Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen pipa industri minyak dan gas (Migas), PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) memulai pembangunan pabrik anak usahanya yang kedua, PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam senilai total Rp432 miliar. RTM merupakan aset strategis vital bagi SUNI dalam memproduksi seamless pipes/OCTG tubing secara in-house dan menjamin ketersediaan produk Perseroan.
Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra mengatakan, perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp432 miliar yang akan digunakan untuk pembelian tanah sebesar Rp57 miliar, pembangunan pabrik sebesar Rp250 miliar dan pembelian mesin-mesin produksi sebesar Rp125 miliar.
Pembangunan pabrik baru seluas 50.793 m2 ini dapat menambah kapasitas produksi seamless pipes/OCTG tubing hingga dua kali lipat mencapai 60.000 ton per tahun dari yang sebelumnya 30.000 ton per tahun. Jika mencapai kapasitas maksimal, Perseroan dapat memasok atau melayani kebutuhan seamless OCTG tubing hingga 70.000 ton per tahun. Peningkatan kapasitas produksi ini mendukung SUNI dalam mendiversifikasi produk Industrial pipe dan memperluas pangsa pasar di dalam maupun luar negeri atau ekspor.
"Perseroan menargetkan fasilitas ini akan beroperasi pada tahun 2025 dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depannya," kata Willy dalam keterangannya dikutip Senin (18/3).
Memenuhi kebutuhan eksplorasi
Willy menambahkan, hadirnya pabrik baru SUNI ini diharapkan mampu memperkuat industri pipa lokal dalam memenuhi kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi migas ke depan. Perseroan berkomitmen mendukung program pemerintah yang telah menetapkan target lifting minyak dan gas bumi sebesar masing-masing 1 juta BOPD (barrel oil per day) dan 12 BSCFD (billion standard cubic feet per day) pada 2030.
Dengan target tersebut, Indonesia akan menjadi captive market untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan memberikan peluang bagi Perseroan untuk menjamin keberlangsungan usaha ke depannya.
“SUNI merupakan perusahaan pionir dan satu-satunya di Indonesia dalam penyediaan produk seamless pipes/OCTG tubing. Sebagai produsen pipa lokal, SUNI memiliki potensi kuat untuk bertumbuh secara berkelanjutan," katanya.
Pertumbuhan tersebut akan diperkuat didukung dengan adanya regulasi pemerintah yang mengatur standar TKDN untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor ditambah dengan kebutuhan energi yang akan terus meningkat ke depanny.
Presiden Direktur RTM, Srie Martina mengatakan, Perseroan juga berkomitmen untuk meningkatkan implementasi ESG di lingkungan pabrik plant 2. RTM telah bekerja sama dengan PLN untuk merancang penggunaan panel surya pada rooftop factory seluas 11.000 m2 yang akan menghasilkan listrik 0.5-1 MW.
Perseroan juga memastikan rencana pembangunan yang mengalokasikan 12 persen area pabrik menjadi area hijau. Dari aspek sosial, kehadiran pabrik baru RTM dapat menyerap tenaga kerja lokal sampai dengan 250 pekerja di Batam.
Kendati demikian, ia mengakui masi ada sejumlah tantangan yang dihadapi perseroan saat ini yaitu memastikan bahwa delivery produk ke pelanggan dapat berjalan tepat waktu.
Dengan adanya pabrik baru Perseroan optimistis dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik secara volume maupun dari sisi waktu pengiriman. Sementara itu, dari lini produksi di pabrik baru, Perseroan dapat tetap mengoptimalkan aktivitas produksi di saat proses maintenance sedang dilakukan di lini produksi yang sudah ada.