Chandra Asri Gandeng Inalum Pasok Komponen Baterai Pack Mobil Listrik

Inalum juga berencana suntik 10% ekuitas ke CAA

Chandra Asri Gandeng Inalum Pasok Komponen Baterai Pack Mobil Listrik
Dok. Inalum
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri Group), melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Alkali (CAA), meneken perjanjian Letter of Intent (LoI) dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terkait pengembangan hilirisasi aluminium dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). 

Dalam kerja sama ini, CAA akan memasok kaustik soda basah kepada INALUM dengan volume hingga 120.000 metrik ton (MT) per tahun. Inaum bakal menyertakan ekuitasnya di CAA hingga 10 persen.

Chandra Asri Group melalui Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) akan menyediakan kaustik soda basah yang akan digunakan oleh Inalum sebagai salah satu bahan baku utama dalam proses produksi aluminium di fasilitas smelternya, termasuk sebagai komponen battery pack untuk EV. 

Di sisi lain, Inalum juga akan melakukan kajian kelayakan investasi terhadap CAA untuk melihat peluang kepemilikan saham di anak usaha Chandra Asri tersebut. 

Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra mengatakan sebagai mitra strategis, ia menyambut baik kolaborasi ini sekaligus menjadikan portofolio investasi ini sebagai pendukung hilirisasi di industri pertambangan. "Dengan kerja sama ini, Chandra Asri Group dapat berkontribusi mendorong terciptanya ekosistem hilirisasi di sektor mineral aluminium dan mendukung percepatan  industri kendaraan listrik dalam negeri," katanya dalam keterangan, Senin (30/10). 

Hilirisasi saat ini menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam penciptaan nilai tambah bagi komoditas bahan mentah. Sehingga melalui LoI ini, kedua perusahaan memfasilitasi pertumbuhan industri midstream dan hilir aluminium, khususnya untuk kendaraan listrik di dalam negeri termasuk Indonesia dalam percepatan adopsi kendaraan listrik, yang  ditargetkan mampu berkontribusi terhadap pencapaian net zero emission pada 2060.

Bahan baku alumina

Direktur Pengembangan Usaha INALUM, Melati Sarnita mengatakan kaustik soda basah yang dipasok oleh CAA nantinya akan digunakan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), anak usaha Inalum bersama PT ANTAM Tbk, sebagai salah satu bahan baku utama untuk memproduksi alumina melalui fasilitas smelter grade alumina refinery (SGAR). Smelter itu ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2025. 

Pada tahapan selanjutnya, alumina tersebut akan digunakan oleh Inalum sebagai bahan baku melalui fasilitas smelternya menjadi aluminium.

Aluminium merupakan bahan baku yang banyak digunakan dalam pengembangan industri-industri nasional, termasuk dalam kendaraan listrik dan baterai listrik dalam negeri.

“Inalum saat ini fokus pada pengembangan ekosistem hilirisasi aluminium nasional dan peningkatan jumlah produksi, baik dalam hal pengembangan lingkup rantai pasok aluminium maupun pengembangan energi hijau,” kata Melati.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024