harus jeli melihat perusahaan yang dikelola dengan amanah dan dibangun dengan kepercayaan.
Pesan untuk emiten yang IPO
Dengan resmi melantai, ia pun mengingatkan bahwa bisnis keempat perusahaan tersebut sudah masuk dalam konsep ekonomi berbagi. Dengan demikian, perusahaan harus transparan lantran sudah ada saham publik di dalam struktur pemegang saham perusahaan.
Berikutnya, akuntabel yang mana setiap langkah yang manajemen lakukan harus mampu dipertanggungjawabkan. "Setiap corporate action, sama seperti saya di pemerintahan, perusahaan publik jadi harus akuntabel," ujarnya.
Ketiga, responsible atau harus mampu memberikan penjelaskan ke publik setiap keputusan strategis yang diambil. Keempat, emiten independen.
"Saya ingatkan, apalagi ini tahun politik. Kalau sudah menjadi perusahaan publik harus teap indenpenden, fokuslah kepada share holder return, your share holders interest itulah yang jadi pedoman," katanya.
Terakhir adalah fairness, atau adil. Kata kunci ini juga menurutnya harus selalu ada setiap pengambilan keputusan.